Cerita Filam Mabharata2015

Berikrar saja tidak bisa dianggap sebagai pernikahan, Teman …. buah dari kelapa jatuh ke laut, dan kemudian pohon itu pun mencabut haknya atas buah itu. Ke sungai mana dia pergi dan dimana dia akan mendarat ditentukan oleh buah itu sendiri dan ditentukan oleh takdirnya. Selama upacara penyerahan dari masing-masing orang tua kedua belah pihak, mereka mencabut semua haknya. Tapi kepada siapa gadis itu memberi haknya hanya ditentukan oleh gadis itu sendiri…

Pengetahuan menenangkan yang cerdas, kesabaran menenangkan yang berat hati, cinta menyejukkan hati, dan pengabdian akan menyenangkan kebutuhan fisik dan
menyenangkan jiwa dan keadilan menenangkan jiwa, pikiran, kecerdasan, hati, tubuh dan
jiwa. Saat kelima pilar dari kebenaran itu sudah tenang dan pasti, maka manusia akan dipenuhi akan kasih sayang, itulah yang disebut kebenaran. Dan berdasarkan dari kebenaran itulah, kau telah mengambil keputusan ini, Drupadi. Dan hanya untukmu ini bukan dosa #Srh kresna

Aku bisa lihat, kau membicarakan kebenaran Raja Angga. Tapi kenapa, kau menekankan pada perangnya? #krishna

Mengabdikan diri pada Sang Maha Kuasa dan bersatu dengan alam, adalah dasar dari kebahagian yang sebenarnya #Krishna

Arogansi dan perselisihan adalah akar dari dosa. #Krishna.

Seorang pendosa tidak akan tahu bahwa ia sedang diperhatikan tuhan…Ia akan menyadari ketika hukum karma di berikan kepadanya. #Krishna

Kebenaran tidak memiliki batasan hanya ketidakbenaranlah yang memiliki batasan. #Krishna

Manusia adalah partikel terkecil dari Tuhan. Jika manusia dan Tuhan menyatu, bagian terkecil dari Tuhan ada dalam diri manusia. Maka manusia itu disebut hidup. #BudevaKrshna

Kebenaran tidak selalu berdampingan dengan tradisi, karena tradisi belum tentu benar (Basudewa Krisna).

Manusia yang senantiasa dihela dahaga harta dan berlari mengejar tahta seperti halnya kelinci yang terjerat jebakan petani – Basudewa Khrisna (Mahabharata)

Kehilangan sesuatu bukanlah berarti kekalahan – Basudewa Khrisna (Mahabharata).

Keadaan yang sulit menjadi dorongan untuk menyempurnakan laku bagi orang yang berpikir – Basudewa Khrisna (Mahabharata).

Kebenaran hanya dapat disadari di dalam kesadaran terdalam seseorang – Basudewa Khrisna (Mahabharata).

Dosa dan kejahatan adalah bagian dari siklus yang beracun, teman. Kalau penjahat tidak dihentikan dari perbuatan jahatnya maka dia akan lakukan banyak kejahatan lagi, dia akan terus saja mencemari dirinya sendiri dan dia pun akan kehilangan kendali akan dirinya sendiri. Dia akan terus melakukan kejahatan bahkan tanpa memerlukan alasan. Dengan begitu, seorang anak akan dipaksa untuk berhenti dari memakan segenggam pasir dan dengan begitu sangat penting artinya untuk menghentikan seorang penjahat dari perbuatan jahatnya. Itu bukanlah sebuah hukuman, Pangeran. Tapi simpati. Dan kau tidak perlu merasa khawatir tentang Sisupala, ia telah dibebaskan dari siklusnya yang beracun#Kresna

Kau tidak pernah mengambil keputusan dalam hidupmu, yang mulia. Ibarat kain terbang ditiup angin berubah arah, mengikuti keputusan kemana arah angin berada. Kau menghabiskan seluruh hidupmu dengan cara yang sama. Dan pada akhirnya, kain itu berhenti pada semak yang berduri lalu robek tercerai berai., semua orang tahu hal itu…..(Sendiran Bhisma kpd Raja Destrarasta).

