Sabda Kitab Lun Yu

KEBAJIKAN ( De 德 )-KitabSabda SuciLunyu (論語)diterbitkan kira-kira 2000 tahun lalu. Karya ini mengandung kumpulanpercakapanKonfusiusatau Kongzidengan murid-muridnya, pengasas falsafah dan ahli pendidikan yang terkenal pada zaman purba di Tiongkok.
Konfusius merupakan ahli pendidikan yang terkenal sepanjang hayatnya. Beliau telah banyak mengajar pelajar yang berbakat hingga mendapat pengalaman yang luas dalam amalan pendidikan.
Sebagai ahli pendidikan yang ulung dalam sejarah Tiongkok, Konfusius berpendapat bahawa setiap orang, baik orang yang miskin, maupun yang kaya patut diberi peluang untuk mendapatkan pendidikan.
Konfusius menggunakan kaedah pengajaran yang sesuai dengan bakat pelajar yang berbeda-beda, berazaskan keupayaan individu.Banyak kesimpulan yang telah dicatatkan dalam buku “Lunyu” ini.
Kitab ini dibukukan oleh beberapa murid utama Kongzi, yang waktu itu berjumlah 3.000 murid, dimana 72 orang diantaranya tergolong murid utama. Kitab Lun Yu berisi kumpulan tulisan ajaran, diskusi, percakapan, komentar dari Nabi Khongcu, dengan para murid, antar murid, dan wacana ajaran Nabi Khongcu. Kitab ini terdiri dari 2 jilid, masing-masing 10 Bab sehingga menjadi 20 bab, 15.917 huruf.
Kitab “Lunyu” sebagai buku klasik yang banyak mencerminkan asas prinsip moraldan tingkah-lakumanusiayang baik, yang menjelaskan bahawa setiap orang patut bersikap jujur dan berterus-terang dengan tabiat dan moral yang baik.
Konfusius menyatakan bahawa puisi bisa mengobarkan semangat, etika bisa mengukuhkan peribadi, dan musik bisa meningkatkan kerja. Maka puisi, sajak dan etika tersebut menjadi bahan yang mesti dipelajari oleh pelajar Konfusius.
Cakupan aspek ajaran Nabi Khongcu selaku Mu Duo Genta Rohani umat manusia dapat ditelusuri dalam kitab ini, sehingga selalu menjadi “buku pertama” yang dipakai sebagai referensi (kadang-kadang malah dianggap sebagai referensi tunggal bagi orang kemudian), namun bagi umat Ru tetap menjadi sumber acuan ajaran terapan laku dari Nabi Khongcu sebagai nilai keimanan dan keyakinan paling konkrit.
Bab XII
Yan Yuan
1. Yan Yuan 顏淵 bertanya tentang Cinta Kasih. Kong Zi 孔子 bersabda, “Mengendalikan diri pulang kepada Kesusilaan, itulah Cinta Kasih. Bila suatu hari dapat mengendalikan diri pulang kepada Kesusilaan, maka dunia akan kembali kepada Cinta Kasih. Cinta Kasih itu bergantung kepada usaha diri sendiri, dapatkah bergantung kepada orang lain ?”
2. Yan Yuan bertanya, “Mohon penjelasan tentang pelaksanaannya.” Kong Zi bersabda, “Yang tidak susila jangan dilihat, yang tidak susila jangan didengar, yang tidak susila jangan dibicarakan dan yang tidak susila jangan dilakukan.”
3. Yan Yuan berkata, “Sekalipun Hui 回 {nama kecil Yan Yuan} tidak cakap, akan berusaha melaksanakan kata-kata Guru.” (Sabda Suci XII.1)
1. Zhong Gong 仲弓 bertanya tentang Cinta Kasih.
2. Kong Zi 孔子 bersabda, “Keluar rumah hendaklah bersikap seperti sedang menjumpai seorang tamu agung, mengabdikan diri kepada rakyat dan bersikap seperti sedang melakukan Upacara Sembahyang Besar. Apa yang diri sendiri tidak inginkan, janganlah diberikan kepada orang lain. Dengan demikian didalam negeri tidak disesali, didalam keluarga-pun tidak disesali pula.”
