Berbagai kutipan Bijak BAG. I

Jangan melihat dengan matamu, jangan mendengar dengan telingamu / berpikir dengan hatimu. Satukan tubuh dan pikiran, capai tahap mati raga, ikuti jalan alam dan menyatulah dengannya. Inilah inti Tao yang tertinggi yang tak dapat dicapai oleh sembarang orang#Ilmu utk suluk nnti

Bila Anda keluar dan menaruh api di rumah tetangga, api itu akan membakar. Bila
Anda menaruh api di rumah Anda sendiri, seperti hal sebelumnya, api itu akan
membakar. Jadi jangan menaruh api yang dapat membakar Anda, tidak peduli apa dan dimana.

Kita selalu merasa tidak puas. Dalam buah yang manis, kita merasa kurang asam; dalam buah asam, kita merasa kurang manis.

Bila Anda memiliki sesuatu berbau busuk dalam saku Anda, kemanapun Anda pergi tetap saja akan berbau busuk. Jangan salahkan tempatnya.

Orang selalu melihat ke luar, pada seseorang dan benda. Mereka melihat sebuah ruangan besar, sebagai contoh, lalu berkata, “Oh, ruangan ini sangat besar!” Sebenarnya tidak terlalu besar. Bagaimanapun terlihat besar, tergantung pada cara pandang Anda terhadapnya. Kenyataannya ruang besar ini memiliki ukuran semestinya, tidak besar maupun kecil. Orang, bagaimanapun juga, mengikuti perasaannya tiap saat. Mereka sangat sibuk mencari dan berpendapat tentang apa yang dilihat dan tidak memiliki waktu untuk melihat dirinya sendiri.

Jika anda masih merasakan KEBAHAGIAAN dan PENDERITAAN,

anda bukanlah seorang yg telah sempurna.
Sama halnya dgn memakan sepotong kue kesukaan anda,
tetapi sebelum anda menghabisinya,potongan kue itu jatuh.
Anda menyesalkannya bukan? Ketika merasa kesal, anda menderita bukan?
Jadi anda harus membuang kebahagiaan maupun penderitaan.
Itu hanyalah makanan bagi mereka yg belum sempurna.
Dalam kebenaran, kebahagiaan adalah penderitaan yg menyamar,
tetapi berada dalam bentuk yg sedemikian halus sehingga anda tidak merasakannya. Jika anda melekat pada kebahagiaan, sama saja dgn anda melekat pada penderitaan, tetapi anda tidak menyadarinya.
Jadi, berhati-hatilah ! Apabila kebahagiaan muncul, jangan terlalu menikmatinya, jangan hanyut terbawa olehnya. Ketika penderitaan muncul, jangan kecewa,
jangan menenggelamkan diri anda didalamnya pula.
Perhatikanlah bahwa kebahagiaan dan penderitaan mempunyai nilai yg sama saja.#Ajahn Chah

Semua agama bagaikan berbagai jenis mobil yang bergerak menuju ke arah yang sama.
Orang-orang yang tidak melihatnya seperti ini,
Tidak memiliki cahaya di dalam hatinya.

~Ajahn Chah~

Jangan kecewa terhadap orang lain jika mereka berbeda dari Anda.
Akankah Anda marah jika melihat sebatang pohon yang pendek dan bengkok di tengah hutan karena tidak menyerupai pohon-pohon lain yang tinggi dan tumbuh lurus…?
Ini sungguh bodoh.
Jangan menghakimi orang lain.
Mereka sungguh bervariasi.
Tidak perlu memikul beban dengan menginginkan mengubah mereka semua.
Jika Anda ingin mengubah sesuatu, ubahlah kebodohan Anda menjadi kebijaksanaan.

Kondisi bukan milik kita. Kondisi mengikuti keadaan alam. Kita tidak dapat melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan oleh tubuh kita. Kita dapat mempercantiknya sedikit, membuatnya kelihatan menarik dan membersihkannya untuk sesaat, seperti remaja putri yang memoles bibirnya dan membiarkan kuku jarinya menjadi panjang, tetapi bila usia tua tiba, setiap orang akan mengalami hal yang sama. Itulah cara tubuh bekerja. Kita tidak dapat mengubahnya. Tetapi kita dapat mengembangkan dan mempercantik pikiran kita.

