Filsafat Zeng Zi, Adalah Zeng Zi Guru dari Menzi/Bing Cu

ZONG SHENG ZENG ZI
Oleh: Ws. Darmadi Slamet B. Sc.
KitabDA XUEditulis olehZENG ZI(CING CU) sebutan atau panggilan bagiZENG CAN, aliasZI YU, seseorang yang berasal dari daerahWU CHANGdan berusia 46 tahun lebih muda dari Nabi KONGZI. Ketika berusia 16 tahun,ZENG ZIbersama ayahnyaZENG DIANatauZENG XIberguru kepada NabiKONGZIdi NegeriCHU, tempat NabiKONGZIberada pada saat itu. SelainYAN YUANyang meninggal dunia pada usia muda, maka tak salah jika NabiKONGZImenaruh harapan besar padaZENG ZI. SelainYAN YUANtidak ada nama lain yang lebih besar di dalam jajaran murid Nabi.ZI GONGberkata perihal penilaian terhadapZENG ZI, “Tidak ada satu bidang yang tidak dipelajari. Penampilannya sangat anggun berwibawa, kebajikannya mantap, dan kata-katanya tegas.Di hadapan para penguasa ia nampak penuh wibawa dan percaya diri. Alisnya menjulang ke atas menyiatkan seseorang yang berusia panjang”.ZENG ZIterkenal dengan semangat baktinya yang mendasari pengajaran dan pengamalan agama, baik semasa hidup orangtuanya maupun setelah orangtuanya meninggal dunia. Ia tidak dapat membacakan doa perkabungan tanpa selalu ingat kepada orangtuanya, dan tersentuh hatinya sehingga menitikkan air mata.
MENG ZIJilid IVA Ayat 19
ZENG ZIketika merawat ayahnyaZENG DIAN, setiap kali hidangkan makanan selalu disertai arak dan daging. Setelah selesai makan selalu bertanya untuk apakah kelebihannya. (KarenaZENG DIANkalau merasakan suatu masakan yang lezat, ia selalu berharap tetangga juga dapat turut menikmatinya). Kalau ditanya masih adakah kelebihannya,ZENG ZIselalu menjawab, “Masih ada”. (Walaupun sesungguhnya sudah habis, ZENG ZI akan buatkan lagi). Dengan demikian hati ayahnya tentram. SetelahZENG DIANwafat danZENG ZItua, giliran anaknya yang merawatZENG ZI. Setiap kali hidangkan makanan juga terdapat arak dan daging. Setelah selesai makan, tidak pernah bertanya untuk apakah kelebihannya, kalau ditanya masih adakah kelebihannya, tentu dijawab, ”Sudah habis”. (Kalau anda mau akan saya buatkan lagi.ZENG ZItidak sampai hati menyusahkan anaknya, maka tidak tega untuk minta lagi). Inilah yang dinamai sekedar merawat mulut dan tubuh. Hanya sepertiZENG ZIdapat dikatakan merawat kemauan dan cita orang tua. Kalau mengabdi kepada orangtua hendaklah sepertiZENG ZI. Oleh karena ituZENG ZIdiberi gelarZONG SHENG, yaituYang Memuliakan Nabi.
Suatu sikapZENG ZIyang menunjukkanDapat Dipercayatelah menjadi legenda cerita rakyat yang begitu populer di kalangan etnis Tionghoa, yaituZENG ZImenyembelih babi.
Diceritakan suatu hari ketikaZENG ZIbersama istrinya hendak bepergian keluar rumah, maka anaknya merengek hendak ikut. Oleh ibunya dibujuklah anak kecil tersebut dengan berkata, ”Baik-baik di rumah sajalah, nanti setelah ibu pulang akan disembelihkan seekor babi dan kamu bisa makan enak”. Mendengar perkataan tersebut sang anak pun diam, tidak menangis dan tidak jadi ikut ibunya, karena terbayang makanan lezat. Sedatang dari bepergianZENG ZIpun siap-siap menyembelih babi. Hal tersebut mula-mula dicegah oleh istrinya, ”Lho kok benar-benar mau menyembelih babi? Tadi kan hanya sekedar bujukan agar si anak jangan rewel dan merengek untuk ikut”.ZENG ZIpun berkata, ”Mendidik anak hendaknya penuh perhatian dan menanamkan sikap dapat dipercaya. Anak kecil setiap tindak-tanduknya adalah meniru perbuatan orangtuanya. AkhirnyaZENG ZIpun sungguh-sungguh menyembelih seekor babi untuk anaknya.
