Kumpulan Firman & Kata-kata bijak

Bila kamu berjalan dijalan lurus dan tahu tujuannya, meskipun jauh kamu tak akan merasa bosan. Semakin dekat semakin bersemangat. Bila kamu berjalan di jalan yang berputar-putar dan tak tahu tujuannya, meskipun dekat, kamu akan bosan dan kelelahan.

Jadi buanglah egomu dan jangan berkhayal, lakukan apa yang harus dilakukan, katakan apa yang harus dikatakan. Lebih baik berjalan jauh tapi pasti tujuannya, dari pada dekat tetapi tak tahu mau kemana.

Kata-kata jujur mungkin tidaklah enak didengar, namun kata-kata yang enak didengar, belum tentu merupakan kejujuran.

Kalau dunia sedang damai orang tak membutuhkan tentara berkuda, bahkan orang lebih membutuhkan kotoran kuda untuk memupuk sawah dan tanaman.

Kalau dunia dalam perang peralatan senjata dan kuda-kuda perang disiapkan di perbatasan kota.

Tidak ada bencana yang lebih besar daripada sifat orang yang tidak merasa puas. Tidak ada bahaya yang lebih besar daripada nafsu keinginan manusia untuk memperoleh sesuatu.

Maka orang yang luhur budinya mengenal arti cukup, tidak serakah, tidak tamak, bahkan dapat merasa puas untuk menghadapi segala keadaan yang justru dialami, inilah yang dikatakan kecukupan dalam arti kekal.#Tao Te Cing

Tao yang menghidupi, kebajikan yang memelihara, benda yang mewujudkan dan sifat yang menyempurnakan.#Tao Te Ching

Mencipta sesuatu dengan tanpa menganggap bahwa itu miliknya, Bekerja dengan tanpa bersandarkan atas keinginan / pamrih. Memelihara dan membesarkan dengan tanpa ada kemauan untuk menguasainya. Ini kebajikan yang sempurna.#Tao Te Ching

“Barang siapa merasa tahu, sebenarnya tidak tahu apa-apa. Barang siapa merasa tidak tahu sebenarnya tahu.”………pepatah Cina (Lao Tse).

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seseorang yang hanya pandai menarik perhatian untuk mendapatkan pujian di kampung halamannya, sesungguhnya orang seperti inilah yang dinamakan pencuri Kebajikan.” (Sabda Suci XVII.13)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Mendengar Jalan Suci, lalu menggunakannya hanya sebagai bahan percakapan sepanjang jalan, sesungguhnya orang seperti ini telah menyia-nyiakan Kebajikan.” (Sabda Suci XVII.14)

1. Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang berpikiran rendah sukar dikatakan dapat mengabdi kepada pemimpin.”

2. “Sebelum ia memperoleh kedudukan, ia selalu khawatir bagaimana memperolehnya. Setelah memperoleh kedudukan, ia selalu khawatir kalau-kalau hilang lagi.”

3. “Orang yang selalu khawatir kehilangan kedudukannya, niscaya tidak segan melakukan perbuatan (rendah) apapun.” (Sabda Suci XVII.15)

“Watak Sejati itu saling mendekatkan, kebiasaan saling menjauhkan.” (Sabda Suci XVII.2)

2. Dengan gembira dan tersenyum Kong Zi bersabda, “Mengapakah memotong ayam sampai menggunakan golok pemotong lembu

2. Kong Zi bersabda, “Kelima pedoman itu adalah Penuh Hormat 恭, Lapang Hati 寬, Dapat Dipercaya 信, Cekatan 敏 dan Bermurah Hati 惠. Orang yang berlaku penuh Hormat, niscaya tidak terhina. Yang Lapang Hati, niscaya mendapat simpati umum. Yang Dapat Dipercaya, niscaya mendapat kepercayaan orang. Yang Cekatan, niscaya berhasil dalam pekerjaannya. Dan yang berMurah Hati, niscaya akan diturut segala perintahnya.” (Sabda Suci XVII.6)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Yang paling sukar adalah bergaul dengan para dayang dan orang xiaoren. Kalau didekati / diakrabi, mereka akan berbuat melampaui batas, sebaliknya jika dijauhi, mereka akan merasa tidak senang (dan kurang puas).” (Sabda Suci XVII.25)

1. Zi Zhang 子張 bertanya kepada Kong Zi 孔子, “Bagaimanakah cara menjalankan pemerintahan sebaik-baiknya ?”

2. Kong Zi menjawab, “Junjunglah Lima Yang Indah dan buanglah Empat Yang Buruk. Dengan cara ini akan dapat menjalankan pemerintahan sebaik-baiknya.”

3. Zi Zhang bertanya, “Apakah yang dimaksud dengan Lima Yang Indah itu ?” Kong Zi bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) bermurah hati tetapi tidak boros, menyuruh orang berjerih payah tetapi tidak menyebabkan penyesalan, mempunyai keinginan tetapi tidak tamak, berwibawa tetapi tidak sombong dan keras tetapi tidak buas.”

4. Zi Zhang bertanya pula, “Apakah yang dimaksud dengan bermurah hati tetapi tidak boros ?” Kong Zi bersabda, “Keuntungan yang diperoleh rakyat dirasakan sebagai keuntungan sendiri. Bukankah ini bermurah hati tetapi tidak memboros ? Dipilih hal-hal yang perlu disertai jerih payah, barulah disuruh mengerjakan. Siapakah yang akan menyesali ? Menginginkan peri Cinta Kasih dan mendapatkan Cinta Kasih itu, bagaimanakah bisa tamak ? Seorang Junzi terhadap orang banyak atau sedikit, urusan besar atau kecil tidak berani meremehkan. Maka bukankah ia berwibawa tetapi tidak sombong ? Seorang Junzi rapi dalam berpakaian dan mengenakan topi, matanya tidak sembarang melihat sehingga orang yang memandangnya akan menaruh segan. Bukankah ia bersikap keras tetapi tidak buas ?”

Kong Zi 孔子 bersabda, “You 由 {nama kecil Zi Lu 子路}, Kuberitahu apa arti dari kata ‘mengerti’ itu ! Bila engkau (mengatakan telah) mengerti, maka berlakulah sebagai orang yang benar-benar mengerti. Tapi jika engkau (mengatakan) tidak mengerti, maka berlakulah sebagai orang yang tidak mengerti. (Jika engkau melakukan kedua hal ini dengan baik) Itulah yang dinamakan ‘Mengerti’ itu.” (Sabda Suci II.17)

1. Kong Zi 孔子 bersabda, “Mengenakan topi dari rami (untuk orang-orang yang sudah dewasa / melewati akil baliq), itulah adat istiadat yang lama. Sekarang orang-orang menggantinya dengan (topi dari) kain sutera karena lebih sederhana. (Dalam hal ini) Aku mengikuti (pendapat) umum.”