Bila tubuh kita sungguh-sungguh milik kita, tubuh ini akan mematuhi perintah kita. Bila kita katakan, “Jangan menjadi tua!” atau “Saya melarang kamu menjadi sakit”, apakah tubuh ini tidak akan mematuhi kita? Tidak! Tubuh ini tidak akan memperhatikan perintah kita. Kita hanya menyewa ‘rumah’ ini. Namun tidak memilikinya. Bila kita berpikir bahwa tubuh ini milik kita, maka kita harus meninggalkannya. Tetapi kenyataannya, tidak ada diri yang kekal. Segala sesuatu pasti akan berubah, tidak ada sesuatu yang solid, yang dapat kita pakai untuk berpegang.#Ajahn Chah

Ada orang yang bertarung dengan kekotoran batin dan memenangkannya. Ini disebut berperang ke dalam. Mereka yang berperang ke luar membawa bom dan senjata, melempar dan menembak. Mereka dapat menaklukkan dan ditaklukkan. Menaklukkan orang lain adalah cara dunia. Di dalam praktik Dhamma, kita tidak semestinya berperang dengan orang lain, tetapi ke dalam diri sendiri: taklukkanlah pikiranmu sendiri, bersabar menahan semua suasana hati dari dalam dirimu.

Pelajari diri Anda,
Bukan buku-buku. Kebenaran tidak ada di luar. Yang ada di dalam buku-buku hanya bahan hafalan, Bukan kebijaksanaan. Menghafal tanpa di sertai kebijaksanaan,
Bagaikan sebuah botol termos kosong.
Jika Anda tidak mengisinya,tidak akan ada gunanya.

Berapa lama pun kita menginginkan tubuh ini bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama,tidak akan mungkin terjadi. Menginginkan hal seperti ini adalah sebodoh mengharapkan bebek berubah menjadi ayam. Apabila kita melihat bahwa hal ini tidak mungkin terjadi,bahwa seekor bebek tetap akan berupa bebek,bahwa seekor ayam sepatutnyalah berupa ayam,dan bahwa tubuh adalah tubuh dan harus mengalami sakit dan kematian,kita akan menemukan kekuatan dan energi pada saat mengalami perubahan-perubahan tubuh.

Aliran air, danau, dan sungai yang mengalir turun ke samudra, ketika mereka mencapai samudra, semuanya mempunyai warna biru yang sama, mempunyai rasa asin yang sama.
Sama halnya dengan manusia: Tidak masalah dari mana mereka berasal, ketika mereka mencapai arus Dhamma,
semuanya adalah Dhamma yang sama.

Pohon, gunung, dan tanaman; semuanya hidup menurut kebenarannya sendiri. Mereka lahir dan mati mengikuti sifat alaminya; mereka tetap tenang. Tetapi manusia tidak. Mereka mengeluh terhadap semua hal. Tetapi tubuh hanya mengikuti sifat alaminya:lahir, tumbuh menjadi tua, dan akhirnya mati. Jika mengikuti sifat alami, dengan cara ini. Barang siapa berharap sebaliknya, maka orang tersebut hanya akan menderita.

Aliran air, danau, dan sungai yang mengalir turun ke samudra, ketika mereka mencapai samudra, semuanya mempunyai warna biru yang sama, mempunyai rasa asin yang sama.
Sama halnya dengan manusia: Tidak masalah dari mana mereka berasal, ketika mereka mencapai arus Dhamma,
semuanya adalah Dhamma yang sama.

Kemanapun Anda lari di dunia ini, pasti akan Anda jumpai penderitaan. Tidak ada jalan untuk meloloskan diri selama pikiran Anda masih berada di dalam dunia ini. Sama seperti ingin melarikan diri dari setumpuk bau kotoran dengan membagi-baginya menjadi kelompok-kelompok kecil. Dalam tumpukan yang besar maupun yang kecil, bau kotoran itu akan tetap tercium sama,dimanapun Anda berada.

Kebaikan dalam kata-kata menciptakan kepercayaan diri,
kebaikan dalam berpikir menciptakan kedalaman,

kebaikan dalam memberi menciptakan cinta.
~ Lao Zi ~

Andaikata kita memiliki sebuah benda yang sangat mahal.

