Kitab Liezi (列子) Bag. 7

Kitab Liezi atau Lieh Tzu merupakan buku filsafat Tao yang menjelaskan mengenai Tao dan perubahan-perubahannya sepanjang sejarah, serta menjelaskan tentang penciptaan alam ini. Kitab Liezi atau Lieh Tzu, juga dianggap sebagai kumpulan cerita dan hiburan-hiburan dalam filsafat. Kitab ini juga berisikan bahan-bahan yang ditulis selama 600 tahun (berkisar antara 300 SM sampai dengan 300 M).

Dalam karya yang aslinya, kitab ini terdiri dari 20 bagian. Dari ke-20 bagian ini kemudian dipadatkan menjadi 8 bagian seperti yang dapat dijumpai saat ini. Lebih kurang 100 tahun, kitab ini tidak mendapat perhatian banyak oleh para pengikut Agama Tao, sebagaimana layaknya Kitab Tao Te Cing dan Kitab Chuang-tzu.

Ajaran-ajaran yang tertuang dalam kitab ini dianggap hanya untuk memahami Agama Tao pada masa negeri-negeri yang berperang dan kebudayaan-kebudayaan yang berkembang pada awal kekuasaan dinasti Han.

Kitab ini sampai ke generasi kita sekarang ini karena jasa besar seorang Cendekiawan dari dinasti Chin Timur, yang hidup pada tahun 317 sampai dengan 420. Dialah yang berjasa menyunting dan memberi komentar kitab ini sehingga menarik untuk dibaca orang banyak. Jika tidak ada usaha keras dari dia, maka barangkali kita sudah tidak akan menemukan kitab ini dan selamanya tidak akan tahu isinya.

Liezi Ching
Ayat 9 :
Zao Fu ingin belajar mengendarai kereta perang dari Tai Dou, ia telah melayani Tai Dou dengan rendah hati selama tiga tahun. Walaupun begitu Tai Dou tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Suatu ketika Tai Dou berkata : Anak seorang ahli pembuat busur mulai dengan membuat keranjang. Anak seorang pandai besi mulai dengan membuat pahat.
Keesokan harinya Tai Dou kemudian menyusun balok kayu dan menyuruh Zao Fu memperhatikan dia berlari.
Tai Dou berkata : Pertama perhatikan cara ku berlari, kau tidak akan mampu memegang enam tali kekang dan mengendalikan enam ekor kuda, sebelum kamu dapat berlari seperti aku.
Sejak saat itu Tai Dou lari pulang pergi melewati balok ke balok tanpa tersandung, Zao Fu berlari dan berhasil selama tiga hari.
Melihat itu Tai Dou berkata : Saat kamu berlari, pikiranmu menanggapi apa yang kamu rasakan pada kakimu. Kamu harus mengendalikan tali kekang di tempat ia bertemu dengan gurdi. Kamu harus merasakan tarikan dan kenduran pada bibirmu. Keputusan harus berasal dari dadamu dan pelaksanaan dari telapak tanganmu.
Apa yang kamu rasakan dalam hatimu akan selaras dengan semangat kuda-kuda. Jika kamu menanggapi dengan tali kekang apa yang kamu rasakan di gurdi dan dengan tangan apa yang kamu rasakan pada tali kekang, dengan pikiran apa yang kamu rasakan di telapak tanganmu, maka kamu mampu melihat tanpa mata dan memacu tanpa cambuk.
Pikiran santai dan tubuh tegak memegang enam kendali dengan mantap, maka kamu dapat menempatkan dua puluh empat kaki kuda ke mana pun kamu inginkan, membelok dan melaju dengan ketepatan yang sempurna.
Puncak dari tindakan adalah saat di mana pikiran dan tubuh tidak terbedakan. Dalam hal mengendarai kereta perang, tangan menanggapi hati tanpa berhenti.
Bila pikiran, hati dan tindakkan bersatu, apakah yang tidak kamu peroleh.
Bila tidak ada teori dan rencana yang kaku dan menerima keadaan apa adanya, maka kebahagiaan sejati akan muncul.
Bila pikiran, hati dan tingkah laku sama, maka ketulusan akan nampak dan kamu akan mudah di pahami.
Bila ketetapan hati, pengendalian pikiran dan tingkah laku yang seharusnya, maka tidak ada yang dapat menolaknya.
Bila hati mengendalikan pikiran, pikiran mengendalikan tingkah laku, tingkah laku menunjukan hati, maka orang akan mau mendekatimu.
