Mutiara Budha II

Kebencian tak akan pernah berakhir apabila dibalas dengan kebencian.

Tetapi, kebencian akan berakhir bila dibalas dengan tidak membenci.

Ada 4 jenis orang yang terdapat dalam dunia ini. Apakah yang empat itu?

mereka yang tidak memperhatikan kebahagiaan diri sendiri dan orang lain, mereka memperhatikan kebahagiaan orang lain tetapi tidak pada diri sendiri, mereka
yang memperhatikan kebahagiaan diri sendiri tanpa memperhatikan kebahagiaan orang lain dan mereka yang memperhatikan kebahagiaan diri sendiri dan orang lain…

Dari keempat jenis orang ini, mereka yang memperhatikan kebahagiaan mereka sendiri dan orang lain merupakan terutama, tertinggi, terkemuka, dan terbaik.

Empat jenis orang bijaksana yang memberi:
Ia tidak memberi sesuatu yang tidak perlu jika yang lainnya masih baik, atau dengan memandang rendah berpikir: “mereka tidak pantas untuk ditawari” Ia juga tidak menurunkan nilai pemberiannya dengan mengharapkan balasan lebih.

jika memberi pada orang bijaksana(mulia), ia tidak merasa bangga berlebihan, jika memberi pada orang terhina Ia tidak merasa rendah..

ia memberi dengan iklas, tidak akan memandang tinggi dirinya dan memandang rendah yang lainnya.

Ia tidak memberi dengan maksud yang tidak baik,
ia tidak memberi tanpa cita-cita mulia..
ia tidak memberi dengan kemarahan..
juga tidak menyesali apapun yang telah diberikan..

Ia tidak memberi banyak jika dipuji atau sedikit jika tidak dipuji..

Ia tidak memberikan sesuatu yang merugikan atau menimbulkan prilaku tercerah.
~Paramitasamasa 1:36-40.

Apakah yang baik hingga usia tua?

Apakah yang baik ketika dimantapkan?

Apakah permata berharga bagi manusia?

Apakah yang sulit dicuri oleh pencuri?”

(Jawaban)

“Moralitas adalah baik hingga usia tua;
Keyakinan adalah baik ketika dimantapkan;
Kebijaksanaan adalah permata berharga bagi manusia;

Jasa adalah sulit dicuri oleh pencuri.”

Terkadang kita mesti melakukan sesuatu yang kita tidak sukai demi menciptakan sesuatu yang kita suka.

Tidak ada yang menarik dari sebongkah batu jika tidak ada yang mau mengolahnya menjadi emas.

Jika kita ingin mengubah suatu perilaku, kita harus mengubah cara berpikir kita terlebih dahulu.

(Syair Buddhis)

Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan
bila anda sedang takut, jangan terlalu takut.
Karena keseimbangan sikap adalah penentu

ketepatan perjalanan kesuksesan anda

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita
adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi
pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus
belajar, akan menjadi pemilik masa depan

Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui
mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan
tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan
yang kemudian anda dapat

Waktu ,mengubah semua hal,kecuali kita.Kita
mungkin menua dengan berjalanannya waktu,
tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus
mengubah diri kita sendiri

Sebagaimana ia mengajari orang lain,

demikianlah hendaknya ia berbuat.

Setelah ia dapat mengendalikan dirinya sendiri dengan baik,

hendaklah ia melatih orang lain.

Sesungguhnya amat sukar

untuk mengendalikan diri sendiri.

Tidak di langit, di tengah lautan, di celah-celah gunung atau di manapun juga, dapat ditemukan suatu tempat bagi seseorang untuk dapat menyembunyikan diri dari kematian.

Mengapa tertawa, mengapa bergembira kalau dunia ini selalu terbakar?

Dalam kegelapan, tidakkan engkau ingin mencari terang?

(380)Sesungguhnya diri sendiri

menjadi tuan bagi diri sendiri.

Diri sendiri adalah pelindung bagi diri sendiri.
Oleh karena itu,

kendalikan dirimu sendiri,
seperti pedagang kuda menguasai kuda yang baik.

Kejahatan yang dilakukan oleh diri sendiri,
timbul dari diri sendiri

serta disebabkan oleh diri sendiri,

akan menghancurkan orang bodoh,

bagaikan intan memecah permata yang keras.

(165)Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan,

oleh diri sendiri seseorang menjadi suci.

Suci atau tidak suci tergantung pada diri sendiri.
Tak seseorang pun yang dapat mensucikan orang lain.

(25)Dengan usaha yang tekun, semangat, disiplin, dan pengendalian diri,

hendaklah orang bijaksana,

membuat pulau bagi dirinya sendiri,

yang tidak dapat ditenggelamkan oleh banjir.

Biarpun seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan ajaran, maka orang lengah itu sama seperti gembala sapi yang menghitung sapi milik orang lain; ia tak akan memperoleh manfaat kehidupan suci.

Jangan khawatir orang lain tidak mengerti dirimu, khawatirlah kalau kamu tidak mengerti orang lain.

Oh Atula, hal ini telah ada sejak dahulu

dan bukan saja ada sekarang,

di mana mereka mencela orang yang duduk diam,
mereka mencela orang yang banyak bicara,
mereka juga mencela orang yang sedikit bicara.
Tak ada seorangpun di dunia ini

yang tak dicela.

(252) Amat mudah melihat kesalahan-kesalahan orang lain,

tetapi sangat sulit untuk melihat

kesalahan-kesalahan sendiri.

Seseorang dapat menunjukkan kesalahan-kesalahan orang lain

seperti menampi dedak,

tetapi ia menyembunyikan kesalahan-kesalahannya sendiri

seperti penjudi licik

menyembunyikan dadu yang berangka buruk.

Kehilangan kekayaan merupakan hal yang tidak penting, namun merupakan hal yang sangat buruk apabila kehilangan kebijaksanaan. Mendapat kekayaan merupakan hal yang tidak penting, namun merupakan hal yang menakjubkan apabila mendapatkan kebijaksanaan.

“Tidak memilikinama, ialah asal langit dan bumi; memiliki nama, ialah Ibu dari segala benda”~Loa Zie

Setelah lama seseorang pergi jauh

dan kemudian pulang ke rumah dengan selamat,

maka keluarga, kerabat dan sahabat

akan menyambutnya dengan senang hati.

Begitu juga, perbuatan-perbuatan baik yang telah dilakukan

akan menyambut pelakunya yang telah pergi dari dunia ini

ke dunia selanjutnya,

seperti keluarga yang menyambut pulangnya orang tercinta.

Dari kemelekatan timbul kesedihan,

dari kemelekatan timbul ketakutan;

bagi orang yang telah bebas dari kemelekatan,

tiada lagi kesedihan maupun ketakutan.

Dari yang disayangi timbul kesedihan,

dari yang disayangi timbul ketakutan;

bagi orang yang telah bebas dari yang disayangi,

tiada lagi kesedihan maupun ketakutan.

Kesederhanaan Jokowi

Kesederhanaan adalah merupakan kekuatan Jokowi

Berikut adalah kata-kata sederhana, namun menginspirasi dari Jokowi:

Hal yang paling membahagiakan, adalah keluarga. sayangi keluarga apapun perbedaannya. [Jokowi]

Ternyata, semut tidak selalu kalah dengan gajah. [Jokowi]

Butuh keberanian: mencabut kumis harimau. [Jokowi]

Mulailah sebuah perjalanan dengan tujuan akhir yang jelas. [Jokowi]

Jangan berhenti sebelum lelah. [Jokowi]

Saya hanyalah SEMUT yang harus melawan GAJAH-GAJAH yang punya segalanya. [Jokowi]

Pemimpin yang terlahirkan hanyalah mitos, sebab kepemimpinan bagi pemimpin sejati bisa diajarkan dan dibentuk. [Jokowi]

Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi sering ketakutanlah yang membuat jadi sulit.. Jadi, jangan mudah menyerah. [Jokowi]

– – – – – – – –

” MUTIARA KONFUCIUS”

“Belajar tanpa berpikir, sia – sia. Berpikir tanpa belajar, adalah berbahaya”

“Seorang yang pandai memutar kata – kata dan bermanis muka, sesungguhnya jarang berperi cinta kasih”

Kalau kamu mengidam-idamkan kebaikan, orang-orang pun akan menjadi baik. Karakter seorang pemimpin selayaknya angin, dan karakter bawahannya seperti rumput. Kemana angin berhembus, rumput akan mengikuti arahnya. [Confucius]

Aku mendengar, maka aku tahu. Aku melihat, maka aku ingat. Aku melakukan, maka aku mengerti. [Confucius]

Kenal tidak seindah mencintai; mencintai tidak seindah menikmati. [Confucius]

Pria bijak mengerti kebenaran, pria picik
mengerti keuntungan bunga [Confucius]

“Didalam upacara daripada mewah menyolok lebih baik sederhana. Didalam upacara duka, daripada meributkan perlengkapan upacara lebih baik ada rasa sedih yang tulus”. ( Lun Yu III, 4; 1-3 )

“Seorang Jun Zi menuntut diri sendiri, seorang rendah budi menuntut orang lain”. ( Lun Yu XV, 21 )

“Seorang Jun Zi bukan alat”. ( Lun Yu II, 12 )

“Seorang Jun Zi mengutamakan kepentingan umum, bukan kelompok; seorang rendah budi mendahulukan kelompok; bukan kepentingan umum”. ( Lun Yu II, 14 )

“Seorang Jun Zi mau berlomba tetapi tidak mau berebut, mau berkumpul tetapi tidak mau berkomplot”. ( Lun Yu XV, 22 )

“Seorang Jun Zi tidak memuji seseorang karena kata-katanya, dan tidak menyiakan kata-kata karena orangnya”. ( Lun Yu XV, 23 )

Orang yang mencari kebenaran tetapi malu berpakaian sederhana adalah orang yang tidak perlu kita ajak bicara. -Confucius.

, “Seorang siswa yang benar-benar hendak hidup didalam Jalan Suci, tetapi masih merasa malu untuk berpakaian buruk dan makan tidak enak, sesungguhnya ia belum masuk hitungan.”(Sabda Suci IV.9)

Mereka yang tidak bisa memaafkan orang lain, menghancurkan jembatan yang akan dilewatinya. -Confucius.

“Terlalu banyak warna akan menyilaukan matamu.

Terlalu banyak suara akan membuatmu menjadi tuli.

Terlalu banyak penyedap akan menghilangkan seleramu.

Persaingan dan perlombaan akan mengacaukan pikiran.

Terlalu banyak harta akan membuatmu lupa daratan.”

“Sebelum mengenal hidup, bagaimana mau mengenal hal setelah mati ?” (Sabda Suci XI.12)

Konfusius berkata,”Menghormat tanpa mengenal kesusilaan akan merupakan pekerjaan yang merepotkan. Berhati-hati tanpa kesusilaan akan menimbulkan perasaan serba takut. Keberanian tanpa kesusilaan akan menimbulkan kekacauan. Kejujuran tanpa kesusilaan akan menimbulkan perilaku kasar.” ( Lun Yu VIII, 2 )

“Tata cara itu harus selaras dengan kemurnian hati, dan kemurnian hati terwujud dalam tata cara. Ingatlah kulit harimau dan macan tutul jika dihilangkan bulu-bulunya tidak akan ada bedanya dengan kulit anjing dan kambing.” ( Lun Yu XII, 8 )

“Pada waktu mencintai seseorang, mengharapkannya hidup terus, setelah benci mengharapkannya segera mati. Inilah pikiran sesat. Sungguh ini bukan pembawa bahagia, melainkan ajakan pikiran sesat.” (Sabda Suci XII.10)

” Miskin tanpa menggerutu itu sukar. Kaya tanpa merasa sombong itu mudah.”