2. “Memberi hormat dari tempat bawah, itulah adat istiadat lama. Sekarang orang menggantinya dengan memberi hormat setelah naik ke atas. Ini sungguh sombong ! Meskipun harus bertentangan dengan (pendapat) umum, Aku tetap menjalankan hormat dari tempat bawah.” (Sabda Suci IX.3)

Kong Zi 孔子 membicarakan tentang Yan Yuan 顏淵, “Sungguh sayang (karena Yan Yuan meninggal dunia pada usia 32 tahun saja) ! Aku hanya melihat kemajuannya, tidak pernah melihat ia berhenti [meningkatkan kemampuan diri].” (Sabda Suci IX.21)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Diantara benih yang tumbuh ada yang tidak berbunga dan diantara yang berbunga ada pula yang tidak berbuah.” (Sabda Suci IX.22)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Kita harus hormat kepada angkatan muda, siapa tahu mereka tidak seperti angkatan yang sekarang. Tetapi bila sudah berumur empat puluh, lima puluh tahun dan belum juga terdengar perbuatannya yang baik, bolehlah dinilai memang tidak cukup syarat untuk dihormati.” (Sabda Suci IX.23)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Kata-kata jujur dan beralasan, siapa yang tidak ingin mengikutinya. Tetapi kalau dapat memperbaiki diri itulah yang paling berharga. Nasehat-nasehat yang lemah lembut, siapa yang tidak merasa suka, tapi kalau dapat mengambil kesimpulan yang benar, itulah yang paling berharga. Kalau hanya suka tapi tak mau mengambil kesimpulan yang benar, ingin mengikuti tapi tidak mau memperbaiki diri, Aku tidak tahu apa yang harus Kulakukan terhadap orang semacam itu.” (Sabda Suci IX.24)

1. Kong Zi 孔子 bersabda, “Dengan mengenakan pakaian lama bertambal, berdiri berjajar bersama dengan orang yang berpakaian dari kulit rubah tanpa merasa malu, kukira hanya Zi Lu 子路-lah orangnya.”

2. “[seperti dalam kitab《Shi Jing》詩經 (Kitab Sanjak) mencatat :] ‘Tanpa iri, tanpa tamak, siapakah tidak akan berbuat baik ?’.

”3. Mendengar pujian itu, Zi Lu sepanjang hari menghafalkan sanjak itu. Kong Zi bersabda, “Kalau hanya begitu saja, perbuatan baik apa yang sudah dilakukan ?” (Sabda Suci IX.27)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Yang dapat diajak belajar bersama, belum berarti dapat diajak bersama menempuh Jalan Suci. Yang dapat diajak menempuh Jalan Suci, belum berarti dapat diajak bersama berteguh (mempertahankan hidup didalam Jalan Suci). Dan yang dapat diajak berteguh, belum berarti dapat terus bersesuaian paham.” (Sabda Suci IX.30)

1. Zi Lu 子路 bertanya bagaimana cara mengabdi kepada para Rokh. Kong Zi 孔子 bersabda, “Sebelum mengabdi kepada manusia, bagaimana dapat mengabdi kepada para Rokh ?”

2. “Murid memberanikan diri bertanya hal setelah orang mati.” Dijawab, “Sebelum mengenal hidup, bagaimana mau mengenal hal setelah mati ?” (Sabda Suci XI.12)

1. Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) mudah dilayani tapi sukar disenangkan. Bila disenangkan dengan hal yang tidak dalam Jalan Suci, ia tidak dapat merasa senang. Tetapi didalam menyuruh bawahannya, ia selalu menyesuaikan dengan kecakapan bawahannya itu.”

2. “Seorang xiaoren 小人 (rendah budi) sukar dilayani tetapi mudah disenangkan. Meski disenangkan dengan hal yang tidak dalam Jalan Suci, ia dapat merasa senang dan didalam menyuruh bawahannya, ia menuntut orang itu dapat menyiapkan segalanya.” (Sabda Suci XIII.25)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) berwibawa tetapi tidak congkak, seorang xiaoren 小人 (rendah budi) congkak tetapi tidak berwibawa.” (Sabda Suci XIII.26)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Tidak berprasangka akan kecurangan orang lain, tidak mencurigai apakah seseorang tidak mempercayainya, tetapi dapat merasa kalau ada sesuatu yang tidak benar, inilah laku seorang yang Bijaksana.” (Sabda Suci XIV.31)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bersalah tetapi tidak mau memperbaiki, inilah yang benar-benar disebut ‘Kesalahan’.” (Sabda Suci XV.30)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Cinta Kasih bagi rakyat adalah lebih dari kebutuhannya akan air dan api. Aku pernah melihat orang mati karena masuk kedalam api atau air, tetapi Aku belum pernah melihat orang mati gara-gara menempuh Cinta Kasih.” (Sabda Suci XV.35)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Dalam hal melayani seorang pemimpin, ada tiga kesalahan yang acapkali dilakukan (tanpa disengaja). Berbicara pada saat belum seharusnya bicara, inilah yang dinamai lancang. Didalam hal yang seharusnya angkat bicara, tetapi justru tidak mau berbicara, inilah yang dinamai menyembunyikan rahasia. Berbicara sesuka hati tanpa memperhatikan wajah (situasi dan keadaan), inilah yang dinamai buta.” (Sabda Suci XVI.6)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Ada tiga hal yang sangat diperhatikan oleh seorang Junzi 君子 (Susilawan). Pada waktu muda, dikala semangat masih berkobar-kobar, ia senantiasa berhati-hati dalam masalah asmara. Setelah cukup dewasa, dikala badan sedang kuat-kuatnya dan semangat membaja, ia senantiasa menjaga diri menghindari perselisihan. Dan setelah tua, dikala semangat sudah lemah, ia senantiasa berhati-hati terhadap ketamakan.” (Sabda Suci XVI.7)

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang yang sejak lahir sudah Bijaksana, inilah orang tingkat teratas. Orang yang Belajar lalu Bijaksana, inilah orang tingkat kedua. Orang yang setelah menanggung sengsara lalu insyaf dan mau Belajar hingga menjadi Bijaksana, inilah orang tingkat ketiga. Tapi ada juga orang yang sekalipun sudah menanggung sengsara tetapi tetap tidak mau insyaf untuk Belajar, ialah orang yang paling rendah diantara rakyat.” (Sabda Suci XVI.9)

2. “ ‘Menyembunyikan diri untuk memupuk cita, menjalankan Kebenaran untuk mencapai Jalan Suci’. Hal ini pernah Kudengar, tetapi tidak pernah Kujumpai orangnya.” (Sabda Suci XVI.11)

1. Zi Zhang 子張 bertanya kepada Kong Zi 孔子 tentang Cinta Kasih, Kong Zi menjawab, “Kalau orang dimanapun di seluruh dunia dapat melaksanakan lima pedoman itu, dialah dapat dinamai berperi Cinta Kasih.” Zi Zhang berkata, “Mohon bertanya lebih lanjut.”