Bila hati, pikiran dan tingkah lakumu tidak sama, apa yang kamu katakan dan lakukan tidak pernah sama, yang kamu rasakan tidak sama dengan yang kamu pikirkan, yang kamu inginkan tidak sama dengan yang kamu tunjukan dan bicarakan. Sebentar marah, sebentar sedih, sebentar senang dan sebentar gelisah.
Menyembunyikan apa yang dinginkan, menunjukan apa yang tidak diinginkan dan mengatakan apa yang tidak seharusnya dikatakan, bersikap sesuka hati, maka seratus tahun pun kamu tidak akan mendapatkan apa yang kamu inginkan dan kamu tidak akan dapat di mengerti serta akhirnya kamu akan menyesal dan hanya bisa melihat apa yang terjadi.
Jadi tunjukan dan katakan yang sebenarnya dengan bukti dan kenyataan sebagai tanda ketulusanmu. Bila kamu ingin bermain-main saja dan berprinsip baku tanpa toleransi, maka kamu akan tidak mendapatlkan kebahagiaan.
Ayat 10 :
Hei Luan dari Liang punya dendam pribadi terhadap Qiu Bing Zhang dan kemudian membunuh nya. Kematian orang tuanya membuat putranya yang bernama Lai Dan sangat bersedih dan berniat menuntut balas atas kematian sang ayah.
Lai Dan sangat berapi-api untuk mewujudkan hasratnya, tapi tubuhnya sangat lemah, sehari-harinya dia cuma makan nasi dan biji-bijian saja. Ia begitu lemahnya sampai mengangkat senjata saja ia tidak mampu. Sebaliknya Hei Luan luar biasa ganas kekuatannya sama dengan selusin laki-laki. Otot, tulang, kulit dan dagingnya lebih dari manusia biasa. Lehernya dipotong dengan pedang, pedang itu yang rusak.
Melihat itu lai Dan menangis dan berkata : Tidak ada harapan, hik..hik.. kelihatannya aku tidak bisa membunuh Hei Luan untuk membalas kematian ayahku, hik… hik…
Seorang menasehatinya dan berkata : Pernah ku dengar kakek Kong Zhou dari Wu mendapat pedang berharga dari kaisar Yin. Seorang anak laki-laki kecil dapat memukul mundur sepasukan tentara, mengapa kau tidak minta pertolongannya ?
Maka pergilah Lai Dan ke Wei mencari Kong Zhou, sebelum mengajukan permohonannya, ia membungkukkan badannya sebagai penghormatan pada Kang Zhou, sambil mengajukan dirinya, istri dan anak-anaknya sebagai budak Kong Zhou.
Kong Zhou menolaknya dan berkata : Aku memiliki tiga pedang, tapi tidak satupun di antaranya yang dapat membunuh orang.
Pedang pertama bernama : Si kotak cahaya.
“Carilah maka pedang itu tidak akan kelihatan. Ayunkanlah, maka kau tidak dapat menemukan di mana. Ketika pedang itu memotong sesuatu tidak ada yang terpotong, ia memotong tanpa terasa oleh korbannya.”
Pedang kedua bernama : Si penerima bayangan.
“Saat senja jika kamu perhatikan, pedang itu akan membelakangi matahari, maka tampak ada suatu bayangan di sana, tapi tidak seorangpun bisa mengenali bentuknya. Ketika pedang itu bergerak dan mengenai sesuatu, akan terdengar bunyi mendesis dan pedang itu akan berlalu tanpa melukai si korban.”
Pedang ketiga bernama : Si lembut di malam hari.
“Di siang hari kamu akan melihat bayangannya, tapi bukan kilaunya. Sedangkan di malam hari kamu akan melihat kilaunya, tapi tidak bentuknya. Jika pedang ini memukul sesuatu, ia bergerak dengan suara yang memilukan dan luka yang di timbulkan segera menutup. Ketika pedang berlalu, si korban akan merasa perih, tapi tidak ada noda di pedang tersebut.
Kong Zhou berkata : Ketiga harta ini telah di wariskan selama tiga belas generasi tanpa pernah digunakan. Saya menyimpannya di kotaknya dan tak pernah membongkar segelnya dan pedang mana yang kau pilih ?
Lai Dan berkata : Hamba pilih yang ketiga.
Kong Zhou dan Lai Dan berpuasa selama tujuh hari. Pada senja di hari ketujuh, pedang itu di hadiahkan pada Lai Dan.
Dengan membawa pedang tersebut, Lai Dan pergi mencari Hei Luan. Ia menunggu ketika Hei Luan sedang berbaring mabuk di bawah jendela, untuk melampiaskan dendamnya. Suatu ketika, ia melihat Hei Luan sedang berbuat begitu.