Hidup anak-anakku sekarang adalah hidupku sendiri, paman(Bhisma). Demi senyum dari anak-anaknya orang tua bahkan bisa mengorbankan diri mereka sendiri. Tidak, paman. Jika perang ini membahayakan kehidupan anak-anakku, maka aku tidak ingin perang ini terjadi, Paman. Tapi Duryudhana, anakku, Dia menginginkan perang ini. Tapi aku tidak. Keputusan apa yang harus aku ambil sekarang. Bagaimana seharusnya aku ambil keputusan ini… (Curhat Raja Destrarasta Kpd Bhisma)

Banyak orang dikabulkan permintaannya, tapi tidak banyak orang mempunyai keberanian untuk meminta sesuatu sebagai tugasnya…. “(Santanu)” #MAHABHARATA

Lihatlah ke dalam hatimu, Nak. Ada peristiwa dalam hidup ini dimana kita terkadang harus intropeksi diri, itulah inti dari berendam di Sungai Gangga… “(Nasehat Dewi Gangga kpd Bhisma anaknya,Bhisma ini adalah seorang kakek dari Pandawa dan Kurawa)”

”Percakapan Deva Dharma dengan Yudhistira

Dharma Dev : Aku adalah Raja para Yaksha, Aku adalah penguasa sungai ini. Dan manusia tidak ada sama sekali yang boleh mengambil air dari sungai ini. Tapi adikmu itu, Naakula. Berusaha untuk mengambil air dari sungai ini, meskipun ia tidak mempunyai hak untuk itu.Karena itulah kemudian akupun membunuhnya. Putra Pandhu, saudara – saudaramu itu bertarung melawanku untuk melawan mereka. Karena itulah aku ajarkan mereka berempat sebuah sebuah kemampuanku aku pun membunuh mereka ..

Yudhistira : Bukan Kau yang menciptakan air, termasuk tempat dimana air itu telah diambil. Lalu bagaimana Kau punya hak atas tempat ini, Raja para Yaksha. Mengambil air itu bukan kejahatan, lalu mengapa sampai kau hukum saudara – saudaraku itu. Kebenaran mengajarkan bahwa kau harus membuat saudara -saudaraku itu hidup kembali.

Dharma Dev : Tidak mungkin. Tapi jika kau menjawab pertanyaan – pertanyaanku. Dan kau bisa memuaskanku. Maka Aku akan hidupkan kembali salah satu dari saudara – saudaramu itu…

Yudhistira : Setelah kematian keempat saudaraku, tidak mungkin bagiku untuk hidup lebih lama lagi. Tapi aku berharap salah satu saudaraku tetap hidup. Karena itu aku akan menggunakan kepandaianku sebaik mungkin dan membuatMu merasa puas. Silahkan ajukan pertanyaanmu …

Dharma Dev : Katakan apakah kehidupan itu dan apakah kematian itu … ?

Yudhistira : Berdasarkan Reg Veda, Raja Para Yaksha. Di dalam jantung, elemen Sang Kuasa disana terdapat keinginan untuk menghasilkan sebuah penciptaan sejak awal. Sinar penciptaan pun menyebar luas dan kemudian terarah. Keinginan dari Yang Kuasa membawa itu kepada penciptaan. Tiga alam, tiga kualitas dan tiga dimensi dari ciptaanNya, banyak makhluk yang terlahir dari hati Yang Kuasa. Setiap manusia dan elemen adalah Sang Kuasa itu sendiri, Tuan. Artinya Sang Kuasa adalah kehidupan. Kalau hati manusia bisa mengerti ini, maka dia tidak akan pernah marah atau iri pada seseorang. Dia akan berjalan pada kebenaran dan selalu menghargai keadilan. Itulah inti dari kehidupan….

Dharma Dev : Lalu apakah inti dari kematian, Yudhistira ..?

Yudhistira : Karena, cinta, keegoisan dan kemarahan manusia terhubung dengan yang lain, maka itu menjadikannya ikatan. Karena ikatan itu manusia menganggap tubuhnya hidup sementara kehancuran tubuhnya dianggap kematian. Tetapi seluruh dunia terlahir dari hati Sang Kuasa. Dan hanya dari hati Sang Kuasa itu saja akan berakhir. Dua orang pergi menggunakan jalan yang sama, bisa berjalan bersama untuk beberapa waktu, tapi kemudian mereka akan terpisah. Pada saat itulah mereka akan merasakan bahwa orang lain tersebut bertemu dengan kematian. Tapi kenyataannya, kedua petualang itu ada di jalan yang sama. Begitu juga apa yang kita sebut dengan kematian, adalah jarak belaka yang memisahkan diantara dua manusia. Selama dunia masih ada tidak ada manusia yang benar – benar bisa bertahan. Lalu bagaimana seseorang bisa bertemu kematian. Artinya Raja Para Yaksha, Sang Kuasa adalah dunia dan dunia adalah kehidupan. Kematian hanya ilusi belaka. Hanya ilusi ..