Begitu benda tersebut menjadi milik kita,

Pikiran kita berubah,”Sekarang di manakah akan saya simpan benda ini..?”

Jika saya meletakkannya di sini, seseorang akan mencurinya.”

Kita mencemaskan diri kita pada situasi , mencoba menemukan tempat untuk

menyimpannya.Inilah penderitaan.

Dan kapan penderitaan itu timbul ?

Penderitaan itu muncul begitu kita memahami bahwa kita telah mendapatkan

Sesuatu. Di sanalah penderitaan ada.

Sebelum memiliki benda itu , tidak ada penderitaan. Penderitaan itu belum muncul ,

Karena tidak ada benda yang membuat pikiran melekat.

Diri kita juga sama.

Jika kita berpikir dari sudut pandang “diri” ,

Segala sesuatu yang berada di sekitar kita akan menjadi “milik kita”.

Dan kebingungan datang menyusul.

Jika tidak ada “saya” dan “milik saya”,kebingungan tidak akan ada.

~ Ajahn Chah ~

Setelah mengetahui bahwa pembimbingnya, Chang Cong, sakit keras, Lao Tzu mengunjunginya. Terlihat jelas bahwa Chang Cong mendekati akhir hidupnya.

“Guru, apakah Guru mempunyai kata-kata bijak terakhir untukku?” Kata Lao Tzu kepadanya.

“Sekalipun kamu tidak bertanya, aku pasti akan mengatakan sesuatu kepadamu.” Jawab Chang Cong.

“Apa itu?” Tanya Lao Tzu

“Kamu harus turun dari keretamu bila kamu melewati kota kelahiranmu.” Kata Chang Cong

“Ya Guru. Ini berarti orang tidak boleh melupakan asalnya.” Kata Lao Tzu

“Bila kamu melihat pohon yang tinggi, kamu harus maju dan mengaguminya.” Ucap Chang Cong

“Ya, Guru. Ini berarti saya harus menghormati orang yang lebih tua.” Kata Lao Tzu

“Sekarang, lihat dan katakan apakah kamu dapat melihat lidahku,” kata Chang Cong, menundukkan dagunya dengan susah payah.

“Ya.” Jawab Lao Tzu

“Apakah kamu melihat gigiku?” Tanya Chang Cong “Tidak. Tak ada gigi yang tersisa.” Jawab Lao Tzu

“Kamu tahu kenapa?” Tanya Chang Cong

“Aku rasa,” kata Lao Tzu setelah berpikir sejenak, “Lidah tetap ada karena lunak. Gigi rontok karena mereka keras. Benar tidak?”

“Ya, anakku,” angguk Chang Cong. “Itulah kebijaksanaan di dunia. Aku tidak punya apa-apa lagi untuk di ajarkan kepadamu.”

Di kemudian hari, Lao Tzu mengatakan : “Tidak ada sesuatu pun di dunia yang selunak air. Namun tidak ada yang mengunggulinya dalam mengalahkan yang keras. Yang lunak mengalahkan yang keras dan yang lembut mengalahkan yang kuat. Setiap orang tahu itu, tapi sedikit saja yang mempraktekkan.”

Kebahagian orang memberi bukan brapa banyak barang yg kita beri,tapi kebahagian orang memberi yg sesungguhnya adalah brapa besar ketulusannya atas keikhlasannya.

“Setelah mengetahui ketidak manfaatan dari sesuatu, barulah seseorang dapat mengerti kegunaan dari sesuatu yang bermanfaat.

Kacamata hijau akan membuat pemakainya memandang apapun terlihat hijau.
Kacamata bening atau tak menggunakan kacamata akan membuat pemandangan sesuai warna aslinya.

Kebeningan itu membuat semua perbuatan tak berbeda baik dari dan bagi orang lain…

“Sebuah lautan adalah luas, ia menampung air dari berbagai sungai besar dan kecil.” Pendapat orang lain adalah seperti air tersebut.

Siapa pun yang mengira dirinya sempurna, ia akan membendung air tersebut. Dan, tidak peduli betapa luasnya samudera, tanpa banyaknya berbagai sungai besar dan kecil yang bebas mengalir ke dalamnya, maka ia akan segera menjadi kering.