Lai Dan berpikir : Inilah kesempatanku.
Lalu Lai Dan membabat Hei Luan tiga kali dari leher sampai pinggang dari jarak jauh, lalu pergi. Ketika itu ia bertemu anak Hei Luan.
Anak Hei Luan bertanya : Apa yang kamu lakukan pada ayahku ?
Lai Dan terkejut dan berkata : Kau juga akan ku bunuh ? Sambil membabatkan pedang dari jarak jauh.
Anak Hei Luan terkejut dan berkata : Wah ! sedang apa kamu ? Kenapa kamu mengayunkan tanganmu padaku dengan cara lucu ?
Lai Dan berkata : Pedang ini benar-benar tidak bisa membunuh siapa pun ? Meskipun akhirnya aku tidak membunuh siapapun, tapi paling tidak aku sudah melampiaskan dendam ku ?
Jadi bila kamu di buat susah, di ganggu, di buat marah, di tekan dan mau membalas tidak mungkin, maka hati dan pikiranmu saling menolak. Daripada kemarahan dan dendammu mengerogoti hati dan tubuhmu, lebih baik kamu membayangkan dirimu membalas dendammu, sekali saja asal tidak kamu lakukan, maka kamu akan terbebas dari rasa dendammu, mungkin ketika kamu bertemu orang itu lagi dendam mu sudah berkurang / hilang sama sekali.
Ketika kamu memikirkan kamu sudah membalas dendam, maka kamu harus membayangkan bahwa kamu sedang membalas dendammu, dengan pikiran begitu maka kamu akan dapat menghilangkan dendammu. Jika itu terjadi, maka kamu berpikir semua itu hanya cobaan dan takdir serta karma yang harus dibayar, makahati dan pikiranmu akantenang.
Ada pepatah berkata : Di dunia ini tidak ada orang yang hidup dengan tenang bila memikirkan dendam.
Tidak ada orang yang bahagia setelah ia membalas dendam, yang ada hanya orang yang menjalani hidup dengan membuang dendamnya. Ia hidup tenang dan mengendalikan dirinya, tidak terlalu kaku dan tidak terlalu bebas, tidak fanatik, munafik dan egois. Mau mengenali, mengendalikan, mengoreksi dan memperbaruhi diri sendiri.
Menerima kenyataan dan keadaan yang terjadi. Tidak bermimpi dan tidak memaksakan kehendak. Ada yang di cari dan mencari yang di inginkan, berpikir, mempelajari, menilai dan memperkirakan langkah kedepan.
Tak berbuat yang tak berguna dan tak sesuai dengan apa tujuan kita mau, tahu cara, waktu dan keadaan, bersikap dewasa, tidak sembarangan dan membedakan masalah penting / tak penting dengan benar, bersikap pada waktunya dan serius pada hal yang sangat penting, berani mencoba hal yang baik, meskipun kemungkinan gagal dan tidak melakukan hal-hal yang tahu itu tidak berguna terus-menerus.
Dalam kehidupan ini ada 8 hal yang paling penting :
1. Mampu mengenal, mengendalikan, mengoreksi dan memperbaruhi dirimu menjadi lebih baik. Itulah kedewasaan.
2. Mengenal kewajiban dan tugas, berbuat sesuai keadaan dan dapat melihat mana yang terpenting dari hal yang penting berperilaku dewasa pada waktu seharusnya bersikap dewasa dan tahu bagaimana hal itu harus dilakukan, belajar bertoleransi dan tahu adat istiadat di tempat tersebut serta belajar jalan kebajikan.
3. Mencari pasangan hidup dan bahagia bersamanya serta saling menghormati dan menjaga.
4. Menghargai, menghormati, menyayangi dan menjaga nama baik orang tau, mertua dan pasangan hidup kita.
5. Mencari nafkah dan memenuhi kewajiban kepada orang yang mengasihi kita. Tidak egois, sombong, fanatik dan munafik serta tahu tentang lingkaran roda kehidupan.
6. Tidak menyimpan dendam, tahu akan kesalahan sendiri dan mau menyadari kesalahan sendiri, tidak memikirkan kesalahan orang lain dan tidak menekan orang lain yang minta maaf. .
7. Tidak berbuat jahat, mengerti dan memahami sebab dan akibat, tahu tentang keTuhanan, waspada tetapi tidak terlalu mencurigai semua hal, curiga tetapi harus mempunyai bukti dan kenyataan, beramal tetapi tidak mencari nama. Berpikir positif tetapi dapat menilai.