Orang ketika dalam keadaan kaya menjadi tidak sombong itu adalah mudah, namun ketika miskin tidak menggerutu memang itu sebuah hal yang sulit.

“Ia yang memiliki sedikit keinginan akan memperolehnya. Ia yang memiliki banyak keinginan akan kacau”#Lao Zie

” Jangan khawatir dunia tidak mengenal diri mu, tetapi khawatirlah bila kamu tidak mengenal dunia “

“Pada masa sekarang ini, orang dapat disebut berlaku Bakti asal dapat memelihara kedua orang tuanya. Tetapi bukankah anjing dan kudapun juga dapat dipelihara dengan perlakuan seperti itu. Bila kita dalam memperlakukan kedua orang tua tanpa disertai dengan rasa hormat, apa bedanya (dengan hewan) ?”

“Belajar tanpa berpikir, sia-sia. Tetapi berpikir tanpa belajar, berbahaya !”(Sabda Suci II.15)

“Kaya dan kedudukan mulia ialah keinginan setiap manusia, akan tetapi bila tidak dapat dicapai dengan Jalan Suci, janganlah ditempati. Miskin dan berkedudukan rendah ialah kebencian setiap orang, tetapi bila tidak dapat disingkiri dengan Jalan Suci, janganlah ditinggalkan.”

, “Seorang Junzi君子(Susilawan) senantiasa ingat akan Kebajikan, sedangkan seorang xiaoren小人(rendah budi)hanya ingat akan kenikmatan. Seorang Junzi senantiasa ingat akan hukum, sedangkan seorang xiaoren hanya mengharapkan belas kasihan orang lain.”(Sabda Suci IV.11)

“Seorang Junzi君子(Susilawan) hanya mengerti akan Kebenaran, sebaliknya seorang xiaoren小人(rendah budi)hanyamengerti akan keuntungan.”(Sabda Suci IV.16)

“Adapun mengapa orang jaman dahulu merasa sukar mengucapkan kata-kata, adalah karena merasa malu kalau-kalau tidak dapat melaksanakan.”(Sabda Suci IV.22)

“Orang yang menurutkan bagian dirinya yang besar akan menjadi orang besar, yang hanya menurutkan bagian dirinya yang kecil akan menjadi orang kecil.”

“Seorang Junzi 君子 (Susilawan) selalu mengingat akan kebaikan orang lain, tapi tidak pernah mengingat-ingat keburukan orang lain. Seorang xiaoren 小人 (rendah budi) berbuat sebaliknya.” (Sabda Suci XII.16)

Kata-Kata Bijak Loa Zie

“Tidak ada bencana yang lebih besar daripada meremehkan musuh.
Tidak ada bencana yang lebih besar daripada merasa diri belum cukup.
Tidak ada bahaya yang lebih besar daripada keserakahan.
Perjalanan jauh ribuan mil dimulai dari langkah pertama.
Merasa diri sudah cukup itulah orang kaya.
Yang lemah dapat mengalahkan yang kuat.
Yang lembut mampu menaklukkan yang keras.
Bersikaplah merendah laksana air.”
(Lao Zi)

“Di Empat Penjuru Lautan, Semua Saudara.”-Confucius (LunYU.XII:5)

Setiap manusia diciptakan oleh Tian (Tuhan) sama dan mempunyai sifat dasar (Watak Sejati) yang baik serta difitrahkan untuk hidup lurus. Kehidupan yang tidak lepas dari Im (negatif) dan Yang (posifit) pada akhirnya menentukan sikap dan perilaku bahkan nasib orang itu.
*Gong Du Zi bertanya, “Semuanya ialah manusia, mengapakah ada yang menjadi orang besar dan ada yang menjadi orang kecil?”
Mengzi menjawab, “Orang yang menurutkan bagian dirinya yang besar akan menjadi orang besar, yang hanya menurutkan bagian dirinya yang kecil akan menjadi orang kecil.”
★ (Mengzi, VIA: 15)
Karena itulah sukses dalam hidup seorang Confusianis ditentukan oleh dirinya sendiri.
*Sesungguhnya untuk memperolah Kegemilangan itu hanya tergantung pada usaha orang itu sendiri.
★ (Da Xue/ Ajaran Besar I: 4)
Dengan demikian, tempatilah diri kita untuk menjadi orang yang sukses.
2. “Ada sebuah nyanyian anak-anak yang berbunyi, ‘Sungai Cang-lang di kala jernih, boleh untuk mencuci tali topiku. Sungai Cang-lang di kala keruh, boleh untuk mencuci kakiku.”
3. “Kongzi bersabda: Murid-muridKu, dengarlah! Di kala jernih untuk mencuci tali topi, di kala keruh untuk mencuci kaki. Perbedaan ini, air itu sendiri membuatnya.’
★(Mengzi IVA: 8, 2/3)
Langkah-langkah Menuju Sukses
Langkah-langkah menuju sukses dapat kita lihat dari nasehat-nasehat yang diberikan oleh Guru kita, baik selama hidupNya maupun melalui penerus ajaranNya, Mengzi:
1. Membina diri
“Maka seorang Junzi tidak boleh tidak membina diri; bila berhasrat membina diri, …..”
★ (Zhong Yong / Tengah Sempurna XIX: 7)
a. Belajar
Nabi bersabda, “Suka belajar itu mendekatkan kita kepada Kebijaksanaan;……”
★ (Zhong Yong / Tengah Sempurna XIX, 10)
b. Berusaha memiliki kecakapan / ketrampilan
Nabi bersabda, “….., berkhawatirlah kalau tidak mempunyai kecakapan untuk suatu
kedudukan; ,,,,,, tetapi berusahalah agar mempunyai kecakapan yang patut diketahui.”
★ (Lun Yu / Sabda Suci IV: 14)
2. Mempunyai rencana / target
“Di dalam tiap perkara bila ada rencana yang pasti, niscaya dapat berhasil; bila tanpa rencana yang pasti, niscaya gagal. …..”.
★ (Zhong Yong / Tengah Sempurna XIX: 16)
3. Mempersiapkan diri
Nabi bersabda, “Bila orang tidak mau berpikir tentang kemungkinan yang masih jauh, kesusahan itu tentu sudah berada di dekatnya.”
★ (Lun Yu / Sabda Suci XV, 12)
4. Memulai dari awal setahap demi setahap
Jalan Suci seorang Junzi itu seumpama pergi ke tempat jauh, harus dimulai dari dekat; seumpama mendaki ke tempat tinggi, harus dimulai dari bawah.
★ (Zhong Yong / Tengah Sempurna XIV: 1)
5. Konsisten
Mengzi berkata kepada Gao zi, “Lihatlah jalan kecil bekas diinjak orang di pegunungan, kalau selalu dilalui akan dapat menjadi jalan besar, tetapi, kalau tidak terus dilalui akan kembali tertutup oleh alang-alang. …..”
★ (Mengzi, VIIB: 21)
6. Mendahulukan kewajiban
Nabi bersabda, “Sungguh pertanyaan yang baik, Mendahulukan pengabdian dan membelakangi hasil; bukankah ini sikap yang menjunjung Kebajikan? …..”
★ (Lun YU / Sabda Suci XII: 21, 2)
7. Memanfaatkan setiap peluang
Zi-Gong bertanya, “Kalau seseorang mempunyai sebuah batu giok yang indah, sebaiknya disimpan di dalam almari saja atau lebih baik dijual?”
2. Nabi menjawab, “Dijual! Dijual! Tetapi nantikanlah harga yang layak.”
★ (Lun Yu / Sabda Suci IX: 13, 1-2)
8. Berhemat dan rajin
Mengurus hartapun ada jalannya yang besar, bila penghasilan lebih besar daripada pemakaian dan bekerja setangkas mungkin sambil berhemat, niscaya harta benda itu akan terpelihara.
★ (Da Xue/ Ajaran Besar X: 19)
9. Berserah kepada Tian (Tuhan)
….. Akan hasilnya berserah kepada Tuhan. ……”
★ (Mengzi, IB: 14, 3)
☀ Menghadapi Hambatan-hambatan
Kehidupan serba tidak pasti, hanya kematian yang pasti akan datang. Demikian juga dengan jalan hidup dan jalan kesuksesan kita pasti akan mengalami hambatan-hambatan. Untuk menghadapinya agar kita tidak putus asa di bawah ini adalah kiat-kiat yang harus kita jalani:
1. Menyadari bahwa setiap orang pasti mengalami hambatan-hambatan dalam hidupnya
Tatkala Yan Yuan meninggal dunia, Nabi menangis sangat sedih.
★ (Lun Yu/ Sabda Suci XI: 10, 1)
2. Jangan mudah menyerah
Mengzi berkata, “Usaha seseorang itu dapat diumpamakan seperti orang membuat sumur. Meski sumur itu sudah digali sampai Sembilan ren, kalau belum juga mencapai sumbernya, pekerjaan itu sia-sia belaka.”
★ (Mengzi, VIIA 29)
3. Melihat ke dalam diri sendiri
Nabi bersabda, ” Hal memanah itu seperti sikap seorang Junzi. Bila memanahnya meleset dari bulan-bulannya, si pemanah berbalik mencari sebab-sebab kegagalannya di dalam diri sendiri.
★ (Zhong Yong / Tengah Sempurna XIII: 5)
“Bila bersalah, janganlah takut memperbaiki.”
★ (Lun Yu/ Sabda Suci I: 8, 4)
5. Memperbaharui diri
….., “Bila suatu hari dapat memperbaharui diri, perbaharuilah terus tiap hari dan jagalah agar baharu selama-lamanya!”
★ (Da Xue / Ajaran Besar II: 1)
6. Yakin dan percaya Tian memberkati
“Demikianlah Tuhan Yang Maha Esa menjadikan segenap wujud, masing- masing dibantu sesuai dengan sifatnya. Kepada pohon yang bersemi dibantu tumbuh, sementara kepada yang condong dibantu roboh.”
★ (Zhong Yong / Tengah Sempurna XVI: 3)
Ketika Berada Dalam Kesuksesan
Seringkali ketika berada dalam kesuksesan seseorang kehilangan jati dirinya, untuk menghindarinya, bentengilah diri kita dengan kata-kata bijak Guru kita:
1. Ingatlah bahwa kebajikan di atas segalanya
“Kebajikan(De) itulah yang pokok (Ben) dan kekayaan(Cai) itulah yang ujung(Mo).”
★ (Da Xue / Ajaran Besar X: 7)
2. Tidak berlaku sombong
Nabi bersabda,” Miskin tanpa menggerutu itu sukar. Kaya tanpa merasa sombong itu mudah.”
★ (Lun Yu / Sabda Suci XIV: 10)
3. Menjaga diri agar tetap di jalan yang benar
Di kala kaya dan mulia, ia berbuat sebagai layaknya seorang kaya dan mulia; ….. Maka seorang Junzi di dalam keadaan bagaimanapun, selalu berhasil menjaga dirinya.
★ (Zhong Yong / Tengah Sempurna XIII: 2)
4. Ingat akan pendukung & membantu orang lain
“Seorang yang berperi Cinta Kasih ingin dapat tegak, maka berusaha agar orang lainpun tegak; ia ingin maju, maka berusaha agar orang lainpun maju”.
★ (Lun Yu / Sabda Suci VI: 30 – 3)
5. Merawat
“Maka kalau dirawat baik-baik tiada barang yang tidak akan berkembang, sebaliknya kalau tidak dirawat baik-baik tiada barang yang tidak akan rusak.”.
★ (Mengzi VIA: 8, 3)
✧By : Dedy Hidayat
★Sumber: Me and Confucius
✧Diposkan oleh: Yoky Confucius