3. Zhong Gong berkata, “Sekalipun Yong 雍 {nama kecil Zhong Gong} tidak cakap, akan berusaha pula melakukan kata-kata Guru.” (Sabda Suci XII.2)
1. Sima Niu 司馬牛 bertanya tentang Cinta Kasih. Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang berperi Cinta Kasih hati-hati dalam bicara.”
2. Sima Niu bertanya lagi, “Mengapakah hati-hati dalam bicara dapat dinamai berperi Cinta Kasih ?” Kong Zi bersabda, “Melaksanakan sesuatu itu sukar, maka dapatkah orang tidak berhati-hati dalam bicara ?” (Sabda Suci XII.3)
1. Sima Niu 司馬牛 bertanya tentang seorang Junzi 君子 (Susilawan). Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi tidak merasa susah dan tidak merasa khawatir.”
2.“Tidak merasa susah dan tidak merasa khawatir, mengapakah menjadi sifat seorang Junzi ?”
3. Kong Zi bersabda, “Bila memeriksa ke dalam diri sendiri ternyata tidak bernoda, mengapakah harus susah dan khawatir ?” (Sabda Suci XII.4)
1. Dengan sedih Sima Niu 司馬牛 berkata, “Orang lain mempunyai saudara, namun aku sebatang kara.”
2. Zi Xia 子夏 berkata, “Apa yang Shang 商 {nama kecil Zi Xia} pernah dengar adalah demikian, ‘Mati hidup adalah Firman, kaya mulia adalah tergantung pada Tian YME. Seorang Junzi 君子 (Susilawan) selalu bersikap sungguh-sungguh, maka tiada khilaf. Kepada orang lain bersikap hormat dan selalu susila. Di empat penjuru lautan, semuanya saudara’. Mengapakah seorang Junzi merana karena tidak mempunyai saudara ?” (Sabda Suci XII.5)
1. Zi Zhang 子張 bertanya tentang seorang yang berpikiran jernih.
2. Kong Zi 孔子 bersabda, “Kata-kata muslihat yang datang seperti air menetes di kulit atau seperti api yang menghanguskan kulit, tidak akan dapat mempengaruhinya. Dialah seorang yang berpikiran jernih, dialah seorang yang berpandangan jauh.” (Sabda Suci XII.6)
1. Zi Gong 子貢 bertanya tentang pemerintahan.
2. Kong Zi 孔子 bersabda, “Harus cukup makan, cukup persenjataan dan ada kepercayaan rakyat.”
3. Zi Gong bertanya, “Kalau terpaksa ada yang tidak dapat dipenuhi dari ketiganya, manakah yang dapat diabaikan ?” Kong Zi bersabda, “Abaikan persenjataan.”
4. Zi Gong bertanya, “Kalau terpaksa ada lahi yang tidak dapat dipenuhi dari kedua hal yang tersisa, manakah yang harus diabaikan ?” Kong Zi bersabda, “Abaikan makanannya. Sejak jaman kuno selalu ada kematian. Tapi tanpa kepercayaan rakyat, negara tidak dapat berdiri.” (Sabda Suci XII.7)
1. Ji Zicheng 棘子成 berkata, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) itu hanya perlu menjaga kemurnian hatinya. Maka apa perlunya segala tata cara ?”
2. Zi Gong 子貢 berkata, “Mengapakah tuan melukiskan seorang Junzi demikian ? Sungguh sayang ! Kata-kata yang telah lepas itu tidak akan dapat dikejar oleh empat ekor kuda sekalipun. Sesungguhnya tata cara itu harus selaras dengan kemurnian hati dan kemurnian hati itu harus mewujud di dalam tata cara. Ingatlah kulit harimau dan macan tutul, bila dihilangkan bulu-bulunya maka takkan banyak berbeda dengan kulit anjing atau kulit kambing.” (Sabda Suci XII.8)
1. Rajamuda Lu Ai Gong 魯哀公 [494 SM – 467 SM] bertanya kepada You Ruo 有若, “Hasil panen kali ini tidak baik, hasilnya-pun tidak mencukupi (seluruh kebutuhan rakyat), bagaimanakah sebaiknya (cara mengatasinya) ?”
2. You Ruo menjawab, “Kurangilah pajak menjadi sepersepuluh hasil panen.”
3. “Dua persepuluh bagian saja tidak mencukupi, bagaimana dapat dikurangi menjadi sepersepuluh bagian ?”