Dharma Dev : Luar biasa, Yudhistira. Kau telah memberikan kepuasan pada pertanyaanKu. Karena itu Aku akan menepati janjiKu dan menghidupkan salah satu adikmu untuk kembali hidup. Mintalah untuk kehidupan orang yang paling kuat di dunia ini. Kalau Bheema yang hidup tidak akan ada satu musuh yang bisa mengalahkanmu. Hanuman yang dahsyat akan melindungi kerajaanmu …

Yudhistira : Tidak, Raja Para Yaksha. Musuh terbesar manusia adalah kedukaan yang tertinggal dalam hatinya. Kalau ketiga adik – adikku ini tetap mati, lalu bagaimana bisa Bheema bisa melindungiku dari musuh yang bernama kedukaan. Yang terjadi dalam kedukaan dalam diri Bheema, juga akan membuat dirinya menjadi lemah….

Dharma Dev : Kalau begitu, kau minta saja Arjuna. Kalau pemanah terhebat di dunia bisa hidup, maka seluruh dunia bisa merasakan keuntungannya….

Yudhistira : Aku kenal Arjuna, Raja Para Yaksha. Saat dia mengetahui bahwa alasan dia hidup adalah kematian dari ketiga saudaranya, keberaniannya akan hilang, kekuatan akan pergi dari tubuhnya dan busur Gandivanya akan lepas dari tangannya selamanya. Kalau aku meminta untuk nyawa Bheema ataupun Arjuna, maka ibuku juga tidak akan senang..

Dharma Dev : Ibumu pasti tidak akan senang, melihat hanya dua anaknya saja yang hidup. Perdebatan apa yang akan kau lakukan, Yudhistira ? …

Yudhistira : Salah satu anak dari ibuku masih hidup, Raja Para Yaksha. Aku masih hidup, sekarang istri kedua dari Raja Pandhu juga punya hak atas anaknya untuk tetap hidup. Ibuku Kunti akan menginginkan ini dan aku punya keinginan yang sama dengannya. Karena itulah, kalau Kau ingin mengembalikan nyawa dari salah satu adikku itu, maka berikanlah itu pada adikku Naakula…

Dharma Dev : Bagus, Yudhistira. Aku merasa senang. Aku Deva Dharma, Aku yang memberikan Kunti dan Pandhu doa untuk bisa memilikimu. Berdasarkan dari hal itu saja, Aku adalah ayah kandungmu dan aku merasa bangga pada putraku sendiri. Aku akan menghidupkan kembali semua adikmu sekarang …

Yudhistira : Aku berterima kasih, Deva Dharma …

Dharma Dev : Aku merasa senang sekali, dan ingin sekali mendoakanmu dengan segala yang kau minta. Silahkan mintalah kesaktian, persenjataan, kemakmuran atau apa saja …

Yudhistira : Dengan menghidupkan kembali keempat saudaraku, Kau telah memberiku kesaktian, senjata dan juga kemakmuran, Deva Dharma. Satu – satunya doa yang kami minta agar kami lima bersaudara dengan istri kami bisa menyelesaikan tahun terakhir kami selama masa pengasingan …

Dharma Dev : Baiklah, Aku akan memberikan kalian semua dengan seni penyamaran, Yudhistira. Selama tahun terakhir pengasinganmu, seni menyembunyikan diri akan memberikanmu untuk selalu bisa tersembunyi. Ini memang sudah saatnya untuk keempat adikmu pergi dan melakukan pertapaan buat mereka. Bahkan para Deva pun ingin melihat kebenaran bisa muncul kembali di bumi. Diberkatilah

Widura, hidupku sudah penuh dengan kesalahan. Aku telah memelihara pohon ketamakan yang beracun, tepat dari awal hidupku. Tapi aku tidak akan pernah menjadi orang jahat, Widura.
Bahkan ayahku pun tidak pernah mengajarkan hal yang buruk. Cintaku juga bukan tanpa arti. Aku hanya punya satu noda saja. Semua keinginanku, tak pernah berbatas dan karena semua keinginan tersebut, dinasti Kuru harus menderita. Rakyat kita sudah cukup banyak menderita, tapi sekarang adalah saatku untuk bertobat atas dosa – dosaku. Widura, aku tidak akan kembali ke Hastinapura bersamamu. “(Sebuah Ungkapan penyesalan Dari Seorang Ibu Suri bernama Satyawati Kepada Sesorang Perdana Mentri Widura yg juga sekaligus Cucunya sendiri dan Ibu Suri Satyawati ini adalah Ibu Tiri dari Bhisma Yang Agung)”

Setiap tetes air yang jatuh dari gunung, akan mencari jalannya sendiri agar sampai ke lautan. Itulah inti dari hidup ini …. #Bhisma

“Kebenaran bisa berubah ..!” (kata Vidura), aku baru pertama kali mendengar kata itu, meskipun aku pernah mendengar tujuan yang berubah tapi kebenaran tidak….