2. Kong Zi bersabda, “Kelima pedoman itu adalah Penuh Hormat 恭, Lapang Hati 寬, Dapat Dipercaya 信, Cekatan 敏 dan Bermurah Hati 惠. Orang yang berlaku penuh Hormat, niscaya tidak terhina. Yang Lapang Hati, niscaya mendapat simpati umum. Yang Dapat Dipercaya, niscaya mendapat kepercayaan orang. Yang Cekatan, niscaya berhasil dalam pekerjaannya. Dan yang berMurah Hati, niscaya akan diturut segala perintahnya.” (Sabda Suci XVII.6)

1. Kong Zi 孔子 bersabda, “You 由 {nama kecil Zi Lu}, pernahkah engkau mendengar tentang enam perkara dengan enam cacatnya ?” Zi Lu 子路 menjawab, “Belum.”

2. Kong Zi bersabda, “Duduklah ! Kuberitahu kamu :

– Orang yang suka akan Cinta Kasih tetapi tidak suka akan Belajar, ia akan menanggung cacat : bodoh.

– Orang yang suka akan Kebijaksanaan tetapi tidak suka akan Belajar, ia akan menanggung cacat : kalut jalan pikirannya.

– Orang yang suka akan sifat Dapat Dipercaya tetapi tidak suka akan Belajar, ia akan menanggung cacat : menyusahkan diri sendiri.

– Orang yang suka akan Kejujuran tetapi tidak suka akan Belajar, ia akan menanggung cacat : menyakiti hati orang lain.

– Orang yang suka akan Berani tetapi tidak suka akan Belajar, ia akan menanggung cacat : mengacau.

– Orang yang suka akan sifat keras tetapi tidak suka akan Belajar, ia akan menanggung cacat : ganas.” (Sabda Suci XVII.8)

1. Murid Zi Xia 子夏 bertanya kepada Zi Zhang 子張 tentang cara bergaul. Zi Zhang berkata, “Apakah yang dikatakan Zi Xia kepadamu ?” Murid Zi Xia itu menjawab, “Bergaullah dengan orang yang patut diajak bergaul dan janganlah bergaul dengan orang yang tidak patut diajak bergaul.”

2. Zi Zhang berkata, “Yang kudengar tidak demikian. ‘Seorang Junzi 君子 (Susilawan) memuliakan orang-orangi Bijaksana dan bergaul dengan siapapun. Ia memuji orang yang pandai dan menaruh belas kasihan kepada orang yang bodoh’. Kalau orang benar-benar Bijaksana, mengapakah tidak mau bergaul dengan siapapun ? Kalau tidak Bijaksana, orang lain yang akan menolak kita. Bagaimanakah kita berani menolak orang ?” (Sabda Suci XIX.3)

9. Yang Lapang Hati niscaya mendapat simpati umum, yang Dapat Dipercaya niscaya mendapat kepercayaan orang, yang Cekatan niscaya berhasil dalam pekerjaannya dan yang Adil niscaya mendapat sambutan yang menggembirakan. (Sabda Suci XX.1)

Hidup ini bagaikan cuaca, kadang terang benderang dan panas terik, tapi tiba-tiba mendung hujan deras geludug dan petir.semua ada masanya, semua ada karena tiada.

“Seorang yang pandai memutar kata – kata dan bermanis muka, sesungguhnya jarang berperi cinta kasih”

Kalau kamu mengidam-idamkan kebaikan, orang-orang pun akan menjadi baik. Karakter seorang pemimpin selayaknya angin, dan karakter bawahannya seperti rumput. Kemana angin berhembus, rumput akan mengikuti arahnya. [Confucius]

Aku mendengar, maka aku tahu. Aku melihat, maka aku ingat. Aku melakukan, maka aku mengerti. [Confucius]

Kenal tidak seindah mencintai; mencintai tidak seindah menikmati. [Confucius]

Pria bijak mengerti kebenaran, pria picik
mengerti keuntungan bunga [Confucius]

“Didalam upacara daripada mewah menyolok lebih baik sederhana. Didalam upacara duka, daripada meributkan perlengkapan upacara lebih baik ada rasa sedih yang tulus”. ( Lun Yu III, 4; 1-3 )

“Seorang Jun Zi menuntut diri sendiri, seorang rendah budi menuntut orang lain”. ( Lun Yu XV, 21 )

“Seorang Jun Zi mengutamakan kepentingan umum, bukan kelompok; seorang rendah budi mendahulukan kelompok; bukan kepentingan umum”. ( Lun Yu II, 14 )

“Seorang Jun Zi mau berlomba tetapi tidak mau berebut, mau berkumpul tetapi tidak mau berkomplot”. ( Lun Yu XV, 22 )

“Seorang Jun Zi tidak memuji seseorang karena kata-katanya, dan tidak menyiakan kata-kata karena orangnya”. ( Lun Yu XV, 23 )

Orang yang mencari kebenaran tetapi malu berpakaian sederhana adalah orang yang tidak perlu kita ajak bicara. -Confucius.

, “Seorang siswa yang benar-benar hendak hidup didalam Jalan Suci, tetapi masih merasa malu untuk berpakaian buruk dan makan tidak enak, sesungguhnya ia belum masuk hitungan.”(Sabda Suci IV.9)

Mereka yang tidak bisa memaafkan orang lain, menghancurkan jembatan yang akan dilewatinya. -Confucius.

“Terlalu banyak warna akan menyilaukan matamu.

Terlalu banyak suara akan membuatmu menjadi tuli.

Terlalu banyak penyedap akan menghilangkan seleramu.

Persaingan dan perlombaan akan mengacaukan pikiran.