Sabda Kitab Lun Yu BAB-11

KEBAJIKAN ( De 德 )-KitabSabda SuciLunyu (論語)diterbitkan kira-kira 2000 tahun lalu. Karya ini mengandung kumpulanpercakapan Konfusiusatau Kongzi dengan murid-muridnya, pengasas falsafah dan ahli pendidikan yang terkenal pada zaman purba di Tiongkok.
Konfusius merupakan ahli pendidikan yang terkenal sepanjang hayatnya. Beliau telah banyak mengajar pelajar yang berbakat hingga mendapat pengalaman yang luas dalam amalan pendidikan.
Sebagai ahli pendidikan yang ulung dalam sejarah Tiongkok, Konfusius berpendapat bahawa setiap orang, baik orang yang miskin, maupun yang kaya patut diberi peluang untuk mendapatkan pendidikan.
Konfusius menggunakan kaedah pengajaran yang sesuai dengan bakat pelajar yang berbeda-beda, berazaskan keupayaan individu.Banyak kesimpulan yang telah dicatatkan dalam buku “Lunyu” ini.
Kitab ini dibukukan oleh beberapa murid utama Kongzi, yang waktu itu berjumlah 3.000 murid, dimana 72 orang diantaranya tergolong murid utama. Kitab Lun Yu berisi kumpulan tulisan ajaran, diskusi, percakapan, komentar dari Nabi Khongcu, dengan para murid, antar murid, dan wacana ajaran Nabi Khongcu. Kitab ini terdiri dari 2 jilid, masing-masing 10 Bab sehingga menjadi 20 bab, 15.917 huruf.
Kitab “Lunyu” sebagai buku klasik yang banyak mencerminkan asas prinsip moraldan tingkah-lakumanusiayang baik, yang menjelaskan bahawa setiap orang patut bersikap jujur dan berterus-terang dengan tabiat dan moral yang baik.
Konfusius menyatakan bahawa puisi bisa mengobarkan semangat, etika bisa mengukuhkan peribadi, dan musik bisa meningkatkan kerja. Maka puisi, sajak dan etika tersebut menjadi bahan yang mesti dipelajari oleh pelajar Konfusius.
Cakupan aspek ajaran Nabi Khongcu selaku Mu Duo Genta Rohani umat manusia dapat ditelusuri dalam kitab ini, sehingga selalu menjadi “buku pertama” yang dipakai sebagai referensi (kadang-kadang malah dianggap sebagai referensi tunggal bagi orang kemudian), namun bagi umat Ru tetap menjadi sumber acuan ajaran terapan laku dari Nabi Khongcu sebagai nilai keimanan dan keyakinan paling konkrit.
Bab XI
Para Pendahulu
Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang jaman dahulu yang maju dalam Kesusilaan dan Musik dinamakan udik. Orang jaman kemudian yang maju dalam Kesusilaan dan Musik dinamakan ‘Junzi’ 君子 (Susilawan). Kalau Aku lebih suka orang jaman dahulu yang maju itu.” (Sabda Suci XI.1)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Murid-murid yang dahulu ikut menderita kelaparan denganKu di negeri Chen 陳國 dan Cai 蔡國 itu sudah lama tidak kelihatan hadir di pintuKu pula.” (Sabda Suci XI.2)
Yang dapat melaksanakan Kebajikan adalah Yan Yuan 顏淵, Min Ziqian 閔子騫, Ran Bo Niu 冉伯牛 dan Zhong Gong 仲弓. Yang cakap bicara adalah Zai Wo 宰我 dan Zi Gong 子貢. Yang cakap dalam pemerintahan adalah Ran You 冉有 dan Zi Lu 子路. Yang ahli dalam pengetahuan kitab adalah Zi You 子游 dan Zi Xia 子夏. (Sabda Suci XI.3)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Hui 回 {nama kecil Yan Yuan 顏淵} sesungguhnya tidak membantu Aku. Apa yang Kukatakan, tiada yang tidak disukainya.” (Sabda Suci XI.4)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Sungguh berbakti Min Ziqian 閔子騫 itu. Apa yang dikatakan orang lain dan apa yang dikatakan orang tua dan saudaranya tiada yang bertentangan.” (Sabda Suci XI.5)
Karena Nan Rong 南容 sering mengulangi isi Sanjak ‘Bai Gui’ 白圭 (Tongkat Komando dari Batu Kumala Putih), maka Kong Zi 孔子 menerimanya sebagai menantu kakakNya. (Sabda Suci XI.6)
Ji Kangzi 季康子 bertanya, “Siapakah diantara murid-murid yang benar-benar suka belajar ?” Kong Zi menjawab, “Ada seorang. Yan Yuan 顏淵 benar-benar suka belajar. Sayang usianya pendek dan telah meninggal dunia. Kini belum ada lagi.” (Sabda Suci XI.7)
1. Tatkala Yan Yuan 顏淵 meninggal dunia, Yan Lu 顏路, ayahanda Yan Yuan mohon agar Kong Zi 孔子 menjual keretaNya untuk membeli peti pembungkus peti mati.
2. Kong Zi bersabda, “Pandai atau tidak, semua murid Kuanggap sebagai anakKu. Ketika Li 鯉 {nama kecil Kong Boyu 孔伯魚, putra kandung Kong Zi} meninggal dunia, juga hanya memakai peti mati saja dan tidak memakai peti pembungkus peti mati. Aku-pun tidak semestinya membeli peti pembungkus peti mati itu sehingga tidak mempunyai kendaraan, karena biar bagaimanapun Aku dahulu pernah menjabat sebagai Menteri, sehingga ada kalanya Aku tidak boleh berjalan kaki saja.” (Sabda Suci XI.8)
Ketika Yan Yuan 顏淵 meninggal dunia, Kong Zi 孔子 berseru, “O, mengapa Tian mendukakanKu ? Mengapa Tian mendukakanKu ?” (Sabda Suci XI.9)
1. Tatkala Yan Yuan 顏淵 meninggal dunia, Kong Zi 孔子 menangis sangat sedih.
2. Murid-murid berkata, “Sungguh Guru sangat sedih.”
3. Kong Zi bersabda, “Terlalu sedihkah Aku ? Kalau Aku tidak bersedih untuk dia, untuk siapakah Aku boleh bersedih ?” (Sabda Suci XI.10)
1. Tatkala Yan Yuan 顏淵 meninggal dunia, murid-murid ingin melakukan upacara pemakaman secara besar-besaran. Kong Zi 孔子 bersabda, “Jangan dilakukan demikian.”
2. Tetapi para murid tetap melakukan upacara pemakaman secara besar-besaran.
3. Kong Zi bersabda, “O, Hui 回 {nama kecil Yan Yuan}. Engkau memandang Aku sebagai ayahmu sendiri, tetapi Aku tidak dapat memperlakukan engkau sebagai anakKu sendiri. Sungguh ini bukan maksudKu, ini kehendak teman-temanmu !” (Sabda Suci XI.11)
1. Zi Lu 子路 bertanya bagaimana cara mengabdi kepada para Rokh. Kong Zi 孔子 bersabda, “Sebelum mengabdi kepada manusia, bagaimana dapat mengabdi kepada para Rokh ?”
2. “Murid memberanikan diri bertanya hal setelah orang mati.” Dijawab, “Sebelum mengenal hidup, bagaimana mau mengenal hal setelah mati ?” (Sabda Suci XI.12)
Pada saat berdiri disamping Kong Zi 孔子, Min Ziqian 閔子騫 nampak sangat ramah dan seksama, Zi Lu 子路 tampak sangat gagah, Ran You 冉有 dan Zi Gong 子貢 nampak bebas dan jujur. Melihat ini Kong Zi sangat gembira, tetapi bersabda, “Kiranya Zhong You 仲由 {nama kecil Zi Lu} ini kelak tidak mendapatkan kematian yang wajar.” (Sabda Suci XI.13)
1. Seorang pembesar di negeri Lu 魯國 ingin membangun gudang panjang yang sangat besar.
2. Min Ziqian 閔子騫 berkata, “Kurang baikkah gudang panjang yang lama ? Mengapa harus dirombak ?”
3. Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang ini biasanya tidak suka banyak bicara, maka pembicaraannya kali ini kiranya tepat.” (Sabda Suci XI.14)
1. Kong Zi 孔子 bersabda, “Mengapakah Zhong You 仲由 {nama kecil Zi Lu} memainkan lagu semacam itu di muka pintuKu ?”
2. Mendengar sabda itu, murid-murid lain lalu merasa kurang senang kepada Zi Lu 子路.
3. Kong Zi bersabda lagi, “Zhong You sudah naik ke serambiKu, hanya belum masuk ke ruangan dalam.” (Sabda Suci XI.15)
Zi Gong 子貢 bertanya, “Antara Shi 師 {nama kecil Zi Zhang 子張} dan Shang 商 {nama alias Zi Xia 子夏}, siapakah yang lebih bijaksana ?” Kong Zi 孔子 bersabda, “Shi 師 itu melampaui dan Shang 商 itu kurang.” Zi Gong berkata, “Dengan demikian kiranya Shi 師 lebih baik ?” Kong Zi bersabda, “Yang melampaui maupun yang kurang, keduanya belum mencukupi syarat.” (Sabda Suci XI.16)
1. Kekayaan keluarga bangsawan Ji 季氏 sudah melebihi kekayaan Nabi Zhou Gong Dan 周公旦, tetapi Ran You 冉有 masih juga membantunya memungut pajak untuk memperkaya diri.