Siapa pun yang berpikir bahwa dirinya sempurna adalah sedang berjalan di atas dasar kebodohan dan keegoisan. #PEPETAH TINGKOK

Berdoalah dengan motivasi hati yang murni bukan untuk kepuasan hawa nafsu
Surga dan neraka bukanlah tempat dimana orang akan pergi setelah mati, melainkan di sini dan sekarang. Baik dan jahat semuanya ada dalam pikiran, dan pintu kesurga atau neraka akan terbuka untukmu kapan saja. #PEPATAH KUNO

Nyatakanlah penderitaanmu dengan ketegaran

Nyatakanlah kekecewaanmu dengan kebesaran hati

Nyatakanlah kegagalanmu dengan pengharapan

Nyatakanlah kesedihanmu dengan senyuman

Nyatakanlah kebaikanmu dengan kerendahan hati

Nyatakanlah kasihmu dengan ketulusan

dan nyatakanlah kehidupanmu dengan impian

“Bila rumahmu terbuat dari kaca maka jangan lempari rumah orang lain dengan batu”#mutiara islam

“Orang bodoh membangun tembok pemisah dalam hatinya, orang bijaksana merobohkan tembok pemisah tersebut dan hidup berdampingan secara damai dengan orang lain”#master Cheng Yen

“Iblis yang ada diluar diri kita tidaklah menakutkan, yang mengerikan adalah iblis yang terdapat didalam hati.”#Master Cheng Yen

Hampir semua konflik disebabkan kesalahpahaman. Penyebabnya adalah KETIDAKLANCARAN komunikasi.

Yang satu TIDAK mendengarkan, atau yang lain TIDAK BISA mengungkapkan dengan JELAS ..

Dan untuk kita renungkan, “Komentar spontan kita mungkin hanya satu patah kata, tapi bisa melukai hati dan menimbulkan kebencian mendalam, oleh karena itu waspadalah walau hanya sepatah kata saja.”

Jika Anda benar, maka Anda tidak perlu marah. Dan jika Anda salah, maka Anda tidak layak marah. Hal-hal yang indah tidak selalu baik. Namun, hal-hal yang baik selalu indah.

Di bukit terdapat jalan setapak. Jika digunakan terus jalan tersebut menjadi jalan besar, tetapi jika tidak digunakan jalan tersebut akan segera dipenuhi rumput. Sekarang untuk waktu yang lama, bila hatimu tidak digunakan, sekarang pun sudah dipenuhi rumput liar. Seseorang harus terus mencari kebenaran, karena jika ia menghentikan walau sesaat maka pikiran jahat seperti rumput liar akan segera memasuki hatinya.#Mencius

Setiap pendapat seharusnya merupakan hasil analisa yang menyeluruh dan semua aspek . Seseorang tidak boleh membuat kesimpulan berdasarkan satu faktor saja.#mencius

Ada seorang pemuda sedang ber-jalan-jalan di tepi sungai seorang diri. Dia melihat ada seorang gadis sedang mengamati aliran air di sungai. Pemuda itu pun mendekatinya sampai pada akhirnya terlibat suatu pembicaraan sederhana, “Apa yang sedang kau amati?,” tanya pemuda itu.

“Aku sedang memikirkan tentang arti hidup dan bagaimana aku harus bersikap saat menjalani kehidupan ini,” jawab gadis itu.

Pemuda itu pun jongkok sehingga tubuhnya sejajar dengan gadis itu dan berkata, “MILIKILAH HIDUP SEPERTI AIR dan JANGAN HIDUP SEPERTI AWAN.”

Gadis itu tampak kebingungan..Ber-kali-kali dia melihat ke atas untuk menatap awan dan melongokkan wajahnya ke bawah untuk melihat air.

“Tidak ada air yang bergerak ke atas. Air mengajarkan kepada kita untuk slalu rendah hati. Air selalu mencari cara untuk bergerak ke bawah, sedangkan awan, ia sangat tinggi. Semakin ringan dan tinggi, maka semakin tidak berbobot.

Saat kita hidup, maka hiduplah dengan penuh kerendahan hati. Jangan hanya melihat ke atas, namun pedulilah juga terhadap orang-orang yang berada di bawah. Saat kita bersikap sombong, maka orang akan memperbincangkan kita dengan negatif. Kita tidak akan di hargai oleh mereka,” jawab pemuda itu!