Kau terdengar seperti orang yang cerdas, Sisupala. Tapi tidak menghormati orang yang lebih tua darimu, itu sebuah kesalahan … #kresna.

Batas dari keadilan sudah pasti akan dibuat tetapi batas dari amal belumlah dibuat, Teman. Perbedaan diantara amal dan perbuatan sangat perlu untuk lebih dipahami lagi semua amal adalah perbuatan, tapi tidak semua perbuatan adalah amal amal adalah suatu perbuatan dimana hasilnya sangat diharapkan,ketika seseorang melakukan amal dan berharap mendapatkan kenikmatan,kekayaan dan kehormatan maka dia terikat pada hasil perbuatannya itu. Ketika amal ditunjukkan utk mengharapkan suatu hasil maka dinamakan(Sakam karma yoga) dan ketika amal dilakukan tampa mengarap hasil apapun untuknya maka itu dinamakan(Shinkam Karma Yoga) inilah alasannya mengapa dia harus terlahir berulang-ulang kenyataannya manusia tidaklah terikat oleh sebuah amal tapi rantai pengharapan yg terhubunglah yg mengikatnya #kresna

Pengetahuan yg dikumpulkan dengan cara menjauhi moral akan selalu meninggalkan manusia disaat krisis. ini bukan kutukan dari begawan parasurama raja angga, tetapi karena hukum alam #Basudewa.

Apa kau masih ingat, Vrusali. Aku pernah berkata padamu bahwa seseorang yang berkeliling melalui lautan dapat dipimpin oleh, bintang kutup sekalipun, kau selalu menuntuku kejalan yg benar Vrusali. Walapun itu terjadi didalam nasipku, aku pasti akan menebus itu suatu hari nanti akan tetapi, kebahagian itu tidak ditakdirkan untuk mendapakannya berkeliling melewati lautan kehidupan selama ini, aku kehilangan bintang kutupnya. Aku telah mengabaikan, petunjuk bintang itu Vrusali,maafkan aku. Maafkan aku Vrusali.. Aku akan pergi, Ibu..”(Ungkapan Penyesalan Raja Angga KARNA saat menjelang ajalnya, pada Vrusali Istrinya)

Setelah memperhatikan manusia, hati manusia selalu bergerak seperti layangan. Mengikuti
angin keinginannya, kalau benang pengendalinya lepas atau putus maka hati pun akan
hancur dan rusak terhantam angin keinginan. Layangan itu pun jadi kacau …. #kresna.

Selama benang menjaga layangan tetap terkendali, dia tidak akan menyakiti dirinya. Tapi
saat layangan mulai menarik benangnya akhirnya akan ada seseorang terluka, kadang –
kadang perbuatan dari orang lain bisa membuat hati orang lain terluka dan dia yang
kehilangan kendalinya kecuali di saat seperti ini harus dapat terkendali dan menjaga hatinya
tetap stabil. Itulah yang terpenting …#kresna

Apakah arti dari superioritas. Superioritas artinya memiliki pengetahuan yang lebih dari yang lain. Dengan kata lain, ini mengenai berapa banyak pengetahuan yang telah kau miliki. Yang terpenting adalah berapa banyak pengetahuan yang kau dapatkan dibanding dengan yang lain. Dengan kata lain, keinginan untuk menjadi superior, membuat pengetahuan jadi lebih dari sebuah persaingan. Dan kapankah kemenangan jadi penting dalam sebuah kompetisi. Memungkinkan untuk jadi superior untuk jangka waktu tertentu, tapi tidak ada yang bisa jadi terlalu hebat untuk selamanya. Pada saat itulah ketidaknyamanan, beban dan permasalahan akan lahir. Tapi daripada jadi sosok yang superior, kalau ada yang coba jadi luar biasa, akan bagaimanakah rasanya. Untuk menjadi sempurna adalah mendapatkan semua yang pantas untuk didapatkan. Itu bukan hal di luar keinginan untuk jadi yang terbaik. Tapi hanya untuk menyenangkan diri sendiri saja. Dalam jalan kesempurnaan, tidak ada yang perlu untuk bersaing dengan yang lain. Itu adalah persaingan dengan dirinya sendiri. Dengan kata lain, dia yang ingin menjadi sempurna, cepat atau lambat akan mendapatkan semua pengetahuan bahkan tanpa mencoba sekalipun dia bisa menjadi superior. Tapi dia yang ingin jadi superior mungkin saja berhasil, tapi tidak akan pernah menjadi sempurna….. Pikirkanlah itu …….

Cinta suami menggambarkan keberaniannya, dan seorang istri ada pada kesabarannya. Di dalam masa pengujian maka seorang suami harus sabar, dan seorang istri harus menunjukkan keberaniaannya …