8. Semakin tua semakin bijak menghargai dan tidak membuang-buang waktu dengan percuma. Tidak menjadi beban orang lain dan bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, mana yang benar dan mana yang salah, mana yang tulus dan mana yang palsu.
Ayat 11 :
Leizi berkata : Ada seorang petani di Song yang baju sehari-harinya terbuat dari jerami kusut, yang sedikit melindunginya dari cuaca musim dingin. Ketika matahari musim semi terbit di timur dia berjemur.
Ia pulang dan berkata : Tidak seorang pun tahu betapa hangatnya menjemur punggung di bawah sinar matahari. Aku akan mempersembahkan pengetahuan ini kepada penguasa kita dan beliau akan memberi ku hadiah berharga.
Ketika ia mau pergi ke kota ia bertemu dengan temannya dan berkata : Saya akan pergi ke pusat kota dan membuka satu rahasia.
Temannya berkata : Saya sarankan kamu tidak pergi.
Suatu kali, ada seseorang yang suka makan buncis besar, biji jelatang, selederi dan toga muda, ia menawarkan piring makannya pada orang-orang penting di daerahnya. Ketika mereka mencicipi makanan itu,mulutmenyegatdanperutnyamelilit. Mereka semua tersenyum dingin menyalahkannya dan dia sangat malu. Kamu hampir seperti dia.
Sesuatu yang mungkin di terima oleh orang miskin, belum tentu di terima orang kaya.
Sesuatu yang dilakukan oleh orang kaya, belum tentu mau dilakukan oleh orang miskin.
Suatu kebiasaan yang dilakukan oleh orang miskin, belum tentu mau dilakukan oleh orang kaya.
Kebebasan hidup seseorang, belum tentu mau di korbankan demi orang yang begitu egois.
Kebiasaan selama hidup tidak dapat di ubah dalam semalam.
Apa yang dianggap berguna atau benar oleh seseorang, belum tentu di anggap berguna atau benar oleh orang lain.
Bila keduanya tidak mau menerima dan saling mengendalikan kebiasaan buruknya, makakeduanyatidak bakal bersatu.
Bila yang satu mengalah dan yang lain terus memaksa kebiasaan buruknya, maka orang itu akan menjauhimu.
Bila ia melihat terus-menerus kebiasaan burukmu dan berusaha untuk memaksakan kehendakmu, mungkin pertama kali ia diam saja, tapi lama-kelamaan ia akan marah dan akhirnya ia sadar bahwa kamu memang sengaja berbuat begitu, maka ia akan tenang dan mengendalikan pikirannya sendiri.
Bila ini terjadi ia akan menerima kebiasaanmu dan sadar bahwa kamu bukan yang dicarinya.
Bila ini terjadi jangan salahkan dia kalau ia pergi dan mencari apa yang di carinya.
Di dunia ini tidak ada orang yang mencari yang bukan ia cari, juga tidak ada orang yang mau tinggal bersama orang yang suka mencari pekara dan membuat hidupnya tak tenang.
Mungkin ada orang yang hidup bersama padahal cara pandangnya berbeda. Mungkin juga ada orang yang hidup bersama akibat sering bertengkar atau awalnya sangat tak suka.
Tetapi tidak ada yang bisa hidup bersama dengan orang yang hanya diam saja dan tidak perduli atau berpura-pura tidak mau.
Bila kecocokan mulai timbul akan terjadi pengertian, tetapi bila krtidak cocokan mulai timbul tidak ada yang berani meneruskan hubungan tersebut, kecuali sudah menyelesaikan perbedaan yang terjadi.
Bila kamu tidak dapat di mengerti, maka kamu akan di jauhi.
Bila kamu membuat supaya kamu tidak dapat di mengerti, maka kamu dianggap tidak tulus.
Bila kamu memaksakan kehendakmu dan kebiasaanmu, tanpa toleransi / mau tahu kebiasaan orang lain, maka kamu akan ditinggalkan.
Bila kamu berpikir dengan pikiranmu sendiri dan tidak perduli pikiran orang lain, kamu akan hidup sendirian.
Bila kamu memaksa seseorang tanpa hubungan yang jelas dan ikatan yang nyata, maka kamu mencari pekara.
Bila kamu ingin berbuat sesuka dan memaksa orang lain menerima perbuatanmu, maka lebih baik kamu mencari orang yang mau menerima perbuatanmu.
Bila kaya dan miskin menjadi ukuran, maka jangan coba mendekati dan memaksa orang yang tidak mengunakan prinsip itu.