2. Kong Zi 孔子 bersabda, “Dia bukan lagi muridKu. Murid-murid, kalian boleh memukul tambur menyerangnya.” (Sabda Suci XI.17)
Adapun Gao Chai 高柴 itu bodoh, Zeng Zi 曾子 itu lambat, Zi Zhang 子張 itu kurang pertimbangan dan Zhong You 仲由 {nama kecil Zi Lu 子路} itu kasar. (Sabda Suci XI.18)
1. Kong Zi 孔子 bersabda, “Yan Yuan 顏淵 itu sudah hampir (mencapai Kebajikan Sempurna), hanya sayang ia hidup (terjebak) dalam kemiskinan.”
2. “Ci 賜 {nama kecil Zi Gong 子貢} itu tidak mau menerima nasib begitu saja, ia senantiasa berusaha menambah-nambah kekayaannya. Tetapi pertimbangannya ternyata banyak tepat pula.” (Sabda Suci XI.19)
Zi Zhang 子張 bertanya bagaimana Jalan Suci seorang yang baik. Kong Zi 孔子 menjawab, “Walaupun tanpa mendapat teladan-teladan yang baik, ia masih dapat berbuat baik, tetapi kalau hanya demikian, ia tidak akan memperoleh kesempurnaan.” (Sabda Suci XI.20)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Kalau kita hanya mempercayai kata-kata saja, kita tidak akan tahu benar apakah seseorang itu sungguh-sungguh bersifat Junzi 君子 (Susilawan) atau hanya berlagak saja.” (Sabda Suci XI.21)
1. Zi Lu 子路 bertanya, “Bila mendengar suatu Ajaran, haruskah segera dilaksanakan ?” Kong Zi 孔子 menjawab, “Ayah dan kakakmu masih ada, mengapakah harus kau laksanakan begitu saja ?”
2. Ran You 冉有 bertanya, “Bila mendengar suatu Ajaran, haruskah segera dilaksanakan ?” Kong Zi menjawab, “Ya, segeralah laksanakan !”
3. Gongxi Hua 公西華 bertanya, “Tadi ketika Zhong You 仲由 {nama alias Zi Lu} bertanya apakah harus segera dilaksanakan apa yang didengarnya, Guru menjawab, ‘Ayah dan kakakmu masih ada’, tetapi ketika Ran Qiu 冉求 {nama kecil Ran You} bertanya apakah ia harus segera melaksanakan apa yang didengarnya, Guru menjawab, ‘Segera laksanakan !’, Chi 赤 {nama kecil Gongxi Hua} agak bingung, mohon keterangan.”
4. Kong Zi bersabda, “Ran You sangat lambat, karena itu Kudorong maju, sedangkan Zi Lu sangat tangkas karena itu Kutahan.” (Sabda Suci XI.22)
Ketika Kong Zi 孔子 menderita kesukaran di kota Kuang 匡, Yan Yuan 顏淵 tertinggal di belakang. Setelah Yan Yuan datang, Kong Zi bersabda, “Hui 回 {nama kecil Yan Yuan}, Kusangka engkau telah mati.” Yan Yuan menjawab, “Selama Guru masih hidup, bagaimanakah Hui berani mati ?” (Sabda Suci XI.23)
1. Utusan keluarga bangsawan Ji 季氏 bertanya, “Dapatkah Zhong You 仲由 {nama kecil Zi Lu 子路} dan Ran Qiu 冉求 {nama kecil Ran You 冉有} diangkat menjadi Menteri Besar ?”
2. Kong Zi 孔子 menjawab, “Kusangka engkau menanyakan siapa, kiranya tentang Zhong You dan Ran Qiu.”
3. “Yang patut diangkat menjadi Menteri Besar itu adalah orang yang hanya mau mengabdi jika rajanya memerintah sesuai dengan Jalan Suci, jika (raja itu) tidak berlaku demikian, maka ia akan meletakkan jabatan.”
4. “Sekarang, Zhong You dan Ran Qiu itu hanya cukup untuk menjalankan satu tugas pemerintahan saja.”
5. “Kalau begitu mereka itu hanya orang yang suka menuruti atasannya saja ?”
6. Kong Zi bersabda, “Kalau disuruh membunuh ayah atau rajanya, mereka tidak akan mau menurut.” (Sabda Suci XI.24)
1. Zi Lu 子路 menyarankan agar Zi Gao 子羔 diangkat menjadi kepala daerah Fei 費宰.
2. Kong Zi 孔子 menjawab, “Engkau ini akan mencelakakan anak orang.”
3. Zi Lu berkata, “Di sana sudah ada rakyatnya, sudah ada tempat-tempat untuk melakukan upacara sembahyang kepada Malaikat Bumi dan Malaikat Pertanian. Mengapakah ia masih harus membaca buku lagi baru dinamai belajar ?”
4. Kong Zi bersabda, “Aku benci kepada orang yang suka memutar lidah.” (Sabda Suci XI.25)
1. Pada suatu hari Zi Lu 子路, Zeng Xi 曾皙, Ran You 冉有 dan Gongxi Hua 公西華 mendampingi Kong Zi 孔子 duduk.
2. Kong Zi bersabda, “Meskipun Aku lebih tua satu dua hari daripada kalian, janganlah itu kalian jadikan halangan. Bukankah pada waktu senggang kalian sering mengatakan, ‘Tiada orang yang mau mengenal diriku’. Sekarang, kalau ada orang yang mau mengenal diri kalian, apakah yang akan dapat kalian lakukan ?”
3. Mendengar itu segera Zi Lu berkata, “Misalkan ada sebuah daerah yang mempunyai seribu kereta perang dan terletak diantara dua negeri besar. Jika kedua negeri besar itu saling menyerang sehingga di negeri itu timbul kekalutan dan kelaparan, maka You 由 {nama kecil Zi Lu} jika diberi kesempatan untuk mengaturnya dalam tiga tahun saja, kutanggung semua rakyatnya akan mempunyai keberanian. Bukan hanya itu, juga akan menjadi rakyat yang mengerti Kesusilaan.”
4. Mendengar itu Kong Zi tersenyum dan bertanya kepada Ran You, “Bagaimana denganmu, Qiu 求 {nama kecil Ran You) ?” Ran You menjawab, “Kalau ada suatu daerah yang luasnya enam atau tujuh puluh li ataupun daerah yang luasnya lima atau enam puluh li dan diserahkan kepada Qiu 求. Dalam tiga tahun niscaya akan berkecukupan kebutuhan rakyatnya. Hanya mengenai pendidikan Kesusilaan dan Musik, Qiu 求 menunggu adanya seorang Junzi 君子 (Susilawan).”
5. “Bagaimanakah denganmu Chi 赤 {nama kecil Gongxi Hua}, tanya Kong Zi. Gongxi Hua menjawab, “Chi 赤 tidak berani memastikan. Hanya ingin belajar lebih dahulu. Kalau harus membantu upacara di dalam Miao 廟 (Kelenteng Besar) atau istana, Chi 赤 kiranya dapat diberi tugas memakai topi dan pakaian upacara untuk melaksanakan sebagai pembantu kecil pemimpin upacara.”
6. Kong Zi bertanya pula kepada Zeng Xi, “Bagaimana denganmu, Dian 點 {nama kecil Zeng Xi} ?” Zeng Xi segera mengakhiri permainan celempung 鼓瑟 (guse)-nya dengan sebuah petikan yang keras, kemudian berdiri dan berkata, “Keinginan murid lain dengan yang diinginkan ke tiga saudara tadi.”
7. Kong Zi berkata, “Apa salahnya ? Bukankah masing-masing hanya mengemukakan keinginannya sendiri ?”
8. Zeng Xi kemudian berkata, “Saat ini sudah mendekati akhir musim semi, maka semua pakaian untuk musim (panas) ini sudah mulai dipersiapkan. Dian 點 ingin dengan lima, enam kawan yang dewasa dan enam, tujuh anak-anak mandi dan berenang-renang di tepi sungai Yishui 沂水, dan mencari hawa yang sejuk di sekitar tempat untuk upacara memohon hujan, kemudian sambil menyanyi-nyanyi di sepanjang jalan pulang ke rumah.”
9. Dengan menarik nafas, Kong Zi bersabda, “Aku setuju denganmu, Dian 點 !”
10. Setelah Zi Lu, Ran You dan Gongxi Hua keluar, Zeng Xi tidak ikut pergi dan bertanya, “Bagaimanakah dengan pendapat ketiga kawan tadi ?”
11. Kong Zi menjawab, “Ah, masing-masing hanya menyatakan isi hatinya sendiri.”
12. Zeng Xi bertanya lagi, “Mengapakah Guru tersenyum atas kata-kata You 由 ?” Kong Zi bersabda, “Untuk mengatur pemerintahan perlu diutamakan Kesusilaan, tetapi kata-katanya menunjukkan sifat tidak mau mengalah. Itulah sebabnya Aku tersenyum.”
13. Zeng Xi bertanya, “Apakah yang diucapkan Qiu 求 juga belum tepat untuk suatu pemerintahan?” Kong Zi bersabda, “Qiu 求 hanya membicarakan tentang daerah yang luasnya enam, tujuh puluh li, atau daerah yang luasnya hanya lima, enam puluh li. Kiranya itu belum cukup untuk dinamai suatu negara.”
14. Zeng Xi bertanya pula, “Apakah kata-kata Chi 赤 juga tidak mengenai pemerintahan ?” Kong Zi bersabda, “Dia membicarakan adanya Kelenteng dan istana serta upacaranya. Memang berhubungan dengan pemerintahan, akan tetapi kalau Chi 赤 hanya berani menjabat sebagai pembantu kecil pemimpin upacara, siapakah yang dapat menjadi pemimpin upacaranya ?” (Sabda Suci XI.26).Salam kebajikan
Bersambung ke Bagian 12