Hiduplah seperti air mengalir,

kalo sedang lancar, ya OK..

Kalo sedang tersumbat, ya menunggu..

Kalo harus terjun, ya lakukan saja semuanya dengan santai.

Hendaknya hidup kita seperti air yang slalu menjadi saluran berkah bagi sesama.

Nah sobat, Jadikan hidup kita berharga dengan peduli terhadap orang-orang di sekitar kita. Bersikap tenang dan lebih sabar jauh lebih baik, nikmati saja apa yang datang dan apa yang pergi seperti melihat debu beterbangan di udara.

Agama Islam menyadari kemajemukan rasial dan budaya. Karena itu ia tumbuh bebas dari klaim-klaim eksklusivitas rasialistis …

Sabda Nabi yang cukup terkenal “ Barangsiapa mati dalam semangat kesukuan (tribalism) ia mati dalam kematian jahialiyah

Dunia adalah jembatan akhirat. Maka seberangilah ia dan janganlah kamu menjadikannya sebagai tujuan.

Orang berbudi luhur mempunyai tujuan hidup,sedang orang yg berhati picik menganggap hidup sebagai tujuan.#Budha

Semua orang yg ber-agama menganggap agamanyalah paling benar”namun semua org yg ber-agama tidak pernah menilai apakah dirinya sudah benar”#Pepatah Tiongkok

Surga memiliki sebuah jalan tapi tidak ada yang jalan kesana, neraka tidak memiliki gerbang tapi manusia menggali untuk mencapai kesana.#Pepatah tiongkok

Kalau orang mengatakan Tuhan itu tidak ada, saya maklum, karena memang Tuhan sulit utk dilihat dgn mata. mereka berkata jujur, mereka tidak menemukan adanya Tuhan.
Tapi bila orang berkata Tuhan ada namun melakukan kekerasan, melempar2, mengancam2 dengan pedang; inilah yang harus ditentang, karena sebenrnya mereka berdusta, tidak menemukan bahkan tidak memahami, tapi mengklaim sebaliknya demi ambisi-ambisi duniawinya.

Kalau orang mulai memahami Ketuhanan, maka percikan jiwanya mulai memancarkan kedamaian, persaudaraan dan kesatuan. Ia tahu Tuhan bukanlah sesuatu yang tidak ada, melainkan diluar dari definisi pikiran : ada dan tiada. Maka ia berhenti berupaya mencari tahu tentang Tuhan, dan berhenti memaksakan pandangannya di ruang publik. Ia tahu Tuhan tidak dapat dibuktikan secara sains, tapi ia merasakannya dalam ruang kejiwaannya dalam hubungan langsung pribadinya. Oleh karena itu, ia malu menyombongkan konsepnya tentang Tuhan kepada yang berbeda, karena ia tahu tak ada setitik kebenaran pun dalam dirinya yg dapat dibanggakan, karena semua adalah semata pemberian / anugerah yang merata termasuk kepada yang menolakNya.

Orang2 yang berdusta tentang Tuhan itulah yang menyebabkan banyak orang menjadi tidak percaya kepada Tuhan.#Danz Suchamda

Tak ada yang sama didunia ini, tak ada yang hidup didunia ini mengalami hal yang sama, tak ada orang mengalami kebahagian yang dirasakan orang lain, tak ada orang yang mampu merasakan kesediahan orang lain, tak ada orang yang dapat menyelesaikan masalah orang lain. Yang ada adalah rasa yang dirasakan oeleh orang tersebut dan apa yang dirasakan oleh semua orang di dunia itu adalah sama.#Zhuanh Jing Bab 3-4

Kayu dibakar dengan minyak dan walaupun minyaknya habis api terus menyala.
Suatu saat tubuh manusia bisa mati tapi jiwanya dan idenya akan diteruskan generasi ke generasi.#Zhuang Jing

Tanpa melihat dan mendengar dari dua sisi, kita tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tanpa merasakan dan berpikir seperti kedua orang tersebut kita tidak akan tahu mana yang benar atau salah, berguna atau tak berguna.
Tidak ada orang yang tidak membela dirinya sendiri. Tidak ada orang yang tidak menambahi suatu cerita untuk membela dirinya. Tidak ada orang yang tidak takut bila ia salah. Tidak ada orang yang mau mencari masalah di masa depan.#Leizi Bab 9

