Kata-Kata Inspirasi dari Taoist dan lain-lain.

Bila kamu berjalan dijalan lurus dan tahu tujuannya, meskipun jauh kamu tak akan merasa bosan. Semakin dekat semakin bersemangat. Bila kamu berjalan di jalan yang berputar-putar dan tak tahu tujuannya, meskipun dekat, kamu akan bosan dan kelelahan.

Jadi buanglah egomu dan jangan berkhayal, lakukan apa yang harus dilakukan, katakan apa yang harus dikatakan. Lebih baik berjalan jauh tapi pasti tujuannya, dari pada dekat tetapi tak tahu mau kemana.

Kata-kata jujur mungkin tidaklah enak didengar, namun kata-kata yang enak didengar, belum tentu merupakan kejujuran.

Kalau dunia sedang damai orang tak membutuhkan tentara berkuda, bahkan orang lebih membutuhkan kotoran kuda untuk memupuk sawah dan tanaman.

Kalau dunia dalam perang peralatan senjata dan kuda-kuda perang disiapkan di perbatasan kota.

Tidak ada bencana yang lebih besar daripada sifat orang yang tidak merasa puas. Tidak ada bahaya yang lebih besar daripada nafsu keinginan manusia untuk memperoleh sesuatu.

Maka orang yang luhur budinya mengenal arti cukup, tidak serakah, tidak tamak, bahkan dapat merasa puas untuk menghadapi segala keadaan yang justru dialami, inilah yang dikatakan kecukupan dalam arti kekal.#Tao Te Cing

Tao yang menghidupi, kebajikan yang memelihara, benda yang mewujudkan dan sifat yang menyempurnakan.#Tao Te Ching

Mencipta sesuatu dengan tanpa menganggap bahwa itu miliknya, Bekerja dengan tanpa bersandarkan atas keinginan / pamrih. Memelihara dan membesarkan dengan tanpa ada kemauan untuk menguasainya. Ini kebajikan yang sempurna.#Tao Te Ching

“Barang siapa merasa tahu, sebenarnya tidak tahu apa-apa. Barang siapa merasa tidak tahu sebenarnya tahu. (Lao Tse).

Berpuaslah dengan apa yang kita miliki, bergembiralah dengan apa yang ada. Ketika kita menyadari bahwa tidak ada yang kurang, seluruh dunia menjadi milik kita.(Lao tze)

“Bencana atau kemalangan sering didampingi oleh keberuntungan dan keberuntungan sering memendam suatu bencana”(Loa Tze)

ORANG bijak tidak mengumpulkan harta untuk dirinya sendiri.

Semakin ia berbagi kepada orang lain, semakin ia bertambah kaya. – Lao Tzu –

Apa yang terjadi hari ini adalah akibat masa lalu, apa yang terjadi masa depan adalah apa yang dilakukan hari ini. Jadi apapun yang terjadi di masa depan adalah hasil apa yang dilakukan hari ini. Bagaimana pun manusia merencanakan, bila tak ada yang dilakukan itu sama saja ia hanya bermimpi.

Ada pepatah yang mengatakan : Bila hati bersatu dengan pikiran menjadi kemauan jika kemauan bersatu dengan tekat maka prilaku akan menyatu dengan hati dan pikiran.

Ada pepatah berkata :Seperti batuan gua yang memantulkan semua suaramu tanpa ada yang di tambahi atau di kurangi

Suatu alasan menimbulkan tindakan, suatu tindakan menimbulakan reaksi. Bila alasanmu hanya demi egomu, maka tindakanmu akan begitu egois. Reaksi yang terjadi akan terasa sangan egois.

Perhatikan pikiranmu, karena pemikiran akan berkembang menjadi kata-kata.

Perhatikan kata-katamu, karena kata-kata akan berkembang menjadi perilaku.

Perhatikan perilakumu, karena perilaku akan berkembang menjadi kebiasaan.

Perhatikan kebiasaanmu, karena kebiasaan akan berubah menjadi karakter.