Sabda Kitab “Lun Yu” Bagian Ke-13

KEBAJIKAN ( De 德 )-KitabSabda SuciLunyu (論語)diterbitkan kira-kira 2000 tahun lalu. Karya ini mengandung kumpulanpercakapanKonfusiusatau Kongzidengan murid-muridnya, pengasas falsafah dan ahli pendidikan yang terkenal pada zaman purba di Tiongkok.
Konfusius merupakan ahli pendidikan yang terkenal sepanjang hayatnya. Beliau telah banyak mengajar pelajar yang berbakat hingga mendapat pengalaman yang luas dalam amalan pendidikan.
Sebagai ahli pendidikan yang ulung dalam sejarah Tiongkok, Konfusius berpendapat bahawa setiap orang, baik orang yang miskin, maupun yang kaya patut diberi peluang untuk mendapatkan pendidikan.
Konfusius menggunakan kaedah pengajaran yang sesuai dengan bakat pelajar yang berbeda-beda, berazaskan keupayaan individu.Banyak kesimpulan yang telah dicatatkan dalam buku “Lunyu” ini.
Kitab ini dibukukan oleh beberapa murid utama Kongzi, yang waktu itu berjumlah 3.000 murid, dimana 72 orang diantaranya tergolong murid utama. Kitab Lun Yu berisi kumpulan tulisan ajaran, diskusi, percakapan, komentar dari Nabi Khongcu, dengan para murid, antar murid, dan wacana ajaran Nabi Khongcu. Kitab ini terdiri dari 2 jilid, masing-masing 10 Bab sehingga menjadi 20 bab, 15.917 huruf.
Kitab “Lunyu” sebagai buku klasik yang banyak mencerminkan asas prinsip moraldan tingkah-lakumanusiayang baik, yang menjelaskan bahawa setiap orang patut bersikap jujur dan berterus-terang dengan tabiat dan moral yang baik.
Konfusius menyatakan bahawa puisi bisa mengobarkan semangat, etika bisa mengukuhkan peribadi, dan musik bisa meningkatkan kerja. Maka puisi, sajak dan etika tersebut menjadi bahan yang mesti dipelajari oleh pelajar Konfusius.
Cakupan aspek ajaran Nabi Khongcu selaku Mu Duo Genta Rohani umat manusia dapat ditelusuri dalam kitab ini, sehingga selalu menjadi “buku pertama” yang dipakai sebagai referensi (kadang-kadang malah dianggap sebagai referensi tunggal bagi orang kemudian), namun bagi umat Ru tetap menjadi sumber acuan ajaran terapan laku dari Nabi Khongcu sebagai nilai keimanan dan keyakinan paling konkrit.
Bab XIII
Zi Lu
Zi Lu 子路 bertanya tentang pemerintahan. Kong Zi 孔子 bersabda, “Jadikanlah dirimu pelopor dalam berjerih payah melaksanakan tugas.” Ketika Zi Lu minta penjelasan lebih jauh, Kong Zi bersabda, “Pantang merasa capai.” (Sabda Suci XIII.1)
1. Zhong Gong 仲弓 yang bekerja sebagai pengurus rumah tangga keluarga bangsawan Ji 季氏, bertanya tentang pemerintahan. Kong Zi 孔子 bersabda, “Tempatkanlah orang-orang sesuai dengan kecakapannya, maafkanlah kesalahan-kesalahan kecil dan angkatlah orang-orang bijaksana.”
2. Zhong Gong bertanya pula, “Bagaimanakah dapat mengetahui kecakapan seseorang untuk memangku suatu jabatan ?” Kong Zi bersabda, “Angkatlah mereka yang kauketahui, yang belum kau ketahui, kiranya orang lain dapat memberi keterangan tentangnya.” (Sabda Suci XIII.2)
1. Zi Lu 子路 bertanya, “Kalau rajamuda Wei Ling Gong 衛靈公 [534 SM – 493 SM] mengangkat Guru dalam pemerintahannya, apakah yang akan Guru lakukan lebih dahulu ?”
2. Kong Zi 孔子 bersabda, “Akan Kubenarkan lebih dahulu nama-nama.”
3. Zi Lu berkata, “Mengapakah demikian ? Jawaban Guru jauh dari persoalannya. Mengapakah perlu lebih dahulu membenarkan nama-nama ?”
4. Kong Zi bersabda, “Oh, You 由 {nama kecil Zi Lu}, sungguh kasar engkau ! Seorang Junzi 君子 (Susilawan) bila belum memahami sesuatu tidak lekas-lekas mengeluarkan pendapat.”
5. “Bilamana nama-nama tidak benar, maka pembicaraan tidak sesuai dengan hal yang sesungguhnya, maka segala urusan tak dapat dilakukan baik-baik.”
6. “Bila pekerjaan tak dapat dilakukan baik-baik, Kesusilaan dan Musik tak dapat berkembang. Bila Kesusilaan dan Musik tidak dapat berkembang, hukum-pun tidak dapat dilakukan dengan tepat. Bila hukum tidak dapat dilakukan dengan tepat, maka rakyat akan merasa tiada tempat untuk menaruhkan kaki dan tangannya.”
7. “Bagi seorang Junzi, nama itu harus sesuai dengan yang diucapkan dan kata-kata itu harus sesuai dengan perbuatannya. Itulah sebabnya seorang Junzi tidak gampang-gampang mengucapkan kata-kata.” (Sabda Suci XIII.3)
1. Fan Chi 樊遲 mohon belajar cara bersawah. Kong Zi 孔子 menjawab, “Didalam hal ini Aku tidak menang dibandingkan dengan seorang petani tua.” Fan Chi bertanya lagi cara berkebun, dan dijawab Kong Zi, “Aku tidak menang dibandingkan dengan seorang tukang kebun yang tua.”
2. Fan Chi keluar. Kong Zi bersabda, “Sungguh sempit pandangan Fan Xu 樊須 {nama kecil Fan Chi}.”
3. “Kalau seorang atasan dapat menyukai Kesusilaan, niscaya rakyat tiada yang berani tidak hormat. Kalau seorang atasan menyukai Kebenaran, niscaya rakyat tiada yang berani tidak patuh. Kalau seorang atasan menyukai Sikap Dapat Dipercaya, niscaya rakyat tiada yang berani tidak menggunakan perasaan. Bila dapat berbuat demikian, dari ke empat penjuru, rakyat akan datang kepadanya dengan mendukung anak-anaknya sekalian. Untuk apa ia bertanya-tanya tentang bertanam ?” (Sabda Suci XIII.4)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang yang hafal luar kepala ketiga ratus nyanyian dalam Kitab《Shi Jing》詩經 (Kitab Sanjak), tetapi didalam memangku jabatan negara tidak dapat berhasil, diutus ke luar negeri tidak dapat memberikan keterangan dengan tegas, sekalipun ia belajar lebih banyak lagi, apa gunanya ?” (Sabda Suci XIII.5)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila diri telah lurus, dengan tanpa memerintah semuanya akan berjalan beres. Bila diri tidak lurus, sekalipun memerintah tidak akan diturut.” (Sabda Suci XIII.6)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Pemerintahan negeri Lu 魯國 dan Wei 衛國 seperti keadaan kakak dan adik.” (Sabda Suci XIII.7)
Kong Zi 孔子 berbicara tentang pangeran Jing 公子荊 dari negeri Wei 衛國, “Dia sungguh seorang kepala keluarga (bangsawan) yang baik. Ketika baru sedikit pendapatannya, ia berkata, ‘hampir cukup’. Sesudah agak banyak, ia berkata, ‘hampir mencukupi semuanya.’ Dan setelah kaya raya, ia berkata, ‘hampir semuanya baik ?’.” (Sabda Suci XIII.8)
1. Ketika Kong Zi 孔子 di negeri Wei 衛國, Ran You 冉有 menyaisi keretanya.
2. Kong Zi bersabda, “Sungguh padat penduduknya.”
3. Ran You bertanya, “Setelah padat penduduknya, apa pula yang harus dikembangkan ?” Kong Zi bersabda, “Kemakmurannya.”
4. “Setelah makmur, apa pula yang perlu dikembangkan ?” Kong Zi bersabda, “Pendidikannya.” (Sabda Suci XIII.9)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Kalau ada yang mau memberi jabatan negara kepadaKu, dalam setahun akan dapat Kubereskan dan dalam tiga tahun Kusempurnakan negeri itu.” (Sabda Suci XIII.10)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila orang-orang baik dapat berturut-turut seratus tahun memerintah negara, niscaya dapat mengubah yang jahat menjadi baik, sehingga tidak perlu adanya hukuman mati dan lain-lain. Sungguh benar peribahasa ini.” (Sabda Suci XIII.11)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila bangkit raja yang benar, masih diperlukan satu jaman untuk mengembalikan dunia ini kepada Cinta Kasih.” (Sabda Suci XIII.12)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Kalau seseorang dapat meluruskan diri, apa sukarnya mengurus pemerintahan ? Kalau tidak dapat meluruskan diri, bagaimanakah mungkin meluruskan orang lain ?” (Sabda Suci XIII.13)
Ran You 冉有 pulang dari istana, Kong Zi 孔子 bertanya, “Mengapakah sampai larut malam ?” Dijawab, “Ada urusan pemerintahan.” Kong Zi bersabda, “Kukira ini hanya urusan pribadi saja ! Kalau benar-benar ada urusan pemerintahan, sekalipun Aku tidak menjabat apa-apa, kiranya Aku akan mendengar pula.” (Sabda Suci XIII.14)
1. Rajamuda Lu Ding Gong 魯定公 [509 SM – 495 SM] bertanya, “Adakah sepatah kata yang dapat membangun negeri ?”
2. Kong Zi 孔子 bersabda, “Kata-kata tidak dapat diringkas sedemikian itu. Semuanya pernah mengucapkan, ‘menjadi pemimpin itu sukar, namun menjadi pembantu-pun tidak mudah’. Kalau orang benar-benar mengerti sukarnya menjadi pemimpin, bukankah ini berarti sepatah kata dapat membangun negeri ?”
3. Rajamuda Lu Ding Gong bertanya lagi, “Adakah sepatah kata yang dapat merobohkan negeri ?”
4. Kong Zi bersabda, “Kata-kata tidak dapat diringkas sedemikian itu. Semuanya pernah mengucapkan, ‘Sesungguhnya aku tidak senang menjadi pemimpin, hanya aku senang karena dengan kedudukanku ini tidak ada yang berani membantah kata-kataku’. Kalau dalam hal-hal yang baik dan tiada yang berani membantah, memang ini baik pula. Tetapi dalam hal-hal yang tidak baik dan tiada yang berani membantah, bukankah ini berarti sepatah kata dapat merobohkan negeri ?” (Sabda Suci XIII.15)
Rajamuda negeri Ye 葉公 bertanya tentang pemerintahan. Kong Zi 孔子 bersabda, “Gembirakanlah yang dekat agar yang jauh suka datang.” (Sabda Suci XIII.16)
Zi Xia 子夏 yang menjadi Kepala Daerah Jufu 莒父宰 bertanya tentang pemerintahan. Kong Zi 孔子 bersabda, “Janganlah ingin cepat-cepat berhasil dan janganlah mengutamakan keuntungan kecil. Kalau engkau ingin cepat-cepat berhasil, engkau takkan maju. Kalau engkau mengutamakan keuntungan kecil, perkara-perkara besar takkan dapat kau sempurnakan.” (Sabda Suci XIII.17)
1. Rajamuda negeri Ye 葉公 berkata kepada Kong Zi 孔子, “Di daerahku ini ada seorang yang sangat jujur, tatkala ayahnya mencuri kambing, anaknya datang mengadukannya.”
2. Kong Zi bersabda, “Orang-orang jujur di daerahKu lain. Seorang ayah melindungi anaknya dan seorang anak melindungi ayahnya. Di dalam perbuatan itulah terletak Kejujuran.” (Sabda Suci XIII.18)
Fan Chi 樊遲 bertanya tentang Cinta Kasih. Kong Zi 孔子 bersabda, “Didalam rumah hendaklah bersikap hormat, melakukan tugas hendaklah sungguh-sungguh dan kepada orang lain hendaklah bersikap Satya. Hal ini sekalipun hidup di antara suku bangsa Yi 夷族 atau Di 狄族, janganlah disia-siakan.” (Sabda Suci XIII.19)
1. Zi Gong 子貢 bertanya, “Bagaimanakah orang yang boleh disebut Siswa itu ?”
Kong Zi 孔子 bersabda, “Didalam tingkah lakunya kenal rasa malu, bila diutus ke luar negeri tidak menghinakan perintah rajanya. Demikianlah seorang Siswa itu.”
2. Zi Gong berkata pula, “Mohon bertanya orang yang setingkat lebih rendah daripadanya.” Kong Zi bersabda, “Yaitu seorang yang didalam keluarganya terpuji Laku Baktinya dan didalam kampung terpuji sikap Rendah Hatinya.”
3. Zi Gong berkata lagi, “Mohon bertanya orang yang setingkat lebih rendah daripadanya.” Kong Zi bersabda, “Yaitu seorang yang kata-katanya Dapat Dipercaya dan perbuatannya dapat memberikan hasil. Orang semacam ini meskipun sudah mempunyai cacat-cacat rendah budi, ia masih masuk hitungan.”
4. Zi Gong bertanya, “Bagaimanakah tentang pejabat-pejabat negara saat ini ?” Kong Zi bersabda, “O, para gentong nasi itu ? Mana boleh masuk hitungan !” (Sabda Suci XIII.20)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Kalau tidak dapat Kuperoleh seorang yang benar-benar dapat berlaku Teguh, cukuplah kalau kudapatkan seorang yang berkemauan keras dan bercita-cita tinggi ! Seorang yang berkemauan keras ada harapan maju dan seorang yang bercita-cita tinggi tidak suka melakukan perbuatan rendah.” (Sabda Suci XIII.21)
1. Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang di daerah Selatan mempunyai pepatah ‘Seorang yang tiada keteguhan hati takkan dapat menjadi seorang pawang atau tabib’. Sungguh baik kata-kata ini.”
2. “Dalam kitab 《Yi Jing XXXII》 易經 (Kitab Perubahan) tertulis, ‘Seseorang yang tiada teguh dalam Kebajikan, niscaya mudah beroleh malu’.”
3. Kong Zi bersabda, “Orang yang tidak mengerti ini, tentulah karena belum mempelajari ayat ini.” (Sabda Suci XIII.22)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) dapat rukun meskipun tidak dapat sama, sedang seorang xiaoren dapat sama meskipun tidak dapat rukun.” (Sabda Suci XIII.23)
Zi Gong 子貢 bertanya, “Bagaimanakah tentang seorang yang disukai seluruh penduduk kampungnya ?”
Kong Zi 孔子 bersabda, “Itu belum cukup.” Zi Gong bertanya lagi, “Bagaimanakah tentang seorang yang dibenci seluruh penduduk kampung ?” Kong Zi bersabda, “Itupun belum cukup. Yang sebaik-baiknya adalah kalau ia disukai orang-orang yang baik dan dibenci orang-orang yang jahat di kampung itu.” (Sabda Suci XIII.24)
1. Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) mudah dilayani tapi sukar disenangkan. Bila disenangkan dengan hal yang tidak dalam Jalan Suci, ia tidak dapat merasa senang. Tetapi didalam menyuruh bawahannya, ia selalu menyesuaikan dengan kecakapan bawahannya itu.”
2. “Seorang xiaoren 小人 (rendah budi) sukar dilayani tetapi mudah disenangkan. Meski disenangkan dengan hal yang tidak dalam Jalan Suci, ia dapat merasa senang dan didalam menyuruh bawahannya, ia menuntut orang itu dapat menyiapkan segalanya.” (Sabda Suci XIII.25)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) berwibawa tetapi tidak congkak, seorang xiaoren 小人 (rendah budi) congkak tetapi tidak berwibawa.” (Sabda Suci XIII.26)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Sifat keras kemauan, tahan uji, sederhana dan tidak mudah mengucapkan kata-kata, itu dekat dengan peri Cinta Kasih.” (Sabda Suci XIII.27)
Zi Lu 子路 bertanya, “Bagaimanakah seseorang yang boleh disebut seorang Siswa itu ?” Kong Zi 孔子 bersabda, “Seseorang yang dapat sungguh-sungguh, setia dan rukun, bolehlah disebut seorang Siswa. Dengan kawannya dia sungguh-sungguh dan setia, dengan saudara dapat sabar dan rukun.” (Sabda Suci XIII.28)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila seseorang yang benar-benar baik dapat memberikan pendidikan kepada rakyat selama tujuh tahun, niscaya rakyat dapat disiapkan baik-baik bila sampai terjadi perperangan.” (Sabda Suci XIII.29)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Memerintah maju perang rakyat yang tidak diberi pendidikan, itu sama saja dengan membuang mereka.” (Sabda Suci XIII.30). Salam kebajikan
Bersambung ke Bagian 14