Terlalu banyak harta akan membuatmu lupa daratan.”#Tao Te Ching

“Sebelum mengenal hidup, bagaimana mau mengenal hal setelah mati ?” (Sabda Suci XI.12)

Konfusius berkata,”Menghormat tanpa mengenal kesusilaan akan merupakan pekerjaan yang merepotkan. Berhati-hati tanpa kesusilaan akan menimbulkan perasaan serba takut. Keberanian tanpa kesusilaan akan menimbulkan kekacauan. Kejujuran tanpa kesusilaan akan menimbulkan perilaku kasar.” ( Lun Yu VIII, 2 )

” Tata cara itu harus selaras dengan kemurnian hati, dan kemurnian hati terwujud dalam tata cara. Ingatlah kulit harimau dan macan tutul jika dihilangkan bulu-bulunya tidak akan ada bedanya dengan kulit anjing dan kambing.” ( Lun Yu XII, 8 )

“Pada waktu mencintai seseorang, mengharapkannya hidup terus, setelah benci mengharapkannya segera mati. Inilah pikiran sesat. Sungguh ini bukan pembawa bahagia, melainkan ajakan pikiran sesat.” (Sabda Suci XII.10)

” Miskin tanpa menggerutu itu sukar. Kaya tanpa merasa sombong itu mudah.”

Orang ketika dalam keadaan kaya menjadi tidak sombong itu adalah mudah, namun ketika miskin tidak menggerutu memang itu sebuah hal yang sulit.

“Ia yang memiliki sedikit keinginan akan memperolehnya. Ia yang memiliki banyak keinginan akan kacau”#Lao Zie

” Jangan khawatir dunia tidak mengenal diri mu, tetapi khawatirlah bila kamu tidak mengenal dunia “

“Pada masa sekarang ini, orang dapat disebut berlaku Bakti asal dapat memelihara kedua orang tuanya. Tetapi bukankah anjing dan kudapun juga dapat dipelihara dengan perlakuan seperti itu. Bila kita dalam memperlakukan kedua orang tua tanpa disertai dengan rasa hormat, apa bedanya (dengan hewan) ?”

“Belajar tanpa berpikir, sia-sia. Tetapi berpikir tanpa belajar, berbahaya !”(Sabda Suci II.15)

“Kaya dan kedudukan mulia ialah keinginan setiap manusia, akan tetapi bila tidak dapat dicapai dengan Jalan Suci, janganlah ditempati. . Miskin dan berkedudukan rendah ialah kebencian setiap orang, tetapi bila tidak dapat disingkiri dengan Jalan Suci, janganlah ditinggalkan.”

, “Seorang Junzi君子(Susilawan) senantiasa ingat akan Kebajikan, sedangkan seorang xiaoren小人(rendah budi)hanya ingat akan kenikmatan. Seorang Junzi senantiasa ingat akan hukum, sedangkan seorang xiaoren hanya mengharapkan belas kasihan orang lain.”(Sabda Suci IV.11)

“Seorang Junzi君子(Susilawan) hanya mengerti akan Kebenaran, sebaliknya seorang xiaoren小人(rendah budi)hanya mengerti akan keuntungan.”(Sabda Suci IV.16)

“Adapun mengapa orang jaman dahulu merasa sukar mengucapkan kata-kata, adalah karena merasa malu kalau-kalau tidak dapat melaksanakan.”(Sabda Suci IV.22)

“Orang yang menurutkan bagian dirinya yang besar akan menjadi orang besar, yang hanya menurutkan bagian dirinya yang kecil akan menjadi orang kecil.”

“Seorang Junzi 君子 (Susilawan) selalu mengingat akan kebaikan orang lain, tapi tidak pernah mengingat-ingat keburukan orang lain. Seorang xiaoren 小人 (rendah budi) berbuat sebaliknya.” (Sabda Suci XII.16)

“Meskipun obat yang mujarab bisa menyembuhkan penyakit, namun sering kali tidaklah terasa enak. Demikian juga, saran tulus yang diberikan demi kebaikan seseorang, sering kali dibenci.”

“Dia yang mengenal orang lain adalah bijaksana.
Dia yang mengenal dirinya sendiri adalah terang.

“Keramah-tamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian, keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih”

“Bersikap keras kepada diri sendiri dan bersikap lunak kepada orang lain, akan menjauhkan sesalan orang”. (Lun Yu XV : 15)

Pencuri mengorbankan dirinya demi keuntungan. Orang terpelajar

mengobankan dirinya demi nama baik. Orang terhormat mengorbankan diri

demi keluarga. Orang bijak mengorbankan dirinya untuk dunia.

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bagi seseorang yang dapat membatasi dirinya, sekalipun mungkin berbuat salah, pasti jaranglah terjadi.” (Sabda Suci IV.23)

Nabi bersabda, “Jaman dahulu orang belajar bertujuan membina diri. Sekarang orang belajar bertujuan memperlihatkan diri kepada orang lain.”

2. Hati yang tidak pada tempatnya, sekalipun melihat takkan tampak, meski mendengar takkan terdengar dan meski makan takkan merasakan.

3. Inilah sebabnya dikatakan, bahwa untuk membina diri itu berpangkal pada melurus hati.

Bila suatu hari dapat memperbaharui diri, perbaharuilah terus setiap hari dan jagalah agar tetap baru untuk selama-lamanya.

“Yang benar-benar dapat menyelami hati, akan mengenal watak sejatinya, yang mengenal watak sejatinya akan mengenal Tian. Tentang usia pendek atau panjang, jangan bimbangkan. Siaplah dengan membina diri. Demikianlah menegakkan Firman.” (Meng zi VII A :1).

“Apa yang diri sendiri tiada inginkan, jangan diberikan kepada orang lain” dan “Bila diri sendiri ingin tegak (maju), berusahalah agar orang lain tegak (maju)”. #KONGHUCU

Seorang Junzi senantiasa mendahulukan perbuatan dan baru selanjutnya kata-katanya disesuaikan dengan perbuatannya.”

Confucius, “Sesaat kesabaran bisa menangkal bencana besar. Sesaat ketidaksabaran bisa menghancurkan kehidupan. Sepanjang engkau mengadakan hubungan langsung dengan setiap situasi engkau akan menjadi benda dan benda itu akan menjadi kamu.”

“Banyak orang berkata ‘aku pandai’, tetapi jika (orang itu) dihalau ke dalam jaring, pikatan atau perangkap, mereka ternyata tidak dapat mengetahui bagaimana caranya untuk membebaskan diri.Banyak orang berkata ‘aku pandai’, tetapi jika suatu ketika (orang itu) telah menyatakan tekad untuk hidup di dalam (sikap) Tengah Sempurna, ternyata (orang itu) tidak dapat mempertahankan sikap Tengah Sempurna itu walaupun hanya dalam waktu sebulan saja.”(Tengah Sempurna VI)

Para pengejar ilmu takkan mengenal Tao, karena ia mengunakan pengetahuannya yang terbatas itu untuk memahami Tao yang tersembunyi dibalik pengetahuannya. Pembaca / pelajar yang baik mencari inti yang tersirat bukan menghafal tulisannya. Para guru dan pengajar yang baik memperbaiki apa yang ia ajari dan menerangkan isinya, meskipun tanpa diberi hadiah.#Zhuang Ji Bag.32

“Bilamana engkau tidak dapat mengenal manusia, bagaimana engkau dapat mengenal roh?”