Perhatikan karaktermu, karena karakter dapat menentukan nasibmu – Lao Tze

Tak ada yang tahu pasti apa maumu bila kamu tak mengatakan, yang ada hanya dugaan. Tak ada yang mau menurutimu bila kamu membuat orang menjadi serba salah, yang ada adalah orang yang berusaha mencoba menurutimu. Tak ada orang yang terus-menerus memperhatikanmu dan mendekatimu bila kamu tak menginginkan / menjelaskan setatus sebenarnya, yang ada hanya sekedar mencoba mencari kejelasan. Tak ada yang mencintaimu dan menyayangimu bila kamu selalu berpura-pura dan tak bersikap kalau kamu mau, yang ada hanya memberikan sayang kepadamu dan ia tak akan memaksamu bila kamu tak mau.

Tao yang dapat dibicarakan bukanlah tao yang sebenarnya / yang abadi dan nama yang dapat diberikan bukanlah nama yang sejati .

Tiada nama itulah kondisi permulaan terjadinya langit dan bumi . Setelah ada nama itulah induk dari segala benda . Maka dengan selalu meniadakan keinginan melihat kegaiban Tao.

Siapa yang dapat kenal orang lain, disebut pandai tetapi siapa yang bisa mengenal dirinya sendiri bijaksana .

Siapa yang dapat menaklukkan orang lain boleh dikatakan kuat, tetapi siapa yang dapat menaklukan diri sendiri ialah yang besar kekuasaannya.

Siapa yang merasa cukup ialah seorang yang kaya.

Siapa yang bisa berjalan maju dengan cepat, ialah mereka yang mempunyai kemauan tetap .

Siapa yang tinggal tetap dalam kedudukannya, selamanya tinggal sentosa .

Siapa yang setelah mati tetapi tidak musnah, ialah yang berusia panjang .

Bab 39 : Barang siapa manunggal pada Tao akan sempurna

Sejak jaman dahulu tak bisa lain barang siapa bersatu pada Yang Maha Esa akan memperoleh kesempurnaan, misalnya langit memperoleh persatuan menjadi terang. Bumi memperoleh persatuan menjadi tenang .Dewa memperoleh persatuan menampilkan kemukjijatan, lembah memperoleh persatuan menjadi padat, segala makhluk memperoleh persatuan hingga hidup.

Bila raja tak bijaksana dikhawartikan pemerintahannya akan hancur.

Maka yang mulia menggunakan yang hina sebagai pokok. Yang tinggi mengunakan yang rendah sebagai dasar. Dari sebab itu raja-raja yang mulia berkedudukan, tapi tidak sombong bahkan menyebut dirinya orang yang serba kekurangan / anak piatu dan sebagainya. Bukankah ini yang disebut kehinaan sebagai pokok kemuliaan. #Tao Te Ching

Segala benda di alam ini semua tumbuhnya dari sang ada, tetapi ada tumbuhnya dari tak ada. #Tao Te Ching

Yang putih bersih / suci murni tampak kotor / hina, karena orang yang benar-benar suci senantiasa menunjukkan sikap merendah, jujur, sewajarnya, tanpa variasi, maka kelihatan di mata umum bagaikan hina.

Kebajikan yang luas tidak terbatas, bagi pandangan umum kelihatan belum cukup sempurna, oleh karena luasnya kebajikan itu tak tampak oleh pandangan umum yang dangkal.

Barang yang asli kelihatan tak murni, oleh karena tanpa variasi hingga tampaknya tidak indah seperti tiruan.

Ruangan yang sangan luas tak ada sudut dan batasnya. Benda yang paling besar paling lama selesainya . Hal ini dapat dimengerti bahwa ruang angkasa tak ada batasnya dan benda yang paling besar menurut prosesnya akan selesai pada waktu yang terakhir. Suara yang terlalu nyaring jarang terdengar.

Kebanaran membimbing ke arah jalan hidup

Keluar dari jalan hidup berarti memasuki jalan kematian.

Mengenal keselarasan dapat dikatakan langgeng. Mengenal kelanggengan dapat dikatakan bijaksana. Hidup berguna dapat dikatakan bahagia, hati yang berkuasa atas nafsu boleh dikata kuat. #Tao Te Ching

Dunia adalah jembatan akhirat. Maka seberangilah ia dan janganlah kamu menjadikannya sebagai tujuan.