Diantara murid-muridZENG ZIterdapat seorang murid yang bernamaGONG MING XIAN. Murid ini pun sangat terkenal baktinya kepada orangtua, penuh kesabaran serta jujur hatinya, dalam pergaulan dan tindakan yang lemah lembut serta dapat dipercaya.
Suatu hari dimanaGONG MING XIANyang telah 3 tahun lamanya belajar padaZENG ZI. Oleh karena murid ini mempunyai watak yang sangat pendiam, sehingga gurunyaZENG ZIsampai salah menduga, dan mengira murid ini sangat bodoh ataupun tidak serius dalam belajar, karena tidak pernah bertanya kepada gurunya tentang pelajaran maupun hal-hal lain, sehingga selama 3 tahun berlalu tiada artinya. MakaZENG ZImemanggilGONG MING XIANdan berkata, “Muridku, bukankah engkau telah belajar kepadaku tiga tahun lamanya? Nampaknya sudah saatnya engkau mencari guru lain yang lebih banyak ilmu pengetahuannya daripada aku”.
Mendengar perkataan gurunya,GONG MING XIANdengan tenang menjawab, “Guruku, pendapat guru mungkin agak berbeda dengan perasaanku. Guru merasa kecewa bahwa aku belum dapat maju, sebab belum dapat menerima pelajaran yang guru berikan kepadaku, sebaliknya aku sesungguhnya merasa amat beruntung memperoleh pelajaran guru yang sedemikian baik dan berharga yang telah kudekap, kukumpulkan pelajaran itu dan tidak akan kulepaskan sekejabpun, untuk kupakai sebagai pedoman hidup”.
ZENG ZImerasa heran dengan jawaban muridnya, karena ia belum pernah merasa memberi pelajaran sesuatu pun yang baik dan berarti, makaZENG ZIpun bertanya lebih lanjut, “Aku kurang mengerti apa yang kau maksud pelajaran yang begitu baik dan berharga. Pelajaran apakah yang pernah kuberikan kepadamu?”
GONG MING XIANmenjawab, “Mungkin guruku merasa tidak pernah memberikan pelajaran khusus bagiku, tetapi aku merasa telah menerimanya. Setiap hari selain pelajaran dari guru, yang terlebih penting adalah sikap guru sehari-hari, baik di saat duduk, berjalan, bekerja, maupun tutur kata, berbicara dengan orang lain, yang mana adalah contoh cara hidup yang susila. Apakah itu bukan merupakan suri teladan, petunjuk, dan pelajaran yang sangat baik dan berharga? Apa yang sering aku dengarkan di waktu guru sedang menerima tamu, dalam pembicaraan dan berbagai penjelasan perihal keimanan, renungan batin, dan petunjuk perilaku berlandaskan kebajikan serta perbuatan yang berguna bagi umat manusia, bukankah semua itu adalah petunjuk yang amat berharga? Itu semua telah kukumpulkan dan kusimpan dalam hati sanubari selama 3 tahun, terasa belumlah cukup”.
ZENG ZIingin mengetahui sampai dimana muridnyaGONG MING XIANmemperoleh kemajuan, lalu bertanya, “Cobalah kau terangkan pelajaran keimanan apa yang telah kau peroleh dari pembicaraanku?”
GONG MING XIANmenjawab, “Perilaku kebajikan dengan disertai tindakan yang baik, perbuatan yang benar, ucapan yang susila, sikap hormat dan rendah hati, selalu bersikap ramah dan tidak pernah merasa jemu, inilah yang guru lakukan setiap hari dan itulah yang akan kutiru, tetapi sampai sekarang rasanya aku belum mampu menjalankan semuanya, maka ijinkanlah aku berguru lebih lama lagi”.
Setelah mendengar jawabanGONG MING XIAN,ZENG ZItertegun dan berdiri, “Oo diriku telah jauh melangkah tanpa menyadari sesungguhnya apa yang ada di belakang. Sungguh aku tidak mendengar bahwa aku memiliki murid yang begitu tekun dan teliti mengamati segala tindakanku sehari-hari. Aku masih beruntung karenaTIANmenyertaiku, sehingga jauhlah diriku dari perbuatan-perbuatan tercela. Andai ada kesalahn dan kekurangan yang pernah kulakukan sehingga memalukan diriku, akupun harus menerima semua akibat dan berusaha untuk memperbaikinya. Tiada gunanya hanya bersedih dan berkeluh kesah”.