Sabda Kitab Lun Yu

KEBAJIKAN ( De 德 )-KitabSabda SuciLunyu (論語)diterbitkan kira-kira 2000 tahun lalu. Karya ini mengandung kumpulanpercakapanKonfusiusatau Kongzidengan murid-muridnya, pengasas falsafah dan ahli pendidikan yang terkenal pada zaman purba di Tiongkok.
Konfusius merupakan ahli pendidikan yang terkenal sepanjang hayatnya. Beliau telah banyak mengajar pelajar yang berbakat hingga mendapat pengalaman yang luas dalam amalan pendidikan.
Sebagai ahli pendidikan yang ulung dalam sejarah Tiongkok, Konfusius berpendapat bahawa setiap orang, baik orang yang miskin, maupun yang kaya patut diberi peluang untuk mendapatkan pendidikan.
Konfusius menggunakan kaedah pengajaran yang sesuai dengan bakat pelajar yang berbeda-beda, berazaskan keupayaan individu.Banyak kesimpulan yang telah dicatatkan dalam buku “Lunyu” ini.
Kitab ini dibukukan oleh beberapa murid utama Kongzi, yang waktu itu berjumlah 3.000 murid, dimana 72 orang diantaranya tergolong murid utama. Kitab Lun Yu berisi kumpulan tulisan ajaran, diskusi, percakapan, komentar dari Nabi Khongcu, dengan para murid, antar murid, dan wacana ajaran Nabi Khongcu. Kitab ini terdiri dari 2 jilid, masing-masing 10 Bab sehingga menjadi 20 bab, 15.917 huruf.
Kitab “Lunyu” sebagai buku klasik yang banyak mencerminkan asas prinsip moraldan tingkah-lakumanusiayang baik, yang menjelaskan bahawa setiap orang patut bersikap jujur dan berterus-terang dengan tabiat dan moral yang baik.
Konfusius menyatakan bahawa puisi bisa mengobarkan semangat, etika bisa mengukuhkan peribadi, dan musik bisa meningkatkan kerja. Maka puisi, sajak dan etika tersebut menjadi bahan yang mesti dipelajari oleh pelajar Konfusius.
Cakupan aspek ajaran Nabi Khongcu selaku Mu Duo Genta Rohani umat manusia dapat ditelusuri dalam kitab ini, sehingga selalu menjadi “buku pertama” yang dipakai sebagai referensi (kadang-kadang malah dianggap sebagai referensi tunggal bagi orang kemudian), namun bagi umat Ru tetap menjadi sumber acuan ajaran terapan laku dari Nabi Khongcu sebagai nilai keimanan dan keyakinan paling konkrit.
Bab XII
Yan Yuan
1. Yan Yuan 顏淵 bertanya tentang Cinta Kasih. Kong Zi 孔子 bersabda, “Mengendalikan diri pulang kepada Kesusilaan, itulah Cinta Kasih. Bila suatu hari dapat mengendalikan diri pulang kepada Kesusilaan, maka dunia akan kembali kepada Cinta Kasih. Cinta Kasih itu bergantung kepada usaha diri sendiri, dapatkah bergantung kepada orang lain ?”
2. Yan Yuan bertanya, “Mohon penjelasan tentang pelaksanaannya.” Kong Zi bersabda, “Yang tidak susila jangan dilihat, yang tidak susila jangan didengar, yang tidak susila jangan dibicarakan dan yang tidak susila jangan dilakukan.”
3. Yan Yuan berkata, “Sekalipun Hui 回 {nama kecil Yan Yuan} tidak cakap, akan berusaha melaksanakan kata-kata Guru.” (Sabda Suci XII.1)
1. Zhong Gong 仲弓 bertanya tentang Cinta Kasih.
2. Kong Zi 孔子 bersabda, “Keluar rumah hendaklah bersikap seperti sedang menjumpai seorang tamu agung, mengabdikan diri kepada rakyat dan bersikap seperti sedang melakukan Upacara Sembahyang Besar. Apa yang diri sendiri tidak inginkan, janganlah diberikan kepada orang lain. Dengan demikian didalam negeri tidak disesali, didalam keluarga-pun tidak disesali pula.”
3. Zhong Gong berkata, “Sekalipun Yong 雍 {nama kecil Zhong Gong} tidak cakap, akan berusaha pula melakukan kata-kata Guru.” (Sabda Suci XII.2)
1. Sima Niu 司馬牛 bertanya tentang Cinta Kasih. Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang berperi Cinta Kasih hati-hati dalam bicara.”
2. Sima Niu bertanya lagi, “Mengapakah hati-hati dalam bicara dapat dinamai berperi Cinta Kasih ?” Kong Zi bersabda, “Melaksanakan sesuatu itu sukar, maka dapatkah orang tidak berhati-hati dalam bicara ?” (Sabda Suci XII.3)
1. Sima Niu 司馬牛 bertanya tentang seorang Junzi 君子 (Susilawan). Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi tidak merasa susah dan tidak merasa khawatir.”
2.“Tidak merasa susah dan tidak merasa khawatir, mengapakah menjadi sifat seorang Junzi ?”
3. Kong Zi bersabda, “Bila memeriksa ke dalam diri sendiri ternyata tidak bernoda, mengapakah harus susah dan khawatir ?” (Sabda Suci XII.4)
1. Dengan sedih Sima Niu 司馬牛 berkata, “Orang lain mempunyai saudara, namun aku sebatang kara.”
2. Zi Xia 子夏 berkata, “Apa yang Shang 商 {nama kecil Zi Xia} pernah dengar adalah demikian, ‘Mati hidup adalah Firman, kaya mulia adalah tergantung pada Tian YME. Seorang Junzi 君子 (Susilawan) selalu bersikap sungguh-sungguh, maka tiada khilaf. Kepada orang lain bersikap hormat dan selalu susila. Di empat penjuru lautan, semuanya saudara’. Mengapakah seorang Junzi merana karena tidak mempunyai saudara ?” (Sabda Suci XII.5)
1. Zi Zhang 子張 bertanya tentang seorang yang berpikiran jernih.
2. Kong Zi 孔子 bersabda, “Kata-kata muslihat yang datang seperti air menetes di kulit atau seperti api yang menghanguskan kulit, tidak akan dapat mempengaruhinya. Dialah seorang yang berpikiran jernih, dialah seorang yang berpandangan jauh.” (Sabda Suci XII.6)
1. Zi Gong 子貢 bertanya tentang pemerintahan.
2. Kong Zi 孔子 bersabda, “Harus cukup makan, cukup persenjataan dan ada kepercayaan rakyat.”
3. Zi Gong bertanya, “Kalau terpaksa ada yang tidak dapat dipenuhi dari ketiganya, manakah yang dapat diabaikan ?” Kong Zi bersabda, “Abaikan persenjataan.”
4. Zi Gong bertanya, “Kalau terpaksa ada lahi yang tidak dapat dipenuhi dari kedua hal yang tersisa, manakah yang harus diabaikan ?” Kong Zi bersabda, “Abaikan makanannya. Sejak jaman kuno selalu ada kematian. Tapi tanpa kepercayaan rakyat, negara tidak dapat berdiri.” (Sabda Suci XII.7)
1. Ji Zicheng 棘子成 berkata, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) itu hanya perlu menjaga kemurnian hatinya. Maka apa perlunya segala tata cara ?”
2. Zi Gong 子貢 berkata, “Mengapakah tuan melukiskan seorang Junzi demikian ? Sungguh sayang ! Kata-kata yang telah lepas itu tidak akan dapat dikejar oleh empat ekor kuda sekalipun. Sesungguhnya tata cara itu harus selaras dengan kemurnian hati dan kemurnian hati itu harus mewujud di dalam tata cara. Ingatlah kulit harimau dan macan tutul, bila dihilangkan bulu-bulunya maka takkan banyak berbeda dengan kulit anjing atau kulit kambing.” (Sabda Suci XII.8)
1. Rajamuda Lu Ai Gong 魯哀公 [494 SM – 467 SM] bertanya kepada You Ruo 有若, “Hasil panen kali ini tidak baik, hasilnya-pun tidak mencukupi (seluruh kebutuhan rakyat), bagaimanakah sebaiknya (cara mengatasinya) ?”
2. You Ruo menjawab, “Kurangilah pajak menjadi sepersepuluh hasil panen.”
3. “Dua persepuluh bagian saja tidak mencukupi, bagaimana dapat dikurangi menjadi sepersepuluh bagian ?”
4. “Bila rakyat berkecukupan, mustahil raja tidak berkecukupan. Kalau rakyat tidak berkecukupan, bagaimana bisa raja ingin berkecukupan ?” (Sabda Suci XII.9)
1. Zi Zhang 子張 bertanya tentang menjunjung Kebajikan dan menyingkirkan pikiran sesat.
2. Kong Zi 孔子 bersabda, “Utamakanlah sifat Satya dan Dapat Dipercaya. Ikutilah Kebenaran. Inilah yang dinamakan menjunjung Kebajikan.”
3. “Pada waktu mencintai seseorang, mengharapkannya hidup terus, setelah benci mengharapkannya segera mati. Inilah pikiran sesat. Sungguh ini bukan pembawa bahagia, melainkan ajakan pikiran sesat.” (Sabda Suci XII.10)
1. Rajamuda Qi Jing Gong 齊景公 [547 SM – 490 SM] bertanya tentang pemerintahan kepada Kong Zi 孔子.
2. Kong Zi bersabda, “Pemimpin hendaklah dapat menempatkan diri sebagai pemimpin, pembantu sebagai pembantu, orang tua sebagai orang tua dan anak sebagai anak.”
3. Rajamuda Qi itu berkata, “Shanzai 善哉 (Alangkah Baiknya) ! Sungguh tepat. Kalau seorang pemimpin tidak dapat menempatkan diri sebagai pemimpin, pembantu tidak sebagai pembantu, orang tua tidak sebagai orang tua dan anak tidak sebagai anak, meskipun berkecukupan makanan, dapatkah menikmatinya ?” (Sabda Suci XII.11)
1. Kong Zi 孔子 bersabda, “Untuk memutuskan suatu perkara dengan tiada pihak yang menaruh sesal, kiranya hanya You 由 {nama kecil Zi Lu} seorang yang dapat melakukannya.”
2. Zi Lu 子路 tidak pernah menangguhkan perkara hari ini sampai besok. (Sabda Suci XII.12)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Untuk memutuskan perkara didalam ruang pengadilan, Aku dapat menyelesaikan seperti orang lain, tetapi yang seharusnya diutamakan adalah mengusahakan agar orang tidak saling mendakwa.” (Sabda Suci XII.13)
Zi Zhang 子張 bertanya tentang pemerintahan. Kong Zi 孔子 bersabda, “Janganlah pernah merasa lelah memikiran kewajiban dan berbuatlah dengan penuh Satya.” (Sabda Suci XII.14)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Luaskan pengetahuanmu dengan membaca Kitab-Kitab dan batasilah dirimu dengan Kesusilaan. Dengan demikian kamu tidak melanggar Kebenaran.” (Sabda Suci XII.15)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) selalu mengingat akan kebaikan orang lain, tapi tidak pernah mengingat-ingat keburukan orang lain. Seorang xiaoren 小人 (rendah budi) berbuat sebaliknya.” (Sabda Suci XII.16)
Ji Kangzi 季康子 bertanya tentang pemerintahan kepada Kong Zi 孔子. Kong Zi bersabda, “Makna memerintah adalah meluruskan. Bila kamu menjadi pelopor berbuat lurus, siapakah berani berbuat tidak lurus ?” (Sabda Suci XII.17)
Ji Kangzi 季康子 merasa susah karena banyak pencuri di daerahnya, lalu bertanya kepada Kong Zi 孔子. Kong Zi bersabda, “Bila kamu tidak tamak akan harta benda, sekalipun diberi upah tidak akan ada orang yang mau mencuri !” (Sabda Suci XII.18)
1. Ji Kangzi 季康子 bertanya, “Bagaimanakah bila orang-orang yang ingkar dari Jalan Suci dibunuh agar Jalan Suci bisa berkembang ?”
2. Kong Zi 孔子 bersabda, “Kamu memangku jabatan pemerintahan mengapa harus membunuh ? Bila kamu berbuat baik, niscaya rakyat akan mengikuti berbuat baik. Kebajikan seorang pembesar laksana angin dan Kebajikan rakyat laksana rumput. Kemana angin bertiup, ke situlah rumput mengarah !” (Sabda Suci XII.19)
1. Zi Zhang 子張 bertanya, “Bagaimanakah yang dinamai seorang siswa yang telah berhasil ?”
2. Kong Zi 孔子 menjawab, “Apa yang kau maksudkan dengan kata ‘telah berhasil’ ?”
3. Zi Zhang berkata, “Yaitu seseorang yang ternama dalam negeri dan ternama pula di dalam keluarganya.”
4. Kong Zi bersabda, “Itu hanya orang yang ternama saja, belum bisa dinamakan seorang siswa yang ‘telah berhasil’.”
5. “Seorang siswa yang telah berhasil itu menyukai Kebenaran dengan segala kemurnian dan kelurusan hatinya, pandai memeriksa kata-kata dan melihat wajah seseorang serta selalu memikirkan bawahannya. Dengan demikian dalam negara ia telah berhasil dan dalam keluarga-pun ia telah berhasil.”
6. “Sedangkan orang yang ternama itu mungkin hanya seorang yang penampilan luarnya saja nampak berlaku Cinta Kasih, tetapi tidak demikian halnya apa yang terkandung di dalam hatinya. Orang yang (licik) demikian ini besar kemungkinan dapat ternama didalam negeri dan didalam keluarga.” (Sabda Suci XII.20)
1. Fan Chi 樊遲 ikut bertamasya ke tempat panggung pemujaan untuk memohon hujan dan bertanya, “Murid memberanikan bertanya, apakah yang dimaksud dengan menjunjung Kebajikan, memperbaiki kesalahan dan menyingkirkan pikiran sesat itu ?”
2. Kong Zi 孔子 bersabda, “Sungguh pertanyaan yang baik. Mendahulukan pengabdian dan membelakangkan hasil, bukankah ini sikap yang menjunjung Kebajikan ? Menyerang keburukan sendiri dan tidak menyerang keburukan orang lain, bukankah ini cara memperbaiki kesalahan ? Bila suatu pagi menuruti nafsu amarah (emosi) lalu melupakan diri dan melupakan orang tua, bukankah ini pikiran sesat ?” (Sabda Suci XII.21)
1. Fan Chi 樊遲 bertanya tentang Cinta Kasih. Kong Zi 孔子 bersabda, “Yaitu mencintai manusia.”
2. Fan Chi bertanya lagi tentang Kebijaksanaan. Kong Zi bersabda, “Yaitu mengenal manusia.”
3. Melihat Fan Chi belum dapat menangkap artinya, Kong Zi bersabda, “Angkatlah orang-orang yang lurus diatas orang-orang yang bengkok. Dengan demikian dapat mengubah yang bengkok menjadi lurus.”
4. Setelah Fan Chi mundur dan bertemu dengan Zi Xia 子夏, ia lalu berkata, “Tadi aku menjumpai Guru dan bertanya tentang Kebijaksanaan. Guru menjawab, ‘Angkatlah orang-orang yang lurus diatas orang-orang yang bengkok. Dengan demikian dapat mengubah yang bengkok menjadi lurus.’ Apa maksudnya ?”
5. Zi Xia menjawab, “Sungguh kata-kata yang baik ! Dahulu ketika Shun 舜 [2255 SM – 2205 SM] menguasai dunia, diantara menteri-menterinya Beliau mengangkat Gao Yao 皋陶. Akibatnya orang-orang yang tidak berperi Cinta Kasih dapat dijauhkan. Ketika Kaisar Shang Cheng Tang 商成湯 [1766 SM – 1753 SM] menguasai dunia, diantara banyak menterinya Beliau mengangkat Yi Yin 伊尹, maka orang-orang yang tidak berperi Cinta Kasih dapat dijauhkan.” (Sabda Suci XII.22)
Zi Gong 子貢 bertanya tentang persahabatan. Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila kawan bersalah, berilah nasehat dengan sikap Satya agar dapat kembali ke Jalan Suci. Kalau dia tidak mau menurut, janganlah mendesaknya, itu hanya akan memalukan diri sendiri.” (Sabda Suci XII.23)
Zeng Zi 曾子 berkata, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) menggunakan pengetahuan Kitab untuk memupuk persahabatan dan dengan persahabatan mengembangkan Cinta Kasih.” (Sabda Suci XII.24). Salam kebajikan
Bersambung ke Bagian 13