“Bilamana engkau tidak mengenal kehidupan, bagaimana engkau bisa mengetahui kematian?

“Bersalah tetapi tidak mau memperbaiki, inilah yang benar-benar disebut ‘Kesalahan’.

Berbuat baiklah, tapi jangan harapkan orang lain berterima kasih sebagai balasannya.-confusius

Apa yang diri sendiri tidak inginkan, janganlah diberikan kepada orang lain. Dengan demikian didalam negeri tidak disesali, didalam keluarga-pun tidak disesali pula.”

“Seorang Junzi 君子 (Susilawan) malu bila kata-katanya melampaui perbuatannya.

Tao yang berada di dunia ini, bagaikan aliran sungai-sungai yang semuanya menuju ke laut. #Tao Te ching

Jangan melihat dengan matamu, jangan mendengar dengan telingamu / berpikir dengan hatimu. Satukan tubuh dan pikiran, capai tahap mati raga, ikuti jalan alam dan menyatulah dengannya. Inilah inti Tao yang tertinggi yang tak dapat dicapai oleh sembarang orang#Tao

Kebaikan dalam kata-kata menciptakan kepercayaan diri,
kebaikan dalam berpikir menciptakan kedalaman,

kebaikan dalam memberi menciptakan cinta.
~ Lao Zi ~

Andaikata kita memiliki sebuah benda yang sangat mahal.

Begitu benda tersebut menjadi milik kita,

Pikiran kita berubah,”Sekarang di manakah akan saya simpan benda ini..?”

Jika saya meletakkannya di sini, seseorang akan mencurinya.”

Kita mencemaskan diri kita pada situasi , mencoba menemukan tempat untuk

menyimpannya.Inilah penderitaan.

Dan kapan penderitaan itu timbul ?

Penderitaan itu muncul begitu kita memahami bahwa kita telah mendapatkan

Sesuatu. Di sanalah penderitaan ada.

Sebelum memiliki benda itu , tidak ada penderitaan.

Penderitaan itu belum muncul ,

Karena tidak ada benda yang membuat pikiran melekat.

Diri kita juga sama.

Jika kita berpikir dari sudut pandang “diri” ,

Segala sesuatu yang berada di sekitar kita akan menjadi “milik kita”.

Dan kebingungan datang menyusul.

Jika tidak ada “saya” dan “milik saya”,kebingungan tidak akan ada.

~ Ajahn Chah ~

Setelah mengetahui bahwa pembimbingnya, Chang Cong, sakit keras, Lao Tzu mengunjunginya. Terlihat jelas bahwa Chang Cong mendekati akhir hidupnya.

“Guru, apakah Guru mempunyai kata-kata bijak terakhir untukku?” Kata Lao Tzu kepadanya.

“Sekalipun kamu tidak bertanya, aku pasti akan mengatakan sesuatu kepadamu.” Jawab Chang Cong.

“Apa itu?” Tanya Lao Tzu

“Kamu harus turun dari keretamu bila kamu melewati kota kelahiranmu.” Kata Chang Cong

“Ya Guru. Ini berarti orang tidak boleh melupakan asalnya..” Kata Lao Tzu

“Bila kamu melihat pohon yang tinggi, kamu harus maju dan mengaguminya.” Ucap Chang Cong

“Ya, Guru. Ini berarti saya harus menghormati orang yang lebih tua.” Kata Lao Tzu

“Sekarang, lihat dan katakan apakah kamu dapat melihat lidahku,” kata Chang Cong, menundukkan dagunya dengan susah payah.

“Ya.” Jawab Lao Tzu

“Apakah kamu melihat gigiku?” Tanya Chang Cong

“Tidak. Tak ada gigi yang tersisa.” Jawab Lao Tzu

“Kamu tahu kenapa?” Tanya Chang Cong

“Aku rasa,” kata Lao Tzu setelah berpikir sejenak, “Lidah tetap ada karena lunak. Gigi rontok karena mereka keras. Benar tidak?”
“Ya, anakku,” angguk Chang Cong. “Itulah kebijaksanaan di dunia. Aku tidak punya apa-apa lagi untuk di ajarkan kepadamu.”

Di kemudian hari, Lao Tzu mengatakan : “Tidak ada sesuatu pun di dunia yang selunak air. Namun tidak ada yang mengunggulinya dalam mengalahkan yang keras. Yang lunak mengalahkan yang keras dan yang lembut mengalahkan yang kuat. Setiap orang tahu itu, tapi sedikit saja yang mempraktekkan.”

Kebahagian orang memberi bukan brapa banyak barang yg kita beri,tapi kebahagian orang memberi yg sesungguhnya adalah brapa besar ketulusannya atas keikhlasannya.

“Setelah mengetahui ketidak manfaatan dari sesuatu, barulah seseorang dapat mengerti kegunaan dari sesuatu yang bermanfaat.

Kacamata hijau akan membuat pemakainya memandang apapun terlihat hijau.
Kacamata bening atau tak menggunakan kacamata akan membuat pemandangan sesuai warna aslinya.

Kebeningan itu membuat semua perbuatan tak berbeda baik dari dan bagi orang lain…

“Sebuah lautan adalah luas, ia menampung air dari berbagai sungai besar dan kecil.” Pendapat orang lain adalah seperti air tersebut.

Siapa pun yang mengira dirinya sempurna, ia akan membendung air tersebut. Dan, tidak peduli betapa luasnya samudera, tanpa banyaknya berbagai sungai besar dan kecil yang bebas mengalir ke dalamnya, maka ia akan segera menjadi kering.

Siapa pun yang berpikir bahwa dirinya sempurna adalah sedang berjalan di atas dasar kebodohan dan keegoisan. #PEPETAH TINGKOK

Berdoalah dengan motivasi hati yang murni bukan untuk kepuasan hawa nafsu
Surga dan neraka bukanlah tempat dimana orang akan pergi setelah mati, melainkan di sini dan sekarang. Baik dan jahat semuanya ada dalam pikiran, dan pintu kesurga atau neraka akan terbuka untukmu kapan saja. #PEPATAH KUNO

“Bila rumahmu terbuat dari kaca maka jangan lempari rumah orang lain dengan batu”#mutiara islam

“Orang bodoh membangun tembok pemisah dalam hatinya, orang bijaksana merobohkan tembok pemisah tersebut dan hidup berdampingan secara damai dengan orang lain”#master Cheng Yen

“Iblis yang ada diluar diri kita tidaklah menakutkan, yang mengerikan adalah iblis yang terdapat didalam hati.”#Master Cheng Yen

Hampir semua konflik disebabkan kesalahpahaman. Penyebabnya adalah KETIDAKLANCARAN komunikasi.