Setelah berkata demikian,ZENG ZIlalu memanggil semua murid-murid yang lain, setelah mereka semua berkumpul,ZENG ZIlalu memberikan nasehat kepada mereka, “Wahai murid-muridku sekalian, ketahuilah bahwa betapa pentingnya seseorang harus dapat menjaga dirinya, menjaga kelakuannya, terutama tugas dan tindak tanduk seorang guru yang akan ditiru oleh murid-muridnya. Bila seorang guru bertindak keliru, maka seluruh murid-muridnya akan mengikutinya, akibatnya semua akan jadi salah jalan. Bagi yang mengikuti ajaran sesat akan membahayakan dirinya. Kalau seseorang mendapat murid yang bodoh dan malas, itu masih mendingan, tetapi apabila menemukan murid yang cerdik dan teliti sepertiGONG MING XIANyang telah mencatat segala tutur kata dan tingkah laku seorang guru, aku merasa sangat beruntung”.
Selain membukukanDA XUE, karenaZENG ZIadalah murid NabiKONGZIdari angkatan muda, yang tekun belajar dan bersungguh-sungguh, yang mampu memahami azasYI YI GUAN ZHI, yang menerima sabda langsung Nabi tentangPembinaan Diri(Bab UtamaDA XUE) dan menyusun uraiannya dalam 10 bab uraian yang terdiri dari 1753 huruf (Kecuali Bab V 134 huruf yang merupakan substitusi dariZHU XI),ZENG ZIjuga banyak menulis buku-buku petunjuk perihal upacara, antara lain yang terhimpun dalam KitabDAI LI(Kitab upacara yang berhasil dihimpun oleh KeluargaDAI, yaitu olehDAI DEdanDAI SHENA).ZENG ZIjuga menulis Kitab Bakti atauXIAO JING.
SelainGONG MING XIAN, ZENG ZIjuga memiliki banyak murid. Diantaranya adalahKONG JIaliasJI SIyang memiliki bakat dan kecerdasan luar biasa, yang mana mampu menerima sabda dan ajaran NabiKONGZItentang keimanan dan menulis bukuZHONG YONGyang terdiri atas bab utama (Sabda NabiKONGZI) dan 32 bab uraian yang terdiri atas 3568 huruf, yang merupakan tuntunan keimanan bagi penganut agama Khonghucu. Bab utama merupakan sabda NabiKONGZItentang iman hidup beragama dalam hubungan manusia – Tuhan, menjadikannya sebagai sumber keyakinan imani dan pedoman hidup. Semua ajaran NabiKONGZIyang diterima olehKONG JIaliasZI SImelaluiZENG ZI, diteruskan oleh muridnya yang bernamaMENG ZI.
SelajutnyaMENG ZIbersama para muridnya sepertiGONG SUN CHOUdanWAN ZHANGmenulis bukuMENG ZIterdiri atas 7 Bab dan 35.377 huruf, yang mana merupakan penegasanMENG ZIdalam menjabarkan, menegakkan, meluruskan, serta melestarikan kemurnian ajaran NabiKONGZI.
OlehZHU XI(1130 – 1200) pada jaman DinastiSUNG, maka Kitab SuciRU JIAOdihimpun dalamSI SHUdanWU JING. KhususSI SHUyang terdiri atasDA XUE,ZHONG YONG,LUN YU,MENG ZIyang merupakan untaian atau rangkaian dari ajaran NabiKONGZIyang diturunkan keZENG ZI, dariZENG ZIkeZI SIaliasKONG JI, dariKONG JIkeMENG ZI. SekalipunXIAO JINGatau Kitab Bakti yang ditulis olehZENG ZItidak termasuk di dalamnya, akan tetapi isinya telah tercakup dalamDA XUE.
XIAO JINGterdiri atas 18 bab yang menguraikan ajaran iman memuliakan hubungan dengan dasar sikap laku bakti (XIAO), yang boleh dikatakan adalah sendi dasar dan ciri agama dalam amal ibadah berdasar padaXIAO= bakti. Semangat memuliakan hubungan manusia dengan Tuhan dalam berbagai aspek, terutama terhadap leluhur, hingga aplikasi hubungan yang lain, baik sesama manusia, masyarakat, maupun lingkungan alam semesta.