Arañña Sutta Hutan.(Buddhis)

Di Sāvatthī. Sambil berdiri di satu sisi, devatā itu mengucapkan syair ini di hadapan Sang Bhagavā:
“Mereka yang berdiam jauh di dalam hutan,
Damai, menjalani hidup suci,
Makan hanya satu kali sehari:
Mengapakah kulit mereka begitu cerah?” [1]
[Sang Bhagavā:]
“Mereka tidak meratapi masa lampau,
Juga tidak merindukan masa depan.
Mereka mempertahankan diri mereka dengan apa yang ada sekarang:
Karena itu, kulit mereka begitu cerah.
“Dengan merindukan masa depan,
Dengan meratapi masa lampau,
Si dungu mengering dan layu
Bagaikan sebatang buluh hijau yang ditebang.”