“seorang yg beriman itu seperti lebah dia tidak makan kecuali yg baik, dan tidak mengeluarkan sesuatu kecuali yg baik

(HR. Ibnu hibban 247 dan dishahihkan syuaib al-Arnauth)

Kemuliaan ditentukan oleh akal dan etika, bukan harta dan keturunan/kedudukan.#Ali Bin Abi Thalib

Kerendahan hati adalah puncak dari akal dan kesombongan adalah puncak kejahilan. (Ali bin Abi Thalib)

“Ketika Allah hendak menghilangkan nikmat dari seseorang, maka yang nikmat pertama kali akan dihilangkan adalah akalnya” begitulah kata Imam Ali as.

Islam Adalah Penyerahan, Penyerahan Adalah Keyakinan, Keyakinan Adalah pengukuhan, pengukuhan Adalah Pengakuan, Pengakuan Adalah Pelaksanaan (Kewajiban), Dan Pelaksanaan Kewajiban Adalah AMAL … “#Imam Ali

“Kebenaran tidak dikenali dari manusia. Kenalilah kebenaran itu sendiri pastilah engkau akan mengenal siapakah yang berada di pihak yang benar” (Sayyidina Ali bin Abi Thalib).

“Orang-orang dungu hampa dari kebijaksanaan
Mengabdikan diri pada kelalaian.
Namun orang bijaksana menjaga ketekunan
Sebagai hartanya yang terutama.
“Jangan menyerah pada kelalaian,
Jangan berdekatan dengan kenikmatan indria.
Karena mereka yang tekun bermeditasi,
Mencapai kebahagiaan tertinggi.”#dewa

“Ketika rumah seseorang terbakar

Peti yang dibawa keluar
Adalah yang berguna,
Bukan yang terbakar di dalam.

“Maka ketika dunia terbakar
Oleh [api] usia tua dan kematian,
Seseorang harus mengeluarkan [kekayaannya] dengan memberi:
Apa yang diberikan akan terselamatkan dengan baik.
“Apa yang diberikan menghasilkan buah yang menyenangkan,
Tetapi tidak demikian dengan apa yang tidak diberikan.
Pencuri mengambilnya, atau raja,
Terbakar oleh api atau hilang.
“Kemudian pada akhirnya seseorang meninggalkan jasmani ini, bersama dengan harta miliknya.
Setelah memahami hal ini, orang bijaksana
Harus bersenang-senang tetapi
juga memberi.
Setelah memberi dan menikmati sesuai keinginannya,
Tanpa cela ia pergi menuju alam surga.”#Dewa

[Devatā:]

“Memberikan apakah seseorang memperoleh kekuatan?

Memberikan apakah seseorang memperoleh kecantikan?

Memberikan apakah seseorang memperoleh kemudahan?

Memberikan apakah seseorang memperoleh penglihatan?

Siapakah pemberi segalanya?

Karena ditanya, jelaskanlah kepadaku.”

[Sang Bhagavā:]

“Memberikan makanan, seseorang memperoleh kekuatan;

Memberikan pakaian, seseorang memperoleh kecantikan;

Memberikan kendaraan, seseorang memperoleh kemudahan;

Memberikan pelita, seseorang memperoleh penglihatan.

“Seorang yang memberikan tempat tinggal
Adalah pemberi segalanya.

Tetapi seorang yang mengajarkan Dhamma
Adalah pemberi Keabadian.”#Budha dan Dewa

Seperti dari setumpuk bunga dapat dibuat banyak karangan bunga;

demikian pula hendaknya banyak kebajikan
dapat dilakukan oleh manusia di dunia ini.

Jangan tinggal di dalam apa yang telah berlalu dan apa yang akan datang, tetapi hiduplah dalam dunia sekarang. Orang mesti selalu memahami sekarang dan melihat semua yang indah.#TafsirBudha

”Bertempur dan menaklukkan musuh dalam peperangan

bukanlah kehebatan paling tinggi; kehebatan tertinggi

terjadi ketika Anda mampu menghentikan musuh tanpa

perlawanan.” Sun Tzu, penulis dan filsuf China”

Apa yang diri sendiri tidak inginkan, janganlah diberikan kepada orang lain. Dengan demikian didalam negeri tidak disesali, didalam keluarga-pun tidak disesali pula.”

“Seorang Junzi 君子 (Susilawan) malu bila kata-katanya melampaui perbuatannya.