Renungan Mahabharata 2015

Dimana ada keterikatan maka akan ada perlawanan dan dimana ada perlawanan maka akan ada harapan untuk kemenangan, selalu ada harapan untuk kesuksesan. Namun dimana ada kehidupan pasti ada perang. Sukses dapat dimiliki hanya dengan bantuan dari tiga senjata, kebenaran, kesabaran dan keberanian. Di luar dari ketiga senjata itu hanyalah sarana saja …

Dan ketika ini saatnya manusia untuk menjadi angkuh, maka semua ciptaan akan memaksa dia untuk menjadi lengah, Raja Gandhara. Macam – macam kejadian yang terjadi berkaitan dengan seseorang yang sangat angkuh …

Drupadi: Bagimana tiba-tiba kau punya ide utk membuat layangan

Krishna: Setelah memperhatikan manusia, hati manusia juga slalu bergerak seperti layangan. Mengikuti angin keinginannya kalau benang pengendalinya lepas atau putus maka hatipun akan hancur, dan rusak terhantam angin keinginan.. Layangan itupun jadi kacau Heuheuheu Lihat, Itu layangan teman kita disebelah sana!

Drupadi: Kadang-kadang manusia bisa kehilangan kendali akan dirinya karena orang lain.

Semenjak awal mula dunia, nasihat orang yang paling bijak sekalipun tidak akan pernah bisa menghilangkan duka hati seorang perempuan yang kehilangan kekasih”. Penggalan ini saat Dewayani, putri dari Resi Sukra merasakan kesedihan mendalam karena kekasihnya, Kacha mati dibunuh oleh para raksasa.

“Perbuatan kita sendirilah yang membuat kita bahagia atau menderita, bukan kebajikan atau kejahatan orang lain”.

“Orang yang dapat menaklukkan dunia adalah orang yang sabar menghadapi caci maki orang lain. Orang yang dapat mengendalikan emosi ibarat seorang kusir yang dapat menaklukkan dan mengendalikan kuda liar. Hanya mereka yang tidak gentar menghadapi siksaan akan berhasil mencapai apa yang dicitakan. Mereka yang tidak pernah marah lebih mulia daripada orang yang taat menjalankan ibadah selama seratus tahun”. Sabar dan menahan amarah sangat sulit dilakukan tetapi selalu berbuah manis.

Semenjak awal mula dunia, nasihat orang yang paling bijak sekalipun tidak akan pernah bisa menghilangkan duka hati seorang perempuan yang kehilangan kekasih”. Penggalan ini saat Dewayani, putri dari Resi Sukra merasakan kesedihan mendalam karena kekasihnya, Kacha mati dibunuh oleh para raksasa.

“Perbuatan kita sendirilah yang membuat kita bahagia atau menderita, bukan kebajikan atau kejahatan orang lain”.

“Orang yang dapat menaklukkan dunia adalah orang yang sabar menghadapi caci maki orang lain. Orang yang dapat mengendalikan emosi ibarat seorang kusir yang dapat menaklukkan dan mengendalikan kuda liar. Hanya mereka yang tidak gentar menghadapi siksaan akan berhasil mencapai apa yang dicitakan. Mereka yang tidak pernah marah lebih mulia daripada orang yang taat menjalankan ibadah selama seratus tahun”. Sabar dan menahan amarah sangat sulit dilakukan tetapi selalu berbuah manis.

“Semangat adalah cikal bakal keberhasilan. Nasib baik akan menghampiri kita jika kita melakukan tugas dan kewajiban dengan sungguh – sungguh. Bahkan orang yang kuat pun bisa gagal jika ragu – ragu menggunakan kemampuan yang ia miliki”. Pendapat Arjuna tentang sikap yang harus ditunjukkan oleh seorang ksatria.