Yang satu TIDAK mendengarkan, atau yang lain TIDAK BISA mengungkapkan dengan JELAS ..

Dan untuk kita renungkan, “Komentar spontan kita mungkin hanya satu patah kata, tapi bisa melukai hati dan menimbulkan kebencian mendalam, oleh karena itu waspadalah walau hanya sepatah kata saja.”

Jika Anda benar, maka Anda tidak perlu marah. Dan jika Anda salah, maka Anda tidak layak marah. Hal-hal yang indah tidak selalu baik. Namun, hal-hal yang baik selalu indah.

Di bukit terdapat jalan setapak. Jika digunakan terus jalan tersebut menjadi jalan besar, tetapi jika tidak digunakan jalan tersebut akan segera dipenuhi rumput. Sekarang untuk waktu yang lama, bila hatimu tidak digunakan, sekarang pun sudah dipenuhi rumput liar. Seseorang harus terus mencari kebenaran, karena jika ia menghentikan walau sesaat maka pikiran jahat seperti rumput liar akan segera memasuki hatinya.#Mencius

Setiap pendapat seharusnya merupakan hasil analisa yang menyeluruh dan semua aspek . Seseorang tidak boleh membuat kesimpulan berdasarkan satu faktor saja.#mencius

Dunia adalah jembatan akhirat. Maka seberangilah ia dan janganlah kamu menjadikannya sebagai tujuan.

Orang berbudi luhur mempunyai tujuan hidup,sedang orang yg berhati picik menganggap hidup sebagai tujuan.#Budha

Semua orang yg ber-agama menganggap agamanyalah paling benar”namun semua org yg ber-agama tidak pernah menilai apakah dirinya sudah benar”#Pepatah Tiongkok

Surga memiliki sebuah jalan tapi tidak ada yang jalan kesana, neraka tidak memiliki gerbang tapi manusia menggali untuk mencapai kesana.#Pepatah tiongkok

“Agama, ajaran agama, bagaikan tongkat. Jika dipegang oleh Musa yang sadar, ‘tongkat’ menjadi sangat dinamis; bisa meremukkan ego anda, menghaluskan jiwa anda, melembutkan batin anda. Tetapi jika dipegang oleh seseorang yang tidak sadar, terjadilah kekacauan, konflik, pertikaian. Yang penting bukanlah tongkat, yang penting siapa yang memegangnya. Saat ini, ‘tongkat agama’ dipegang oleh orang-orang yang tidak sadar. Lihat saja apa yang terjadi. Di mana-mana terjadi konflik.#Masnawi

bagaikan garam dalam air. Ia tidak tampak, namun bila dicicipi terasa adanya disana#filosofis hindu

Lidah tak bertulang, Kenyataan tak dapat dipungkiri. Alasan bisa dicari, bukti bisa ditutupi, tetapi kebenaran adalah kebenaran, kenyataan adalah kenyataan. Dengan bukti dan kenyataan kita dapat menilai seseorang, orang yang menyembunyikan dirinya dan membuat kenyataan palsu jangan menyalahkan orang yang menilainya.#Zhuanh Jing Bab 3-4

Kayu dibakar dengan minyak dan walaupun minyaknya habis api terus menyala.
Suatu saat tubuh manusia bisa mati tapi jiwanya dan idenya akan diteruskan generasi ke generasi.#Zhuang Jing

Tanpa melihat dan mendengar dari dua sisi, kita tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tanpa merasakan dan berpikir seperti kedua orang tersebut kita tidak akan tahu mana yang benar atau salah, berguna atau tak berguna.
Tidak ada orang yang tidak membela dirinya sendiri. Tidak ada orang yang tidak menambahi suatu cerita untuk membela dirinya. Tidak ada orang yang tidak takut bila ia salah. Tidak ada orang yang mau mencari masalah di masa depan.#Leizi Bab 9

Hidup kita adalah rangkaian dari unsur-unsur. Kita menggunakan kebiasaan untuk
menggambarkan sesuatu, tetapi kita telah terikat pada kebiasaan dan memakainya
sebagai sesuatu yang nyata. Sebagai contoh, manusia dan benda diberi nama.
Kita dapat kembali pada permulaan sebelum nama diberikan, dan memanggil pria dengan “wanita” dan memanggil wanita dengan “pria”, apa ada bedanya?
Tetapi sekarang kita terpaku pada penamaan dan konsep, sehingga kita mendapat pertentangan jenis kelamin dan pertentangan lainnya yang serupa.
Meditasi adalah untuk melihat melampaui semua ini.
Dengan demikian, kita kelak dapat mencapai tahapan tanpa-kondisi dan dalam
kedamaian, bukan peperangan.-Ajahn chah

Tak ada yang sama didunia ini, tak ada yang hidup didunia ini mengalami hal yang sama, tak ada orang mengalami kebahagian yang dirasakan orang lain, tak ada orang yang mampu merasakan kesediahan orang lain, tak ada orang yang dapat menyelesaikan masalah orang lain. Yang ada adalah rasa yang dirasakan oleh orang tersebut dan apa yang dirasakan oleh semua orang di dunia itu adalah sama.

Filsuf Cina lainnya, yaitu Yung Chia Ta Shih menyenandungkan satu syairnya berikut :

“Sewaktu engkau memburuNya engkau kehilangan Dia; Engkau tidak bisa menangkapNya, tetapi pada saat yang sama engkau tidak bisa lepas dariNya. Dan sewaktu engkau tidak bisa berbuat apapun juga, Beliau berjalan di alurNya sendiri.
Sewaktu engkau diam Ia pun berbicara; Sewaktu engkau berbicara Ia diam seribu bahasa.”

Mengapa tertawa, mengapa bergembira kalau dunia ini selalu terbakar?

Dalam kegelapan, tidakkan engkau ingin mencari terang?

Sesungguhnya diri sendiri

menjadi tuan bagi diri sendiri.

Diri sendiri adalah pelindung bagi diri sendiri.
Oleh karena itu,

kendalikan dirimu sendiri,
seperti pedagang kuda menguasai kuda yang baik.

Kejahatan yang dilakukan oleh diri sendiri,
timbul dari diri sendir
serta disebabkan oleh diri sendiri,

akan menghancurkan orang bodoh,

bagaikan intan memecah permata yang keras.

“Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan,

oleh diri sendiri seseorang menjadi suci.

Suci atau tidak suci tergantung pada diri sendiri.
Tak seseorang pun yang dapat mensucikan orang lain.

“Dengan usaha yang tekun, semangat, disiplin, dan pengendalian diri,
hendaklah orang bijaksana,

membuat pulau bagi dirinya sendiri,

yang tidak dapat ditenggelamkan oleh banjir.

Biarpun seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan ajaran, maka orang lengah itu sama seperti gembala sapi yang menghitung sapi milik orang lain; ia tak akan memperoleh manfaat kehidupan suci.

Jangan khawatir orang lain tidak mengerti dirimu, khawatirlah kalau kamu tidak mengerti orang lain.

Oh Atula, hal ini telah ada sejak dahulu

dan bukan saja ada sekarang,

di mana mereka mencela orang yang duduk diam,
mereka mencela orang yang banyak bicara,
mereka juga mencela orang yang sedikit bicara.
Tak ada seorangpun di dunia ini
yang tak dicela.

” Amat mudah melihat kesalahan-kesalahan orang lain,
tetapi sangat sulit untuk melihat
kesalahan-kesalahan sendiri.
Seseorang dapat menunjukkan kesalahan-kesalahan orang lain
seperti menampi dedak,
tetapi ia menyembunyikan kesalahan-kesalahannya sendiri
seperti penjudi licik
menyembunyikan dadu yang berangka buruk.

Kehilangan kekayaan merupakan hal yang tidak penting, namun merupakan hal yang sangat buruk apabila kehilangan kebijaksanaan. Mendapat kekayaan merupakan hal yang tidak penting, namun merupakan hal yang menakjubkan apabila mendapatkan kebijaksanaan.

“Tidak memiliki nama, ialah asal langit dan bumi; memiliki nama, ialah Ibu dari segala benda”~Loa Zie

Setelah lama seseorang pergi jauh

dan kemudian pulang ke rumah dengan selamat,
maka keluarga, kerabat dan sahabat
akan menyambutnya dengan senang hati.
Begitu juga, perbuatan-perbuatan baik yang telah dilakukan

akan menyambut pelakunya yang telah pergi dari dunia ini

ke dunia selanjutnya,

seperti keluarga yang menyambut pulangnya orang tercinta.
Orang yang pikirannya melekat

pada anak-anak dan ternak peliharaannya,

maka kematian akan menyeret dan menghanyutkannya,

seperti banjir besar yang menghanyutkan

sebuah desa yang tertidur.

Jadilah pelindung bagi dirimu sendiri.

Jangan menyandarkan dirimu pada orang lain.
Pegang teguh Dhamma sebagai pelita.
Pegang teguh Dhamma sebagai pelindungmu.

( Mahāparinibbāna Sutta )

Baik sepatutnya dibalas baik, jahat jangan dibalas jahat bukan tiada pembalasan, hanya belum saatnya. Hukum Karma berlaku abadi

Apa yang tidak ingin diperlakukan kepada anda jangan diperlakukan kepada orang lain.Kongzi

Harta utama manusia adalah kesehatannya.

Hutang terbesar manusia adalah hutang budi.#Budha

Hanya penderitaan yang ada, namun “tak dapat dijumpai si penderita; “Perbuatan yang ada, tetapi “tak ada si pembuat.”#Budhagosa

Anda pernah mengisi bak air
yang tidak ada dasarnya?
jika pernah,pasti anda tahu
bak air itu tidak akan penuh.
Begitu sifat dari keserakahan,selalu kurang walaupun sudah mendapatkan. #BijakBudha

Tidak berbuat salah tapi merasa bersalah, itu hal yang salah..
Berbuat salah tapi tidak merasa bersalah, ini juga salah..
Jika tidak salah,jangan merasa bersalah..
Tetapi jika salah, hendaknya berani mengaku salah,dan bisa memperbaikinya..#Biksu Thera

”Nafsu, kemarahan dan keserakahan adalah pencuri-pencuri yang selalu siap mencuri dan senantiasa hadir di dalam diri kita, mereka ini selalu siap untuk mencuri mutiara dalam (bentuk ilmu-pengetahuan) itu ….. oleh sebab itu waspada dan waspadalah selalu”#Murid Adi Sangkara

6.Kebajikan dan kebatilan, kebahagiaan dan kedukaan adalah atribut-atribut dari sang pikiran, bukan darimu, wahai Yang Maha Hadir di dalam semuanya! Dikau bukanlah “yang melaksanakan” dan juga bukan “yang menikmatinya”.Sebenarnya, dikau senantiasa bebas merdeka.#Kutip Dialog Raja Janaka

“Berpegang pada kemarahan adalah seperti menggenggam bara panas dengan maksud membuangnya pada seseorang yang lain, Anda adalah salah seorang yang terbakar.

Selama anda tidak melakukan suatu aksi, maka tidak akan ada reaksi. Tidak ada akibat tanpa sebab. Namun begitu anda melakukan sesuatu, maka anda akan menghadapi berbagai efek-efeknya. Jadi berfikirlah secara matang sebelum anda melakukan suatu tindakan apapun juga, fahamilah bahwasanya akan timbul reaksi dan akibat jangka pendek dan jangka panjang karena tidak ada sesuatu apapun yang luput dari penglihatan-Nya.#Hukum karma Hindu

Diskusi merupakan sarana bertukar pengetahuan, sedangkan perdebatan adlh wadah pertukaran ketidaktahuan#katabijak

Keinginan seorang ibu adalah perintah untuk anaknya #Krishna

Tujuan hidup seseorang bisa tercapai saat suatu beban dan ikatan bisa terlepas”#Dewi Gangga

Nilai dari sebuah mangga bukan dar i bentuknya tapi dari rasanya …. #BHISMA

Apapun yang dikatakan yang telah menghina orang lain bukankah hal baik, tapi pelecehan#DESTARASTRA

Kebenaran bisa berubah berdasarkan keadaannya … #Pandu

Cobalah ingat kata – kata Bhagavad Parashurama, Karna. Pengetahuan yang dikumpulkan dengan menjauhi etika selalu meninggakan kita saat krisis. Ini bukan kutukan Bhagavad Parashurama, Raja Anga, tetapi hukum alam #Basudewa

Diantara kebenaran dan ketidakbenaran ada sebuah pilihan ketiga, Bheema. Untuk menegakkan kebenaran melakukan sesuatu yang kelihatannya tidak benar sangat diwajibkan dan itu disebut kewajiban di saat krisis #Basudewa