4. “Bila rakyat berkecukupan, mustahil raja tidak berkecukupan. Kalau rakyat tidak berkecukupan, bagaimana bisa raja ingin berkecukupan ?” (Sabda Suci XII.9)
1. Zi Zhang 子張 bertanya tentang menjunjung Kebajikan dan menyingkirkan pikiran sesat.
2. Kong Zi 孔子 bersabda, “Utamakanlah sifat Satya dan Dapat Dipercaya. Ikutilah Kebenaran. Inilah yang dinamakan menjunjung Kebajikan.”
3. “Pada waktu mencintai seseorang, mengharapkannya hidup terus, setelah benci mengharapkannya segera mati. Inilah pikiran sesat. Sungguh ini bukan pembawa bahagia, melainkan ajakan pikiran sesat.” (Sabda Suci XII.10)
1. Rajamuda Qi Jing Gong 齊景公 [547 SM – 490 SM] bertanya tentang pemerintahan kepada Kong Zi 孔子.
2. Kong Zi bersabda, “Pemimpin hendaklah dapat menempatkan diri sebagai pemimpin, pembantu sebagai pembantu, orang tua sebagai orang tua dan anak sebagai anak.”
3. Rajamuda Qi itu berkata, “Shanzai 善哉 (Alangkah Baiknya) ! Sungguh tepat. Kalau seorang pemimpin tidak dapat menempatkan diri sebagai pemimpin, pembantu tidak sebagai pembantu, orang tua tidak sebagai orang tua dan anak tidak sebagai anak, meskipun berkecukupan makanan, dapatkah menikmatinya ?” (Sabda Suci XII.11)
1. Kong Zi 孔子 bersabda, “Untuk memutuskan suatu perkara dengan tiada pihak yang menaruh sesal, kiranya hanya You 由 {nama kecil Zi Lu} seorang yang dapat melakukannya.”
2. Zi Lu 子路 tidak pernah menangguhkan perkara hari ini sampai besok. (Sabda Suci XII.12)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Untuk memutuskan perkara didalam ruang pengadilan, Aku dapat menyelesaikan seperti orang lain, tetapi yang seharusnya diutamakan adalah mengusahakan agar orang tidak saling mendakwa.” (Sabda Suci XII.13)
Zi Zhang 子張 bertanya tentang pemerintahan. Kong Zi 孔子 bersabda, “Janganlah pernah merasa lelah memikiran kewajiban dan berbuatlah dengan penuh Satya.” (Sabda Suci XII.14)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Luaskan pengetahuanmu dengan membaca Kitab-Kitab dan batasilah dirimu dengan Kesusilaan. Dengan demikian kamu tidak melanggar Kebenaran.” (Sabda Suci XII.15)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) selalu mengingat akan kebaikan orang lain, tapi tidak pernah mengingat-ingat keburukan orang lain. Seorang xiaoren 小人 (rendah budi) berbuat sebaliknya.” (Sabda Suci XII.16)
Ji Kangzi 季康子 bertanya tentang pemerintahan kepada Kong Zi 孔子. Kong Zi bersabda, “Makna memerintah adalah meluruskan. Bila kamu menjadi pelopor berbuat lurus, siapakah berani berbuat tidak lurus ?” (Sabda Suci XII.17)
Ji Kangzi 季康子 merasa susah karena banyak pencuri di daerahnya, lalu bertanya kepada Kong Zi 孔子. Kong Zi bersabda, “Bila kamu tidak tamak akan harta benda, sekalipun diberi upah tidak akan ada orang yang mau mencuri !” (Sabda Suci XII.18)
1. Ji Kangzi 季康子 bertanya, “Bagaimanakah bila orang-orang yang ingkar dari Jalan Suci dibunuh agar Jalan Suci bisa berkembang ?”