“Jika kau pikir tidak ada orang yang pernah mengalami kemalangan seperti yang kau alami saat ini, kau keliru. Setiap orang dengan cara dan perasaannya sendiri merasa bahwa ia adalah orang yang paling malang. Itu wajar karena apa yang dirasakan jauh lebih terasa daripada apa yang dilihat atau dengar”. Kata – kata penghiburan Resi Brihadaswa kepada Pandawa saat mereka harus menjalani masa pengasingan di hutan selama dua belas tahun.

“Pengetahuan harus meresap ke dalam setiap pikiran dan tindakan dalam hidup. Pengetahuan yang tidak diresapi hanya akan menjadi tumpukan keterangan yang membebani pikiran dan tidak menghasilkan keluhuran budi”. Mungkin hal ini yang menjadikan banyak orang pintar tetapi tidak bermoral. Pengetahuan yang didapatkan tidak diresapi.

Apakah ada yang lebih mengagumkan daripada kesabaran dan kesucian seorang perempuan? Ia melahirkan anak, setelah menantikan dan menjaga seperti nyawanya sendiri selama sembilan bulan. Ia melahirkan ke dunia dengan rasa sakit dan kecemasan yang luar biasa. Setelah itu, satu – satunya hal yang ia pikirkan hanyalah kesehatan dan kebahagiaan si anak, Dengan hati seluas samudra dan penuh pengampunan, seorang perempuan terus mencintai suami, meskipun jahat, menyia – nyiakan, membenci, dan membuatnya menderita. Betapa anehnya dunia ini!’. Saya teringat ibu..

“Manusia bisa mencapai kesempurnaan jika selalu tekun dan ikhlas menjalani setiap tugas yang dipercayakan kepadanya”

“Apakah yang lebih mulia dan lebih menghidupi manusia daripada bumi ini? Ibu yang melahirkan dan membesarkan anak – anaknya.

2.Apakah yang lebih tinggi daripada langit? Bapak.

3.Apakah yang lebih cepat daripada angin? Pikiran.

4.Apakah yang lebih berbahaya daripada jerami kering pada musim panas? Hati yang dilanda duka nestapa.

5.Apakah yang menemani seorang pengembara? Kemauan belajar.

6.Apakah kebahagiaan itu? Kebahagiaan adalah buah dari perbuatan baik.

7.Apakah yang jika ditinggalkan manusia akan membuatnya dicintai sesama? Keangkuhan.

8.Kehilangan apakah yang membuat orang bisa bahagia dan tidak sedih? Amarah.

9.Apakah yang harus ditinggalkan manusia supaya menjadi kaya? Hawa nafsu”
Pertanyaan – pertanyaan yang diajukan oleh Batara Yama kepada Yudhistira yang terkenal dengan kebijaksanaan dan keluhuran budinya.

“Kematian merupakan hukum kehidupan yang tidak bisa dielakkan dan memang dimaksudkan untuk kebaikan dunia. Tidaklah bijaksana menyesali kematian atau terlalu ;bersedih karena kematian seseorang. Tidak ada alasan untuk menyayangkan kepergian mereka yang telah pergi menghadap Yang Kuasa, Ada lebih banyak alasan untuk bersedih bagi mereka yang masih hidup”. Kata – kata penghiburan untuk Yudhistira yang berduka amat dalam setelah memenangkan Perang Bharatayudha di Kurusetra yang menewaskan sepupu – sepupunya, para Kurawa.

Banyak orang dikabulkan permintaannya, tapi tidak banyak orang mempunyai keberanian untuk meminta sesuatu sebagai tugasnya.#Santanu
.

Saat seseorang kehilangan harapan dan keinginannya hancur, hatinya pasti penuh dengan kemarahan. Dia akan berusaha menghukum orang yang menurutnya telah menghinanya, tapi setiap kita kehilangan harapan dan keinginan kita hancur haruskah kita menyalahkan orang lain. Ada banyak alasan kenapa keinginan kita tidak terpenuhi. Ada yang disebabkan karena itu takdir kita dan karena itu jalannya, dan terkadang bisa juga karena keinginan seperti itu tidak bisa diwujudkan tanpa memikirkan keadaannya lagi, tidak tepat kalau menyalahkan orang lain apalagi balas dendam. Dasar dari keadilan adalah rasa kasihan. Dan dasar dari dendam adalah kemarahan dan kesombongan. Artinya menjadi seorang yang marah tanpa punya rasa kasih atau bahkan menghukum seseorang bukankah itu adalah hal yang tidak adil. Pikirkanlah sendiri.#Krishna
.

Bila bicara perjuangan dari hidup dan saat manusia tidak bisa mengatasi dirinya sendiri, dan kehilangan keyakinan dalam kekuatannya sendiri, maka dia menggunakan berbagai cara dan mendapatkan apa yang diinginkannya. Dalam realitanya kejahatan itu lahir hanya dalam kehidupan manusia itu saja saat dirinya mulai kehilangan kepercayaan diri. Hanya kepercayaan diri yang bisa menanggung kebenaran. Apakah itu kepercayaan diri. Saat manusia menganggap perjuangan hidup membuatnya sangat lemah, maka dia sendiri pun kehilangan bhakti (kesadaran, iman) nya. Bukan menghadapi perjuangannya tapi dia mencari cara lain untuk membebaskan dirinya dari hal itu. Tapi kalau percaya kalau pergulatan hidup akan membuatnya menjadi lebih kuat, sama seperti tubuh yang diperkuat dengan sebuah latihan, maka semangat perjuangan akan memperkuat semangat yang dia miliki. Dengan kata lain, kepercayaan diri tidak lain adalah keadaan pikiran, itu sebuah cara untuk melihat hidup. Dan cara dalam melihat hidup itu ada pada manusia itu sendiri. Pikirkanlah itu … #krishna
.

Setiap kali manusia menghadapi keadaan yang berbahaya, dia pasti akan berdoa pada Yang Maha Kuasa. Dia akan memohon pada Ar Rahman untuk membantunya agar bisa mengatasi keadaannya. Tapi sebenarnya apakah arti dari doa itu. Apa kita pernah memikirkan hal itu. Arti dari sebuah doa adalah untuk merasakan keprihatian akan kekhawatiran akan pemecahannya atau pilihan – pilihan dan rencananya nanti dan menempatkannya di bawah kaki Yang Maha Kuasa. Dengan kata lain, daripada memperhatikan perilaku orang lain lebih baik bertindak dengan benar dan percaya pada rencana Yang Kuasa sebagai sebuah takdir. Bukan itu arti sebenarnya dari sebuah doa. Tapi bagaimana mungkin bisa mengerti rencana Yang Maha Kuasa. Rencana- rencana itu selalu berakhir dengan akibat dari semua tindakan kita. Tapi jika ada seseorang yang berhenti bertintak sama sekali dan tidak melakukan apa-apa, bisakah itu dianggap sebagai sebuah doa. Apa bisa dianggap seperti itu. Yang sebenarnya adalah tindakan untuk menentukan hidup dan untuk menjaga hasil yang lebih baik, itu adalah arti dari doa. Jika sebuah doa bisa mengubah tindakan dan mencegah apa yang terjadi pada manusia, apa itu sebuah doa atau sebuah kesalahan…pikirkanlah hal itu.#Kresna
.

Semua orang bisa memberi nasehat, tapi tidak semua orang bisa memberi bimbingan.#Bhisma
.

Seseorang yang hidup untuk masyarakat akan menjadi orang yang bermanfaat, tapi seseorang yang hidup semata-mata untuk dirinya sendiri merugikan bukan hanya dirinya sendiri tetapi juga seluruh masyarakat #Krishna
.

Jika aku dapat mengangkat roda keretaku keluar dari lumpur, Arjuna. Maka waktu akan bisaku ubah, tapi aku akan berusaha untuk bisa mengeluarkan rodanya. Aku kesatria, berusaha sampai pada nafas terakhir dalam kewajibanku. Tapi matahari, terbenam sebentar lagi. Sebelum dewa surya bersembunyi, kau harus sudah menghabisiku. Sekarang, aku ingin pergi bersama dengan ayahku. #KARNA.

Mengapdikan diri pada Sang Maha Kuasa dan bersatu dgn alam, adalah dasar kebahagian yg sebenarnya. #Krishna
.

Lebih mudah melihat kerikil di tengah – tengah gandum, tapi saat gandum ada di antara
kerikil sangat tidak mungkin untuk bisa melihatnya…#Arjuna
.

Seseorang yang duduk di balik pohon yang terlihat gelap, kegelapan itu menyimpan masalah
yang ada pada orang itu sendiri. Kalau kau tinggal dengan Putra Drstarastra disini, maka

kebenaran akan ikut ternoda, Karena itulah pembagian adalah jalan keluarnya….#Bhisma
.

Mendapatkan sesuatu bukan kemenangan, dan kehilangan sesuatu bukanlah kekalahan, itu

dampak dari waktu, Subadra. Perubahan adalah satu – satunya hal yang terus ada
dalam kehidupan…#kresna
.

Kemenangan adalah dimana kebenaran terungkap …#kresna
.

Antara dosa dan kebaikan ibarat seperti membuat kalung mutiara. Bagaimana mutiara
pertama dirangkai lalu yang kedua dan yang ketiga lalu seterusnya. Demikian pula adanya satu perbuatan baik berdampak ke yang lainnya dan satu dosa pun berdampak ke yang

lainnya. Penyebab dari dosa adalah kesombongan seseorang. Seseorang dapat menghindari
dirinya dari perbuatan dosa hanya saat dia melihat hukumannya. Tapi kadang kala dia dibutakan kesombongannya. Kebiasaan untuk berbuat zalim dan jahat akan membuatnya semakin sering melakukannya itu. Tindakan berbahaya dan perbuatan tidak adil masih bisa

ditoleransi, itu juga termasuk kejahatan yang masih bisa diampuni dalam lingkungan masyarakat itu. Itu hukuman yang dapat langsung diputuskan oleh mereka, masyarakat itu

yang memutuskan hukumannya. Tetapi dalam tatanan masyarakat ini hukuman atas sebuah kesalahan/kejahatan diputuskan oleh orang yang paling kuat …#kresna
.

Orang yang bisa melihat jiwanya, akan mampu melihat yang Maha Kuasa #Krishna
.

Kekuatan dan kebaikan seseorang, bisa berkumpul melalui perasaan,fikiran dan gerakan ucapan dalam berdoa #Begwan Byiasa
.

Baik gerobak atau pun kehidupan, saat bebannya melewati batasnya, saat itulah rodanya tenggelam dalam tanah #karna
.

Arjuna : Tapi bagaimana aku bisa berbhakti tanpa penglihatan terhadap Yang Maha Kuasa, Madhava …

Krshna : Untuk bisa mendapatkan penglihatan, terhadap Yang Maha Kuasa singkirkanlah keserakahan, kesombongan, kemarahan dan juga prasangka. Jika seseorang yang duduk dalam gelap berkata bahwa dia ingin melihat matahari apa yang akan kau sarankan. Tidakkah kau akan katakan untuk keluar dari ruangan itu dan berdiri di bawah langit terbuka, matahari sudah ada di sana sebelumnya. Sama halnya, Partha. Alam ini adalah Yang Maha Kuasa, Yang Maha Kuasa adalah segala sesuatu tidak ada sesuatu kecuali hanya Dia saja. Seseorang yang melihat jiwanya sendiri akan melihat Yang Maha Kuasa. Layaknya rasa dari sebutir garam tidak berbeda dengan rasa di lautan, sama halnya pula suatu jiwa tidak akan jauh berbeda dari Yang Maha Jiwa….

Like