Bila yang miskin harus minta maaf pada yang kaya meskipun tidak salah dan yang kaya merasa selalu benar dan harus dimaafkan, maka lebih baik kamu mencari orang yang berpikiran sama denganmu.
Bila lelaki harus terus-menerus bersabar dan minta maaf meskipun tidak salah, maka lelaki itu mempunyai niat yang lain.
Bila wanita didiamkan saja meskipun laki-lakinya mempunyai wanita lain dan selalu sabar serta memaafkan sang kekasihnya, maka ia wanita yang terpaksa atau ia mempunyai tujuan lain.
Tak ada orang yang hanya menurut dan baik hati meskipun di sakiti, Tak ada orang yang mau dipaksa padahal itu tidak membahagiakannya.
Apakah kamu mau dimarahi terus-menerus ?
Apakah kamu mau marah-marah terus-menerus ?
Apakah kamu tak punya mulut untuk bicara dan mengatakan maksudmu ?
Apakah kamu tak punya cara lain dalam menyampaikan maksudmu ?
Apakah kamu hanya ingin mencoba-coba dan bila bosan langsung berpisah ?
Apakah kamu mudah bosan sehingga kamu akan berbuat sesuka hitimu ?
Hidup hanya sekali, sebelum terlambat kamu harus mencari apa yang membuatmu bahagia.
Bila kamu ingin mencoba-coba, jangan mencari orang yang berpikiran untuk berhubungan serius.
Bila kamu merasa tidak cocok, lebih baik kamu tidak meneruskan, jangan perdulikan gengsi dan nama baik, agar tak terjadi masalah di kemudian hari. Bila merasa cocok, teruskan dan tunjukan perasaanmu.
Semua diawali dengan ketidak tahuan, kemudian menjadi terbuka sedikit dan akhirnya tak ada rahasia lagi. Awalnya malu tetapi menjadi kebiasaan, tetapi bila kamu memalukan, sebelum ada hubungan yang nyata, bagaimana mungkin kamu bisa diterima ?
Semua wanita minta di sayang dan di perhatikan, semua lelaki minta bukti dan kenyataan.
Bila seseorang wanita tidak mau menerima perhatian dan sayang dari seorang lelaki, Laki-laki itu akan mencari wanita lain yang mau menerima perhatian dan sayangnya.
Bila lelaki menyangkal kenyataan dan bukti bahwa wanita itu mau di sayang dan di perhatikan, sampai wanita itu mau melakukan apapun yang dimintanya, maka lelaki itu hanya ingin bermain-main dan memanfaatkannya saja.
Ada tujuhtingkatan dalamhubungan :
1. Kamu mau, ia tidak mau.
2. Ia mau, kamu tidak mau.
3. Kamu pura-pura tidak mau, ia mau.
4. Kamu mau, ia pura-pura tidak mau.
5. Kamu pura-pura mau, ia mau.
6. Ia pura-pura mau, kamu mau.
7. kamu mau, ia mau.
Bila hubungan no 1 dan no 2 terjadi, kamu berbuat apapun, tidak akan mendapat apa-apa.
Bila hubungan no 3 dan no 4 terjadi, kamu akan menyesal dan dianggap main-main.
Bila hubungan no 5 dan no 6 terjadi, kamu akan merasa terganggu dan membuat orang lain berharap berlebihan, jadi jangan lakukan ini. Bila kamu melakukan berarti kamu memberikan harapan kosong dan bisa membuat orang lain gila. Jangan anggap ini lelucon, sebab hukum pembalasan akan terjadi. Jadi bila kamu tak mau, jangan beri harapan pada orang itu dan usahakan ia tahu kalau kamu tak mau, bila tidak kamu akan mendapatkan orang yang kamu tolak terus-menerus itu.
Bila hubungan no 7 terjadi kamu akan bahagia, tanpa ada rencana, tanpa ada pemaksaan, mulai saling mengerti dan saling memahami, bertingkah laku seharusnya dan tidak saling mempermainkan.
Ada beberapa tingkatan dalam berteman :
1. Bila hanya sekedar kenal : Kita bertemu sesekali dan tahu namanya, tetapi hanya kebetulan sering bertemu.
2 Bila teman biasa : Kita berteman karena sering bertemu dan tak tahu sifatnnya serta tak tahu di mana rumahnya.
3. Bila teman ada keperluan : Kita hanya tergantung pada ikatan resmi atau bisnis dan hubungan pekerjaan.
4. Bila teman sejati atau sahabat biasanya berasal dari teman sesama jenis dan saling mengerti.
5. Bila teman hidup adalah teman yang selalu disisimu sampai akhir hayatmu. Salam kebajikan
Bersambung ke : Bagian 8