2. Kong Zi 孔子 bersabda, “Kamu memangku jabatan pemerintahan mengapa harus membunuh ? Bila kamu berbuat baik, niscaya rakyat akan mengikuti berbuat baik. Kebajikan seorang pembesar laksana angin dan Kebajikan rakyat laksana rumput. Kemana angin bertiup, ke situlah rumput mengarah !” (Sabda Suci XII.19)
1. Zi Zhang 子張 bertanya, “Bagaimanakah yang dinamai seorang siswa yang telah berhasil ?”
2. Kong Zi 孔子 menjawab, “Apa yang kau maksudkan dengan kata ‘telah berhasil’ ?”
3. Zi Zhang berkata, “Yaitu seseorang yang ternama dalam negeri dan ternama pula di dalam keluarganya.”
4. Kong Zi bersabda, “Itu hanya orang yang ternama saja, belum bisa dinamakan seorang siswa yang ‘telah berhasil’.”
5. “Seorang siswa yang telah berhasil itu menyukai Kebenaran dengan segala kemurnian dan kelurusan hatinya, pandai memeriksa kata-kata dan melihat wajah seseorang serta selalu memikirkan bawahannya. Dengan demikian dalam negara ia telah berhasil dan dalam keluarga-pun ia telah berhasil.”
6. “Sedangkan orang yang ternama itu mungkin hanya seorang yang penampilan luarnya saja nampak berlaku Cinta Kasih, tetapi tidak demikian halnya apa yang terkandung di dalam hatinya. Orang yang (licik) demikian ini besar kemungkinan dapat ternama didalam negeri dan didalam keluarga.” (Sabda Suci XII.20)
1. Fan Chi 樊遲 ikut bertamasya ke tempat panggung pemujaan untuk memohon hujan dan bertanya, “Murid memberanikan bertanya, apakah yang dimaksud dengan menjunjung Kebajikan, memperbaiki kesalahan dan menyingkirkan pikiran sesat itu ?”
2. Kong Zi 孔子 bersabda, “Sungguh pertanyaan yang baik. Mendahulukan pengabdian dan membelakangkan hasil, bukankah ini sikap yang menjunjung Kebajikan ? Menyerang keburukan sendiri dan tidak menyerang keburukan orang lain, bukankah ini cara memperbaiki kesalahan ? Bila suatu pagi menuruti nafsu amarah (emosi) lalu melupakan diri dan melupakan orang tua, bukankah ini pikiran sesat ?” (Sabda Suci XII.21)
1. Fan Chi 樊遲 bertanya tentang Cinta Kasih. Kong Zi 孔子 bersabda, “Yaitu mencintai manusia.”
2. Fan Chi bertanya lagi tentang Kebijaksanaan. Kong Zi bersabda, “Yaitu mengenal manusia.”
3. Melihat Fan Chi belum dapat menangkap artinya, Kong Zi bersabda, “Angkatlah orang-orang yang lurus diatas orang-orang yang bengkok. Dengan demikian dapat mengubah yang bengkok menjadi lurus.”
4. Setelah Fan Chi mundur dan bertemu dengan Zi Xia 子夏, ia lalu berkata, “Tadi aku menjumpai Guru dan bertanya tentang Kebijaksanaan. Guru menjawab, ‘Angkatlah orang-orang yang lurus diatas orang-orang yang bengkok. Dengan demikian dapat mengubah yang bengkok menjadi lurus.’ Apa maksudnya ?”
5. Zi Xia menjawab, “Sungguh kata-kata yang baik ! Dahulu ketika Shun 舜 [2255 SM – 2205 SM] menguasai dunia, diantara menteri-menterinya Beliau mengangkat Gao Yao 皋陶. Akibatnya orang-orang yang tidak berperi Cinta Kasih dapat dijauhkan. Ketika Kaisar Shang Cheng Tang 商成湯 [1766 SM – 1753 SM] menguasai dunia, diantara banyak menterinya Beliau mengangkat Yi Yin 伊尹, maka orang-orang yang tidak berperi Cinta Kasih dapat dijauhkan.” (Sabda Suci XII.22)
Zi Gong 子貢 bertanya tentang persahabatan. Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila kawan bersalah, berilah nasehat dengan sikap Satya agar dapat kembali ke Jalan Suci. Kalau dia tidak mau menurut, janganlah mendesaknya, itu hanya akan memalukan diri sendiri.” (Sabda Suci XII.23)
Zeng Zi 曾子 berkata, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) menggunakan pengetahuan Kitab untuk memupuk persahabatan dan dengan persahabatan mengembangkan Cinta Kasih.” (Sabda Suci XII.24). Salam kebajikan
Bersambung ke Bagian 13