Hari ini yang hanya melihat mimpi dan bukan melihat dunia adalah yang disebut buta, hari ini impianmu menjadi kenyataan aku punya keyakinan bahwa kau juga akan di anugerahi penglihatan #Bhisma Yang Agung

Baik gerobak ataupun kehidupan saat bebanya melewati batasnya saat itulah rodanya terbebanam dalam tanah.#Raja Angga

Krshna: Diantara kebenaran dan ketidakbenaran ada sebuah pilihan ketiga, Bheema. Untuk menegakkan kebenaran melakukan sesuatu yang kelihatannya tidak benar sangat diwajibkan dan itu disebut kewajiban di saat krisis…

Bhisma: Manusia tidak mencari bimbingan dari manusia lainnya, Nak (Yudhistira). Manusia mencari bimbingan dari ajaran dasar, karena manusia bisa binasa tetapi ajaran akan tetap hidup …

Aku tidak mau menyingkirkan penderitaan ini. Aku hanya mau belajar untuk hidup untuk penderitaan ini …#Santanu

Tanggung jawab dalam hidup adalah guru yang terbaik …#Setyawati

jangan menyalahkan kusir untuk kekalahanmu (Karna). Pengetahuanmu belum lengkap, bagaimana kau bisa bersaing dengan Arjuna ? dengan memompa tenggorokannya seekor kodok tidak akan pernah menjadi layak berperang dengan seekor sapi. Kau lebih baik menerima kenyataan ini, minta maaf, dan kembali ke perkemahanmu … Bahkan jika kau pergi ke neraka, kereta Arjuna selalu ada di depanmu. Bersembunyi dari karma dan mengalahkan kematian adalah tidak mungkin. Karma selalu mengikuti seseorang dan kematian selalu ada di hadapan orang itu. Pangeran Arjuna, anak laki – laki ini (Karna) takut pada busurmu, turunkanlah busurmu itu #Raja Madra

jangan menyalahkan kusir untuk kekalahanmu (Karna). Pengetahuanmu belum lengkap, bagaimana kau bisa bersaing dengan Arjuna ? dengan memompa tenggorokannya seekor kodok tidak akan pernah menjadi layak berperang dengan seekor sapi. Kau lebih baik menerima kenyataan ini, minta maaf, dan kembali ke perkemahanmu … Bahkan jika kau pergi ke neraka, kereta Arjuna selalu ada di depanmu. Bersembunyi dari karma dan mengalahkan kematian adalah tidak mungkin. Karma selalu mengikuti seseorang dan kematian selalu ada di hadapan orang itu. Pangeran Arjuna, anak laki – laki ini (Karna) takut pada busurmu, turunkanlah busurmu itu #RAJA MADRA

Tanaman apapun yang akan menghasilkan buah yang rasanya manis di masa depan, haruslah ditanam didalam kebunku sendiri dan bukan di kebun orang lain #Raja Jarasanda.

Dalam hidup ada 4 hal sebagai senjata : kebenaran, kesabaran, keberanian, & kesempatan (Krishna & dewa indra)

*.·Seorang tidak akan sukses tanpa bantuan dari oranglain (Krishna)

*.·Jika tidak ada tantanganya bagaimana bisa melihat kemampuannya? (arjuna)

Lebih mudah melihat kerikil di tengah – tengah gandum, tapi saat gandum ada di antara kerikil sangat tidak mungkin untuk bisa melihatnya…#Arjuna

Seseorang yang duduk di balik pohon yang terlihat gelap, kegelapan itu menyimpan masalah
yang ada pada orang itu sendiri. Kalau kau tinggal dengan Putra Drstarastra disini, maka
kebenaran akan ikut ternoda, Karena itulah pembagian adalah jalan keluarnya….#Bhisma

Mendapatkan sesuatu bukan kemenangan, dan kehilangan sesuatu bukanlah kekalahan, itu
dampak dari waktu, Subadra. Perubahan adalah satu – satunya hal yang terus ada
dalam kehidupan…#kresna

Kemenangan adalah dimana kebenaran terungkap …#kresna

Antara dosa dan kebaikan ibarat seperti membuat kalung mutiara. Bagaimana mutiara
pertama dirangkai lalu yang kedua dan yang ketiga lalu seterusnya. Demikian pula adanya satu perbuatan baik berdampak ke yang lainnya dan satu dosa pun berdampak ke yang
lainnya. Penyebab dari dosa adalah kesombongan seseorang. Seseorang dapat menghindari
dirinya dari perbuatan dosa hanya saat dia melihat hukumannya. Tapi kadang kala dia dibutakan kesombongannya. Kebiasaan untuk berbuat zalim dan jahat akan membuatnya semakin sering melakukannya itu. Tindakan berbahaya dan perbuatan tidak adil masih bisa
ditoleransi, itu juga termasuk kejahatan yang masih bisa diampuni dalam lingkungan masyarakat itu. Itu hukuman yang dapat langsung diputuskan oleh mereka, masyarakat itu
yang memutuskan hukumannya. Tetapi dalam tatanan masyarakat ini hukuman atas sebuah kesalahan/kejahatan diputuskan oleh orang yang paling kuat …#kresna

Orang yang bisa melihat jiwanya, akan mampu melihat yang Maha Kuasa #Krishna

Kekuatan dan kebaikan seseorang, bisa berkumpul melalui perasaan,fikiran dan gerakan ucapan dalam berdoa #Begwan Byiasa

Baik gerobak atau pun kehidupan, saat bebannya melewati batasnya, saat itulah rodanya tenggelam dalam tanah #karna

Dialog Arjuna&Krisna: Tapi bagaimana aku bisa berbhakti tanpa penglihatan terhadap Yang Maha Kuasa, Madhava …

Krshna : Untuk bisa mendapatkan penglihatan, terhadap Yang Maha Kuasa singkirkanlah keserakahan, kesombongan, kemarahan dan juga prasangka. Jika seseorang yang duduk dalam gelap berkata bahwa dia ingin melihat matahari apa yang akan kau sarankan. Tidakkah kau akan katakan untuk keluar dari ruangan itu dan berdiri di bawah langit terbuka, matahari sudah ada di sana sebelumnya. Sama halnya, Partha. Alam ini adalah Yang Maha Kuasa, Yang Maha Kuasa adalah segala sesuatu tidak ada sesuatu kecuali hanya Dia saja. Seseorang yang melihat jiwanya sendiri akan melihat Yang Maha Kuasa. Layaknya rasa dari sebutir garam tidak berbeda dengan rasa di lautan, sama halnya pula suatu jiwa tidak akan jauh berbeda dari Yang Maha Jiwa….