Hidup kita adalah rangkaian dari unsur-unsur. Kita menggunakan kebiasaan untuk
menggambarkan sesuatu, tetapi kita telah terikat pada kebiasaan dan memakainya
sebagai sesuatu yang nyata. Sebagai contoh, manusia dan benda diberi nama.
Kita dapat kembali pada permulaan sebelum nama diberikan, dan memanggil pria dengan “wanita” dan memanggil wanita dengan “pria”, apa ada bedanya?
Tetapi sekarang kita terpaku pada penamaan dan konsep, sehingga kita mendapat pertentangan jenis kelamin dan pertentangan lainnya yang serupa.
Meditasi adalah untuk melihat melampaui semua ini.
Dengan demikian, kita kelak dapat mencapai tahapan tanpa-kondisi dan dalam
kedamaian, bukan peperangan.-Ajahn chah

Tak ada yang sama didunia ini, tak ada yang hidup didunia ini mengalami hal yang sama, tak ada orang mengalami kebahagian yang dirasakan orang lain, tak ada orang yang mampu merasakan kesediahan orang lain, tak ada orang yang dapat menyelesaikan masalah orang lain. Yang ada adalah rasa yang dirasakan oleh orang tersebut dan apa yang dirasakan oleh semua orang di dunia itu adalah sama.

Filsuf Cina lainnya, yaitu Yung Chia Ta Shih menyenandungkan satu syairnya berikut :

“Sewaktu engkau memburuNya engkau kehilangan Dia; Engkau tidak bisa menangkapNya, tetapi pada saat yang sama engkau tidak bisa lepas dariNya. Dan sewaktu engkau tidak bisa berbuat apapun juga, Beliau berjalan di alurNya sendiri.
Sewaktu engkau diam Ia pun berbicara; Sewaktu engkau berbicara Ia diam seribu bahasa.”

“Sedikit bicara sesuai dengan karakter alam, maka angin topan tidak menderu sepanjang pagi, hujan lebat tidak berlanjut sepanjang hari. Siapa gerangan yang melakukan semua itu? Langit dan bumi yang melakukannya. Jika fenomena langit dan bumi saja tidak bisa berlanjut lama, apalagi manusia mau bicara terus tidak ada habisnya!”#Lao Tse

Lidah tak bertulang, Kenyataan tak dapat dipungkiri. Alasan bisa dicari, bukti bisa ditutupi, tetapi kebenaran adalah kebenaran, kenyataan adalah kenyataan. Dengan bukti dan kenyataan kita dapat menilai seseorang, orang yang menyembunyikan dirinya dan membuat kenyataan palsu jangan menyalahkan orang yang menilainya.#Zhuang Zi-3-4

Ayam bisa dijaga dan dipelihara dalam kurungan, tetapi ia kehilangan kebebasannya.
Manusia yang tahu cara memelihara hidup takkan menukar kebebasan dengan materi, tapi dalam kehidupan nyata, berapa orang yang menikmati pemandangan awan biru di atas mereka. Ada juga mereka yang hidup dengan menjadi orang yang tak punya perinsip / penjilat. Ada juga orang yang hidup bagaikan robot yang hanya percaya satu orang saja dan melaksanakan apa yang dikatakan, tanpa dipikirkan lagi.#Zhuang Zi 5-6

BIARPUN FISIK SESEORANG KURANG SEMPURNA, ASAL MEMILIKI BATIN YANG SEHAT, IA PUN DAPAT MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN INTUITIFNYA SEPERTI ORANG LAIN.#Chuang Yin

“Jangan terlalu bergantung pada orang-lain karna bayanganmu sendiri saja (dapat) meninggalkanmu saat kamu ada di kegelapan.” #Pepatah

Tanpa kemurahan-hati,kekayaan hanyalah beban.
Tanpa kesederhanaan, tidak ada rasa kebercukupan.
Tanpa rasa kebercukupan, tidak pernah ada kepuasan-hati.
Tanpa kepuasan-hati,tak akan pernah hadir kedamaian dan kebahagiaan. #Anynemos