Tao yang berada di dunia ini, bagaikan aliran sungai-sungai yang semuanya menuju ke laut. #Tao Te ching

Keinginan yang berlebihan merupakan kesalahan yang terbesar. Ketidak-puasan merupakan kutukan yang paling sial. Ketamakan merupakan kekeliruan yang paling bodoh. Ia yang puas dengan apa adanya akan selalu menikmati hidup ini.#Toa Te Ching

Sewaktu lahir, manusia begitu lemah dan lembut. Menjelang kematian ia menjadi kaku dan keras. Daun muda selalu hijau dan segar. Daun tua menjadi layu dan kering. Ia yang kaku dan keras sedang berjalan menuju kematian. Ia yang lemah dan lembut sedang melewati kehidupan#Tao Te Ching

Dalam penghimpunan pengetahuan:

setiap hari, selalu ada yang ditambahkan.

Dalam pengupayaan pencerahan:

setiap hari, selalu ada yang dilepaskan.

~ Lao Tzu.

Sangat mudah untuk membenci

Sangat sulit untuk mencintai.

Sesuatu yang baik sulit untk dicapai

Sesuatu yang buruk sangat mudah didapatkan.#Comfusius

“Seseorang yang mengetahui (sadar akan) Vidya dan Avidya pada saat yang bersamaan, mengatasi kematian yang tiimbul akibat Avidya dan ia mendapatkan keabadian melalui Vidya.”#ISAVASYOPANISHAD

Sloka – 18:“Non-dualitas adalah Realitas Utama yang sejati; dualitas adalah efeknya. Kaum dualis merasakan hadirnya dualitas baik di dalam Yang Maha Hakiki dan di dalam berbagai fenomena (dunia ini). Oleh sebab itu, non dualisme adalah sebuah filosofi yang tidak bertentangan dengan posisi kaum dualis.”

“Kasih mengembangkan rasa peduli dan rasa peduli membuat kita mematuhi segala rambu-rambu dengan baik, bukan karena rasa takut. Kita menjadi baik dan bijak, karena kebaikan itu memang baik, karena bijak itu memang bijaksana.#Bagavadgita

Ibarat ombak, busa dan gelembung yang tidak berbeda dari air(darimana mereka itu berasal), demikian juga alam semesta ini, yang mengalir keluar dari Sang jati Diri, tidak berbeda dari Sang Jati Diri itu sendiri.#Ashtavakragita2:4

Sang raga ini,swarga dan neraka, keterikatan dan kebebasan dan juga kekhawatiran — semua ini adalah imajinasi belaka.Ada kepentingan apakah Aku dengan semua ini —- Aku (sebenarnya) adalah Kesadaran Sejati.#Ashtavakragita 2:20

Ilusi yang terdapat di dunia yang penuh dengan berbagai fenomena ini berlanjut sampai dengan seseorang mencapai ilmu-pengetahuan mengenai Sang Jati Diri (yaitu persepsi langsung akan Realitas), seorang yang bijaksana hidup sehari-hari tanpa “Ke aku an”nya, tanpa rasa “ini punyaku” dan lepas dari berbagai bentuk nafsu.#Ashtavakragita

Bagaikan terbitnya matahari yang melenyapkan kegelapan dunia, seperti itulah mereka yang senantiasa melakukan kebajikan/kebanaran dalam hidupnya, memusnahkan segala dosa-dosa.#Sarasamucayya

Aku ingat sebuah wejangan yang menyentuh hati……. Menurut suratal-Anfaal ayat 29, jika kita bekerja dengan penuh kesadaran akan tujuan dan hasil pekerjaan itu, maka kita hanya menanam benih materi-dunia, dan hasilnya pun pasti sama: materi-dunia. Tapi, jika kita bekerja dengan pekerjaannya tetap sama, tetapi dengan semangat persembahan dan tidak memikirkan hasil materi-dunia, maka kita memperoleh hasil-ganda. Hasil materi-dunia sebagai akibat dari sebab pekerjaan tetaplah kita peroleh, ditambah dengan hasil berkah sebagai akibat dari “niat” – dan hasil itulah yang disebut furqaan. Furqaan berarti “kemampuan untuk memilah/membedakan”.Farq berarti “beda”,furqaan membedakan.